Aku mungkin tidak pernah tahu.
Siapa orang yang seberuntung itu bisa memilikimu dulu.Yang pasti aku iri.
Padamu siapapun kamu yang pernah menjadi alasannya selalu tersenyum manis.
Yang pernah menjadi semangatnya ketika dia jatuh.
Yang bahkan warna kesukaan mu pun masih diingat olehnya.Percayalah aku tahu kamu wanita paling beruntung saat itu.
Memiliki dia yang bahkan tak pernah bisa kusentuh hatinya.Aku dan khayalan ku masih akan selalu setia disini, menonton skenario Tuhan akan jalan kehidupan dia.
Akan satu dari banyak perempuan yang hilir mudik dihidupnya yang akan dia pilih nantinya.Aku hanya bisa menjadi penonton jalan hidupmu.
Yang setiap malam entah kenapa begitu setia mendoakan yang terbaik untukmu.
Mendoakan siapapun perempuan itu kiranya bisa sepadan denganmu.Karena aku sadar.
Aku kalah telak dari kenyataan.
Aku kalah telak dari banyak perempuan yang dekat denganmu.Begini saja cukup.
Cukup untuk membuatku puas.
Setidaknya melihatmu baik-baik saja sudah begitu membahagiakan.
Apalagi mengetahui bahwa Tuhan selalu menjagamu setiap saat.Teruntuk kamu.
Aku orang yang susah jatuh sejatuh jatuhnya pada hati seorang lelaki.
Namun sekali aku yakin untuk jatuh.
Aku tak akan pernah mudah untuk melupakan begitu saja.Setidaknya kamu adalah kesalahan kedua didalam kehidupanku yang kunikmati jalan ceritanya.
Kamu lelaki kedua yang berhasil membuatku tak pernah fokus pada apa yang kulakukan dan pada setiap harinya malah makin menjadi.
Jadi, untuk saat ini.
Ijinkan aku seorang wanita yang bukan apa-apa ini.
Menikmati keindahan dan ketulusanmu.
Walau harus dari jarak yang tak terhitung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Kisah Akhir
PoetryBait-bait kata ini masih teruntuk kamu yang tanpa sadar semakin menghilang diujung senja. Dan aku yang semakin sakit karena harus merelakan senjaku hilang.