Hari ini.
Tuhan mempermainkan aku bersama takdir lagi.
Keinginan dalam hati dikabulkannya lagi.Jantungku kembali berdetak dengan tidak wajar.
Mataku kembali terfokus padamu walau pura-pura seperti menjaga jarak.
Hati ku sedikit terasa sakit ketika tahu mungkin kemarin adalah yang terakhir.Setelah ini untuk melihat wajahmu pun rasanya mustahil.
Setelah ini untuk melihat kita bercanda tawapun rasanya tak mungkin.
Malam kemarin aku menemukan kamu lagi.
Kamu yang dulu.
Dengan tawa dan candamu.
Dengan kita yang tertawa lepas bersama.
Dengan salaman perpisahan, dan aku yang lagi-lagi tak pernah mau menatap matamu.Terimakasih Tuhan untuk senja bersamanya kemarin.
Terimakasih untuk diperbolehkan melihat tawanya dari dekat.
Terimakasih karena mengijinkan ku menyalamnya sebelum jarak membentang sangat jauh.Terimakasih untuk beberapa jam bersamamu.
Sampai bertemu untuk waktu yang entah kapan.
Sampai bertemu pada takdir Tuhan selanjutnya.15/06/18.
Dengan penuh rasa bahagia dan sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Kisah Akhir
PoetryBait-bait kata ini masih teruntuk kamu yang tanpa sadar semakin menghilang diujung senja. Dan aku yang semakin sakit karena harus merelakan senjaku hilang.