17. Arti Sebuah Pelukan

13.6K 1.1K 79
                                    

Yoojung terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoojung terdiam. Kepalanya mendadak kosong karena pelukan hangat Jaehyun. Matanya mengerjap bingung. Siapa sih yang tak bingung bila di posisinya?

Baru saja lelaki itu bilang jangan jatuh cinta pada lelaki itu, lalu dengan tiba-tiba ia memeluknya dengan erat.

Yoojung tak bisa berpikir jernih bahkan setelah tubuh Jaehyun menjauh, melepaskan pelukan hangatnya.

"K-kamu-apa yang kamu lakukan?" Yoojung terbata, masih belum terbangun dari rasa terkejut.

"Aku hanya ingin mengujimu," jawab Jaehyun santai, seolah tak terjadi apa-apa.

Sangat berbeda dengan Yoojung yang jantungnya tak karuan karena pelukan mendadak Jaehyun."Menguji?"

"Aku ingin melihat responmu. Benarkah aku segitu tak menariknya? Tapi-sepertinya apa yang kamu ucapkan berbanding terbalik dengan detak jantungmu ya. Bagaimana aku berhasil membuat jantungmu tak karuan kan?" Jaehyun tersenyum penuh kemenangan, ia sadar betul ucapannya seratus persen benar.

Yoojung yang diam membeku menjadi jawaban yang mutlak.

"Kalau aku tak menarik, mengapa jantungmu berdetak kencang lalu-hehehe pipimu merona loh," tangan Jaehyun terulur, mengusap pelan pipi Yoojung yang lebih merah dari tadi.

Yoojung menepis tangan kekar Jaehyun, menatapnya dengan tatapan kesal. "Jangan sok tau. Jantungku baik-baik saja kok. Kalau berdetak kencang itu karena tiba-tiba kamu memelukku bukan karena aku tertarik padamu. Pipiku merona? Pasti ini efek hari ini yang panas. Kamu jangan sok tahu."

Jaehyun terkekeh pelan. Kilahan Yoojung membuatnya malah semakin girang dalam hati. Pasalnya, Yoojung terlihat salah tingkah usai mendapatkan pelukan darinya.

"Benarkah begitu?"

"Iya. Pelukanmu barusan tak berarti bagiku."

Tak berarti tapi jantungnya melonjak karenanya, sama saja bohong kan.

"Hmmmm, tak berarti ya."

"Iya. Sangat. Sangat tak berarti. Dan tolong ya jangan sok tahu. Jangan terlalu percaya diri, di mataku kamu tak menarik."

Jaehyun menarik sudut bibirnya.

Semakin menarik.

"Sudah ah, aku mau pulang dulu," Yoojung tak berniat berlama-lama berada di dekat lelaki itu.

"Kamu tak menghabiskan makanannya?"

Yoojung memutar bola matanya, malas. Nafsu makannya sudah hilang, berganti dengan rasa kesal.

"Sudah kenyang."

Jaehyun menyilangkan tangannya ke depan dada,"kamu tak lupakan harusnya hari ini kamu bekerja semenjak tadi?"

"Iya aku tak lupa kok. Aku mau mandi dan berganti baju dulu. Nanti aku akan kembali."

"Hmmmm. Kamu tak menghindar kan?"

Sexy DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang