When love feels like magic, you call it destiny. When destiny has a sense of humor, you call it serendipity—
Sikap keluarganya yang sangat manis pada si duda dan dua anaknya membuat Yoojung terheran-heran. Bisa-bisanya mamanya lebih memilih menyendokkan makanan ke piring mereka dari pada dirinya.
Yang anaknya itu dia atau si duda???
Tiba-tiba Yoojung kegerahan dan ingin masuk kulkas agar dingin.
Sikap Jonghyun dan Dareum juga sangat manis seolah si duda itu saudara mereka.
Sikap manis mereka ke Yoojung cuma jarang-jarang. Yang ada dia sering dijadikan bahan ledekkan. Sungguh nasibnya yang tak beruntung.
"Nak Jaehyun makan yang banyak ya. Haeun dan Dohyun juga makan yang banyak."
"Iya, nenek," jawab Haeun ceria.
Nenek????
Yoojung hampir tersedak, panggilan Haeun barusan terdengar seolah maminya adalah nenek anak tengil itu. Sikapnya barusan yang sangat manis pada mamanya sungguh berbanding terbalik dengannya. Saat bertatapan dengannya, Haeun akan memberi tatapan mengejek.
Ah menyebalkan. Sebisa mungkin Yoojung harus bertahan dan sabar.
"Haduh, mama dipanggil nenek. Sudah lama loh mama ingin dipanggil nenek," sahut mama Jiwon melirik ke arah ketiga putra-putrinya, memberi kode keras.
"Ma, Dareum masih sekolah," kilah Dareum berusaha melepaskan diri dari mara bahaya. Mamanya dan sang nenek memang sudah ngebet ingin melihat lahirnya anggota baru.
Tatapan mama Jiwon beralih ke Jonghyun yang segera meneguk air minumnya sampai habis. "Lelaki itu harus mapan dulu, Ma kalau ingin nikah. Aku belum mapan."
Belum mapan apanya?? Punya apartemen dan mobil sendiri ya walau apartemennya dianggurin. Pekerjaan juga oke. Kurang mapan apalagi???
Yoojung mendesah kesal, pasti dirinya lah korban keinginan mamanya yang absurb. Dia yang tengah menyendok nasi dan sayur menyadari tatapan semua orang tertuju padanya. Kenapa sih ketidakberuntungan selalu menimpanya?
"Kenapa semua melihat aku?"
"Yoojung mau ya memberi cucu dan cicit buat mama dan nenek."
Sudah kuduga.
Yoojung meletakkan sendoknya. Nafsu makannya mendadak menghilang.
"Ayolah, Yoo. Mama dan nenek sudah ingin menggendong bayi, mama juga malu Yoo. Di umurmu yang sudah matang, kamu belum menikah. Jangankan menikah, kekasih saja tak punya."
Haeun terkikik mendengar rengekan mami Yoojung. Dengan sigap Dohyun mencubit lengannya dan memberi isyarat agar Haeun bisa menahan diri.
"Yoojung kurang pintar merawat diri, Ma, karena itulah ia diputuskan mantan kekasihnya," ledek kakaknya. Kenyataannya memang demikian, Yoojung paling malas mematut diri di depan cermin. Saat bekerja pun dia hanya memoleskan tipis bedak dan lipstick, selain itu dia akan berpenampilan ala kadarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Daddy
Fanfiction[Daddy Series 2] Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang gadis sembrono dipertemukan dengan duda sexy yang sempurna kecuali satu kekurangan kasih sayang seorang wanita. Di tambah bumbu dari orang tuanya ya...