28. Perasaan yang Tak Menentu

10.6K 1K 163
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan spam komennya kalau mau besok aku update lagi ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca jangan lupa vote dan spam komennya kalau mau besok aku update lagi ^^

100 komen bisa? #edisi maksa

***

"Apa yang kamu lakukan di sini Shin Yoojung?" Jun, lelaki itu baru saja kembali dari cafetaria di lantai tiga untuk membeli minuman. Dia dikejutkan dengan kehadiran Shin Yoojung.

Jaehyun yang mendengar nama Yoojung dipanggil langsung menoleh. Ia mengembalikan bola bowling yang dipegangnya ke tempat bola. Sudut matanya tak berhenti memperhatikan Yoojung yang tengah mengobrol dengan Jun. Jaehyun bertanya-tanya dalam hati mengapa Yoojung bisa menemukannya di tempat itu.

"Sebenarnya aku mengantarkan Haeun dan Dohyun. Mereka merengek ingin bertemu Daddy mereka," jelas Yoojung.

Jun menyilangkan tangan di depan dada, sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, memperhatikan lebih dekat wajah wanita yang membuat sahabatnya itu uring-uringan sampai tak berhenti bermain bowling sejak tadi sampai lupa waktu. Dia hafal dengan sahabatnya, Jo Jaehyun tak akan berhenti melakukan sesuatu hal sampai ia tumbang dengan sendirinya saat ada hal yang mengganggu pikiran dan hatinya.

Jun memundurkan tubuhnya usai menelisik wajah Yoojung yang gugup karena tindakannya barusan,"jadi Haeun dan Dohyun yang ingin bertemu dengan Jaehyun, bukan dirimu?"

Yoojung melengos, memasang wajah cemberut."Kenapa juga aku harus bertemu dia? Kalau bisa aku tak ingin melihatnya."

Jun tertawa kecil. Dia mengibaskan tangannya, memberi isyarat sangsi dengan ucapan wanita itu,"nanti kalau kamu tidak bertemu dengan Jaehyun akan rindu loh."

Mata Yoojung mendelik marah,"rindu? Kupastikan tidak akan." Yoojung menyilangkan tangannya, menegaskan hal itu tak mungkin terjadi.

Jun kembali tertawa. Dia merasa lucu dengan Jaehyun dan Yoojung yang saling berkilah tentang perasaan masing-masing, padahal sudah jelas rasa itu ada. Entah sampai kapan kedua orang itu akan mengakui perasaan masing-masing.

Jaehyun berjalan mendekat. Kedatangan lelaki itu tertangkap oleh sudut mata Yoojung. Yoojung sedikit mundur, memberi cukup jarak antara dirinya dan Jun yang memang tadi begitu dekat.

"Tenang, aku tak mengganggu wanitamu kok Jae." Jun mengangkat kedua tangannya, berusaha menjelaskan agar Jaehyun tak salah paham. Raut wajah Jaehyun yang galak dan tatapan tajamnya membuat Jun enggan membuat masalah.

Baik Jaehyun maupun Yoojung melotot mendengar ucapan Jun.

"Aku bukan wanitanya."

"Dia bukan wanitaku."

Jun tertawa terbahak, melihat Yoojung dan Jaehyun mengucapkan kalimat kilahan secara bersama-sama membuatnya tak bisa menahan tawa. Mereka berdua sangat lucu. Yoojung dan Jaehyun saling membuang muka, enggan melihat satu sama lain. Rasanya Jun ingin menyeret keduanya untuk mendekat, atau bila perlu ia akan menyeret keduanya ke aula pernikahan saja.

Sexy DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang