[Daddy Series 2]
Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali)
Seorang gadis sembrono dipertemukan dengan duda sexy yang sempurna kecuali satu kekurangan kasih sayang seorang wanita. Di tambah bumbu dari orang tuanya ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
There is nothing sexier than a man being a good daddy—
[]
Diledek jelek oleh bocah itu menyebalkan, tidak elit. Tapi berantem dengan bocah lebih tak elit lagi. Gara-gara itu Yoojung jadi bahan tertawaan keluargannya. Mama Jiwon malah tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Dareum soal kekonyolan kakaknya.
"Yoojung-Yoojung, bisa-bisanya kamu bertengkar dengan anak kecil," ucap mama Jiwon sampai mengeluarkan airmata gara-gara tertawa terpingkal-pingkal.
"Iya kan, Ma? Kak Yoo nya juga bodoh sih, pantas saja pacarnya meminta putus terus," ledek Dareum membuat bantal sofa melayang ke wajahnya.
"Jangan bicara sembarangan."
"Kalau putus maka mencari pacar lagi, apa susahnya?" sahut mama Jiwon dengan entengnya. Mama Jiwon memang seperti itu, mama gaul yang tak mau anaknya terlihat tak memiliki kekasih. Tak tahu kah mama Jiwon kalau Yoojung masih sedih usai diputuskan Euncheol. Padahal sudah beberapa bulan berlalu.
"Aku tak tahu. Aku mengantuk. Aku ingin tidur," sahut Yoojung memilih kabur. Dia malas mendengar ocehan keluarganya. Semua bagai setan, tak ada yang mendukungnya. Paling papa Hyunbin tapi papa sedang dalam mode cool sambil membaca buku tebal soal bisnis, kalau sudah sibuk membaca papa tak bisa diganggu gugat.
Ada kah yang lebih buruk dari nasib buruknya????
Nyatanya ada.
Pagi Yoojung yang biasanya tenang langsung riuh saat mama masuk kamarnya dan menarik selimutya.
"Bangun, anak gadis tak baik masih tidur jam segini."
"Mama apa-apaan sih? Biasanya juga tak apa-apa," protes Yoojung masih dengan mata terlem.
"Mulai sekarang tak boleh," larang mama Jiwon langsung pergi begitu protes hendak dilayangkan Yoojung. Yoojung heran kenapa keluarganya semua suka mengganggu hari tenangnya.
Yoojung kembali merebahkan kepalanya ke bantal empuknya, baru sedetik memejamkan mata, suara berisik di bawah mengganggunya.
"Gol!!!!"
Mata Yoojung langsung terbelalak mendengar suara tak asing itu.
Kok seperti suara Saeron ya?
"Wah kakak hebat!"
Tak salah lagi, memang itu suara Saeron. Tapi apa yang dilakukan sahabatnya itu pagi-pagi sekali di rumahnya. Dia memutuskan turun ke bawah untuk menanyai Saeron secara langsung.
"Yoojung, kamu tidak sisiran dulu?" tegur mama Jiwon yang dibalas lambaian oleh Yoojung.
Untuk apa menyisir rambut? Begitu pikir Yoojung. Yoojung hanya mau bertemu Saeron di samping rumah. Iya di samping rumah, samping rumah Yoojung ada lapangan kecil yang biasanya untuk futsal atau bermain basket kakak adiknya.
