Sembilan belas

10.1K 641 11
                                    

  Leon berdiri di depan barisan anak-anak basis yang siap berperang dengan entah sekolah mana. Tepat di belakang Leon berdiri Naufal yang konon calon pengganti Leon. Nata dan Tita tidak ada di sana,mereka berdua memantau dibalik semak-semak dekat lokasi pertempuran diperkirakan terjadi

  Dalam hitungan detik muncul banyak murid SMA lain dari tiga arah sekaligus,arah barat,barat daya dan barat laut.

    "SMA gading?" gumam Leon yang sedang menatap gerombolan murid yang menuju ke arahnya

    "Kenapa kak?" tanya Naufal, Leon menggeleng lalu memasang kuda-kuda

  Murid yang berdiri paling depan di setiap gerombolan membawa golok. Mereka langsung menyerbu anak-anak SMA dahlia dengan tak pandang bulu.

  Tanpa mereka ketahui anak-anak SMA Dahlia berlarian dibelakang mereka,siap menghantamkan pentungan kasti dan batang kayu yang ada di gengamannya. Dalam sekejap sebagian anak gading itu berjatuhan karna terkena pentungan kasti dan kayu anak Dahlia.

  Leon berhadapan langsung dengan hanif. Mata hanif merah,antara marah dan bekas menagis. Dia membabi buta menyerang Leon dengan golok yang dia pegang.

  Leon menahan golok itu dengan pisau belati kecil. Dengan susah payah Leon menahan serangan hanif yang seperti kerasukan. Golok hanif hampir saja menebas leher Leon, tapi Nata menarik tubuh hanif ke belakang dan menjatuhkan golok itu.

    "Ngapain lo kesini? Kenapa lo ngelanggar perjanjian?" tanya Leon yang melihat Nata mengunci pergerakan hanif

    "Lepasin gue! Gue gak ada urusan sama lo!" bentak hanif sambik berusaha keluar dari kuncian Nata

    "Lo emang gak ada urusan sama gue,sama yang lain juga. Urusan lo cuman sama satu orang.Renold." ucap Nata santai tapi hanif semakin menjadi setelah mendengar nama itu

    "LEPASIN GUA NJING! GUA MAU BUNUH TUH ANAK!" teriak hanif yang masih berusaha untuk keluar

  Seseorang tiba-tiba muncul dibelakang Nata dan membekap mulut Nata dengan sapu tangan. Leon yang melihat itu hendak mencegah, tapi terlambat. Dia di cegat oleh dua orang yang juga membawa pisau belati.

    "NATAAA!! JANGAN BAWA DIA ANJING!" teriak Leon ketika melihat tubuh lemas Nata dibawa oleh orang bermasker

  Leon hendak menyusul,tapi hanif menghadangnya. Mereka kembali berduel tapi sekarang Leon yang membabi buta,dia seperti kehilangan kesadaran dan mengamuk sesuka hati.

  Saat Leon masih menghadapi hanif,Tita sudah mengikuti kemana orang itu membawa Nata pergi. Tapi di belokan gang kecil ada yang mencegatnya. Terpaksa Tita harus melawan dua orang yang keluar dari gang sempit itu.

    "Ck,Nata maafin gue. Gue gak bisa ngejar lo" batin Tita ketita melihat Nata hilang di pertigaan jalan besar

  Setelah mengalahkan dua orang itu,Tita berusaha mengejar Nata. Tapi di sana sudah tak ada jejak lagi. Kosong. Tak ada siapa-siapa di sana. Badan Tita merosot seketika,ia terduduk di trotoar dengan kepala menunduk

    "Gue harus gimana? Percuma kalo gue lari cari-cari Nata tanpa ada jejak" Tita memukul-mukul kepalanya

  Seseorang berhenti berlari disebelah Tita. Deru nafasnya cepat. Tita masih enggan mendongak

    "Nata mana?" tanyanya dengan nada panik

  Tita menunjukan arah orang itu berlari membawa Nata. Ia tak mau mendongak melihat wajah panik Leon,ia takut Leon marah karna membiarkan Nata dibawa pergi

    "Gue.. Kehilangan jejak" ucap Tita dengan suara bergetar

  Leon menepuk pundak Tita, memberinya sebuah harapan "Gue udah pasang mata-mata. Termasuk cowo lo"

Bad couple[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang