Tiga puluh

9.7K 635 7
                                    

  Seorang perempuan sedang berdiri di depan jendela kamar sambil memegang handphone di dekat telinganya.

    "Apa?! Aku harus tinggal di sana?!" tanyanya pada orang yang sedang menelponnya

   "Nggak. Aku gak mau! Titik!"

   "...."

   "Trus yang di sini gimana?! Aku gak mau ninggalin mereka" ucap perempuan itu ngotot

    "...."

    "Nggak! Aku gak mau!" perempuan itu memutuskan sambungan telponnya lalu melemparkan hp-nya ke sembarang arah. Ia terduduk sambil menangis

***

  Abel yang sedang menyalin penjelasan pak Toni di papan tulis melirik Nata yang sedang menyandarkan kepalanya di meja dengan wajah yang tertutup buku catatan

    "Shut" panggil Abel berbisik pada Nata

    "Hmm.." Nata cuman berdehem

    "Fel" bisik Abel sambil mendorong kaki kursi Feli

    "Apasih sayang?" tanya Feli balas berbisik

    "Liat Nata"

  Feli menatap Nata lalu kembali melanjutkan kegiatannya mencatat

    "Ada apa sih?" tanya Tita pada Feli

    "Au Abel. Dia nyuruh gue liat Nata yang lagi tidur,kayaknya"

    "Masa sih?"tanya Tita dan berbalik menatap Nata

  Tita mengambil buku Nata, Nata memang memejamkan matanya tapi keningnya berkerut "Nata,pak Toni kasih soal" ucap Tita pelan

    "Hm.." Nata merespon sama seperti pada Abel

  Tita menyentuh tangan Nata "Njirr panas" kagetnya pelan

    "Masa?" tanya Abel sambil menatap Tita lalu menempelkan punggung tangannya di kening Nata

    "Eh iya" ucap Abel sedikit panik

    "Pulang aja ya Na?" tanya Tita

    "Mana mau dia balik" jawab Feli tanpa menatap sahabatnya itu

  Bel pergantian jam pelajaran berbunyi. Tanpa berlama-lama pak Toni membereskan peralatannya lalu pamit pergi.

    "Lo ke UKS aja ya. Gue anter" ucap Abel sambil berusaha membangunkan Nata

  Sementara Abel masih membujuk Nata,Tita sudah berada di daerah kekuasaan cowo. Dia berdiri di samping Adit yang berada di bawah AC

    "Leon mana hah?! Kerjanya bolos mulu" omel Tita pada Adit

    "Gak tau. Emangnya kenapa?" tanya Adit cuek

    "Gue butuh dia buat bawa Nata balik" jawab Tita sambil numpang ngase

    "Gue gak tau. Nata kenapa?"

    "Sick" jawab Tita sambil kembali ke tempat duduknya

    "Gimana? Bisa?" tanya Feli pada Abel,yang ditanya menggeleng

    "Leon juga bolos mulu kerjanya. Heran gue sama dia,ini udah semester dua masih sering bolos" gerutu Tita yang baru duduk di kursinya

    "Telpon gih" suruh Feli dan Tita menurut

    "Gak di angkat njirr. Heh bego lagi Nata sakit,bukannya jagain lo malah ngilang. Lo ngapain hah?!" sewot Tita pada hp-nya

    "Sekali lagi" Abel memberi usulan

    "Gue udah lima kali gak diangkat-angkat"

    "Biar gue yang anter" ucap Andi yang baru datang di dekat mereka

    "Heeeeeh?" heran mereka bertiga

    "Iya gak papa. Mereka nyuruh gue yang anterin"

    "Kenapa harus lo?" tanya Tita tak terima,bisa untung banyak Andi kalo nganterin Nata pikir Tita

    "Karna yang lain pada gak mau" jawab Andi dengan senyumnya

    "Ini anak hobi banget senyum. Keran gue" bisik Abel pada Feli

    "Heran bego" sahut Feli ikut berbisik

    "Woy kalian! Ada yang mau nganterin Nata gak?!" tanya Tita dengan lantang membuat seisi kelas mendengarnya

  Mereka pada diem. Pada natap Tita dengan kicep lalu menatap Nata yang masih bersandar kepala di meja

    "Gue sih mau. Tapi gue di suruh kumpul osis" jawab Linda

    "Tuh anak baru udah bersedia masih cari yang lain lo mah" ucap Ari sambil nunjuk Andi pake matanya

  Tita melotot pada Ari, memberi isyarat tak suka. Kalo Adit ada di sini pasti dia ikut melarang,tapi dia tak ada entah kemana. Ari malah mengangkat bahunya acuh lalu memainkan hp-nya lagi

    "Udah sih Nata pasti pulang dengan selamat. Lagian cuman gue yang bawa mobil" ucap Andi masih dengan senyumnya

  Tita yang tadinya kesal dan tak suka kini tiba-tiba tersenyum. Abel menatapnya heran

    "Gimana? Boleh kan?" tanya Andi

    "Silahkan itu pun kalo Nata mau" jawab Tita sambil berpangku tangan

    "Nata,lo kan lagi sakit gue anterin pulang yuk" ucap Andi sambil menyentuh bahu Nata

    "Hm.." Nata belum sadar,ia masih tidur

    "Nata! Lo diajak ngomong" Tita berusaha membangunkan Nata

    "Apasih?" tanya Nata tanpa membuka matanya

    "Gue anter lo pulang. Lo kan lagi sakit" jawab Andi

    "Gak. Gak usah. Sotoy lo gue gak sakit. Udah sana pergi gue mau tidur lagi" jawab Nata sambil menatap Andi

    "Tapi-"

    "Nata gak mau kan? Yaudah sana umah lo" usir Tita terang-terangan

  Andi pergi dengan senyumnya. Feli dan Abel menatapnya heran lalu beralih menatap Nata yang juga menatapnya.

    "Udah lo tidur lagi aja. Kita gak bakal berisik ya kan?" ucap Tita dan di jawab anggukan Feli dan Abel

  Satu setengah jam pelajaran berlalu,guru yang mengajar sedang berada di ruang guru. Nata kembali tidur ketika guru meninggalkan kelas

  Leon mendekat dengan tergesa-gesa. Nafasnya tak beraturan,keringat mengucur di pelipisnya.

    "Lo kemana aja sih?!" tanya Tita emosi

    "Sorry. Gue di ruang guru" jawab Leon lalu mencoba membangunkan Nata "Na,balik. Gue gak mau tau pokoknya lo harus balik" paksa Leon sambil mengambil tas Nata

  Nata mengangkat wajahnya menatap Leon. Mukanya tidak pucat,hanya tatapan mata yang berbeda dan badan terasa panas.

  Sebelum Nata membantah Leon kembali bersuara "Mamah pasti khawatir sama lo. Pokoknya balik" Leon memaksa Nata berdiri

  Badan Nata yang lemas tak bisa menolak dan memberontak jadi ia menurut untuk pulang bersama Leon.

    "Hati-hati ya" ucap Feli sambil melambaikan tangan

  Leon memapah Nata keluar kelas,tapi Nata menolaknya. Akhirnya Leon hanya berdiri di belakang Nata yang berjalan perlahan

Tbc

Aku gk mau bahas yang atas
Intinya i love my readers yang udah setia sampe sekarang mantengin cerita ini

Bad couple[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang