Siapin hati ya sebelum baca part ini. Jangan lupa vote dan commentnya supaya aku semangat menulis ^^
***
Yoojung mundur beberapa langkah sampai punggungnya membentur pelan dinding di belakangnya. Saat Jaehyun melepaskan ciuman mereka yang hampir menghabiskan stock oksigen Yoojung, secara refleks wanita itu menjauh. Dia terlalu terkejut dengan ciuman barusan dan mirisnya...
Ia malah menikmati ciuman barusan.
Yoojung tak punya tenaga untuk berteriak marah ataupun menangis. Karena bukan keduanya yang saat ini dirasakannya. Ia tak marah dan tak pula sedih. Bingung lebih tepatnya. Yoojung sedikit mendongak, ingin mengetahui raut wajah Jaehyun yang sebelas dua belas dengannya. Keduanya dilanda kebingungan yang sama-sama.
Kenapa mereka berciuman dan kenapa mereka malah menikmatinya?
Yoojung melirik pintu di sebelah kanannya, pergi adalah solusi yang terlintas di kepalanya untuk menghilangkan rasa canggung.
"A-a-aku harus pulang," ucap Yoojung terbata.
"A- a- aku harus siap-siap pergi dengan mama." Yoojung tak berbohong soal itu, mamanya pasti sudah menunggu saat ini. Timing dan alasan yang tepat untuk kabur dari situasi canggung di antara mereka. Padahal mungkin saat ia pergi, ia tak akan berani bertatap muka dengan lelaki itu. Dia yang dicium, malah ia yang malu.
"Permisi." Yoojung memiringkan tubuhnya saat melewati Jaehyun agar tak menabrak tubuh Jaehyun.
Terlihat sekali keduanya begitu canggung saat ini.
"Shin Yoojung," panggil Jaehyun, menghentikan langkah Yoojung dengan meraih pergelangan tangan mungil wanita itu.
"K-ke-napa?"
"Kenapa kamu tak bertanya alasanku menciummu?"
Mata Yoojung melebar."Memang kalau aku bertanya, kamu akan menjawab?"
Bukannya Yoojung tak ingin bertanya, ia hanya khawatir lelaki itu tak akan menjawabnya.
Diamnya Jaehyun membuat Yoojung meronta, meminta dilepaskan. "Lepaskan. Kamu tak mau memberitahuku kan. Lebih baik aku pergi."
Jaehyun mengeratkan genggamannya di pergelangan tangan kanan Yoojung.
Yoojung melotot tajam. "Kamu serius tak akan melepaskan tanganku?"
Jaehyun mengangguk.
"Kamu tak mau menjawab dan tak mau melepaskanku?"
Jaehyun menggeleng. "Bukannya aku tak ingin menjawab. Aku menciummu karena..."
Yoojung menunggu jawaban lelaki itu dengan jantung berdebar.
"Aku memang harus menciummu."
Harus mencium? Jawaban Jaehyun tak dipahami sedikitpun oleh Yoojung. Bibir Yoojung sedikit terbuka, hendak memarahi lelaki itu. Tetapi, tatapan serius Jaehyun menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Daddy
Fanfiction[Daddy Series 2] Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang gadis sembrono dipertemukan dengan duda sexy yang sempurna kecuali satu kekurangan kasih sayang seorang wanita. Di tambah bumbu dari orang tuanya ya...