"Katanya kamu tadi berdandan demi bisa kencan. Akan kubuat usahamu untuk berdandan tidak sia-sia. Ayo kita pergi kencan."
"Hah? Apa? Kencan?"
"Iya. Ayo kita kencan," sahut Jaehyun menatap Yoojung dengan santai seolah ucapannya barusan tak memiliki efek apapun pada wanita di hadapannya.
Jaehyun salah kalau mengira Yoojung akan baik-baik saja mendengar ajakan mendadaknya. Sebuah kencan?
Yoojung menegakkan tubuhnya yang sempat bersandar di sofa. Otaknya mendadak serasa penuh dengan berbagai pertanyaan.
"Kencan?"
"Iya kencan. Aku harus bilang berapa kali sih agar kamu paham. Kalau tak mau ya tak apa. Lagipula aku hanya ingin menolongmu. Sayang sekali rasanya kamu sudah capek-capek berdandan lalu—"
"STOP!!!" Untuk sesaat Yoojung hampir jatuh dalam pesona duda tampan di hadapannya itu.
"Aku mengerti. Kamu mengajakku kencan karena merasa kasihan." Yoojung mengucapkannya dengan lantang. Itu poin yang ia dapatkan usai mendengar penuturan Jaehyun panjang lebar.
"Baiklah. Ayo kita kencan," balas Yoojung tak mau kalah. Walau Jaehyun mengajak dirinya kencan karena merasa kasihan itu masih lebih baik daripada gagal kencan.
Yoojung harus menyiapkan diri—menghadapi Jaehyun yang menyebalkan.
Jaehyun melangkah lebih dulu keluar rumah.
Yoojung segera menyambar tasnya dan berlari mengejar Jaehyun yang sedang mengeluarkan mobil dari garasi.
Tidak ada obrolan selama perjalanan. Keduanya sama-sama diam. Sebenarnya Yoojung masih ingin marah soal kejadian Jaehyun yang mengacaukan kencannya. Ia sedikit menurunkan egonya, setidaknya ia akan mengeluarkan emosinya nanti. Rencana balas dendam mulai tersusun di kepalanya.
"Kamu tak mau keluar?" tegur Jaehyun saat melihat Yoojung tak kunjung keluar dari mobil.
Yoojung tersentak kaget. Tangan mungilnya membuka pintu mobil dengan gugup. Keasyikan memikirkan rencana balas dendam membuatnya tak sadar sudah sampai di tempat tujuan.
"Eummmm. Kita dimana?" Yoojung begitu asing dengan tempat yang didatangi. Dia keasyikan melamun sampai tak sadar kemana Jaehyun membawanya.
Jaehyun tak menjawab dan memilih berjalan lebih dulu melintasi parkiran yang ramai oleh mobil.
"Hei tunggu! Aish lelaki itu!" Yoojung sedikit kesal, ia sedikit berlari untuk mensejajarkan langkahnya dengan langkah lebar lelaki itu. Flat shoes yang dikenakan, ia bersyukur mengenakan sepatu itu. Seandainya tadi ia memilih sepatu berhak pastilah ia kesulitan mengejar Jaehyun.
Sebuah papan spanduk besar bertuliskan selamat datang di festival menyambut keduanya. Beberapa orang berkostum binatang menyambut mereka dengan ceria. Begitu memasuki kawasan festival, berbagai stan berjejer di kanan-kiri jalan, menjajakan berbagai hal mulai dari makanan, minuman, pakaian dan pernak-pernik lucu. Di beberapa titik terlihat spot-spot unik yang didesain khusus untuk orang yang suka berfoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Daddy
Fanfiction[Daddy Series 2] Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang gadis sembrono dipertemukan dengan duda sexy yang sempurna kecuali satu kekurangan kasih sayang seorang wanita. Di tambah bumbu dari orang tuanya ya...