Aku pernah begitu tulus.
Perihal mencintai seseorang.
Sampai begitu bodoh, karena rela melakukan apapun asalkan dia tersenyum.Aku pernah sangat ingin bisa jadi sayap pelindungnya.
Hingga hari itu dia mematahkan semua harapku, dengan kenyataan bahwa dia mencintai orang lain.Dan aku dengan hebatnya mengikhlaskan.
Berharap yang dipujanya bisa membahagiakan nya.
Tapi ternyata yang dipujanya meninggalkannya.
Aku ikut sakit. Namun kembali sadar bahwa tak ada artinya juga. Dia tak akan pernah tahu.Aku hanya ingin bercerita tentang kebodohanku.
Tentang rasaku yang keterlaluan.
Tentang pupusku yang menyadarkan ku bahwa dia memang tak pernah bisa diraih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Kisah Akhir
PoetryBait-bait kata ini masih teruntuk kamu yang tanpa sadar semakin menghilang diujung senja. Dan aku yang semakin sakit karena harus merelakan senjaku hilang.