"Mama!!! Papa!!"
Teriakan Yoojung dari lantai dua, terdengar sampai lantai satu. Mama Jiwon yang tengah mengiris sayur sampai menghentikan pekerjaannya dan bergegas mematikan kompor.
Lain halnya dengan papa Hyunbin yang tetap tenang sambil menyeruput teh hangatnya sambil menikmati acara televisi di ruang tengah bersama kedua putranya. Jonghyun dan Dareum yang tengah bermain catur langsung kehilangan konsentrasi mendengar keributan yang ditimbulkan satu-satunya putri keluarga Shin itu.
"Kenapa lagi sih dengan kak Yoo? Berisik sekali," keluh Dareum menyandarkan tubuhnya ke kaki sofa. Kakak-beradik itu duduk di karpet sambil berhadap-hadapan di depan meja.
"Seperti tak tahu saja. Mungkin dia menang lotere," jawab Jonghyun memperhatikan papan catur di hadapannya, mencari celah pion nya bisa berjalan.
"Sssst kalian ini suka sekali meledek satu-satunya putri papa," sahut Papa Hyunbin meletakkan cangkir tehnya. Walau lebih sering menghabiskan waktunya untuk bekerja, Papa Hyunbin lah yang paling perhatian pada Yoojung. Walau terlihat dingin di luar, Papa Hyunbin akan bersikap manis pada putri satu-satunya itu.
"Itu bentuk perhatian sayang kami," terang Dareum memukul tangan kakaknya yang usil memindahkan poinnya saat ia lengah.
"Ckckkckck." Papa Hyunbin menggeleng, tak paham dengan kedua putranya itu.
"Papa! Mama!!!" Teriakan Yoojung masih terdengar, wanita itu menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
"Hati-hati nanti jatuh." Mama Jiwon menunggu di bawah tangga sambil berkacak pinggang dengan tatapan tajam.
"Hehehe." Yoojung terkekeh lalu memeluk mamanya.
"Kenapa? Kenapa tiba-tiba memeluk mama? Kamu pasti mau minta sesuatu kan? Mau minta apa?"
Yoojung menggerutu."Mama terlalu bernegatif thinking. Aku tak minta apa-apa, Ma. Malah aku mau memberitahukan sebuah berita gembira."
"Berita apa?"
"Sini dulu." Yoojung menarik tangan mamanya ke ruang tengah tempat keluarganya berkumpul.
Papa, kakak dan adiknya memandang dengan penuh tanya putri keluarga Kim yang wajahnya bersinar itu. Sepertinya mereka akan mendengarkan berita baik.
"Duduk, Ma. Duduk." Yoojung mendudukkan mamanya di samping sang papa.
Sementara ia berdiri di hadapan seluruh anggota keluarganya, menutupi layar televisi yang masih menyala.
"Aku akan mengumumkan sesuatu." Senyum ceria Yoojung kian membuat keluarganya penasaran.
"Kamu berkencan dengan Jaehyun?" Tebak mama Jiwon, jelas itu harapan terbesar mama Jiwon. Padahal beliau berharap putrinya dan si tetangga depan rumah makin akrab sejak liburan tetapi yang terjadi malah sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Daddy
Fanfic[Daddy Series 2] Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang gadis sembrono dipertemukan dengan duda sexy yang sempurna kecuali satu kekurangan kasih sayang seorang wanita. Di tambah bumbu dari orang tuanya ya...