*22

146 8 0
                                    


Pandangan mata yang sering tak sengaja bertemu.
Dan aku yang menghindar ketika saat melihatmu malah teringat kejadian memalukan itu.
Malah membuat hati terus-menerus mencari keberadaanmu.

Kamu tahu?
Melihat kamu dari jauh sana dengan mengingat tanganmu yang terulur ketika betapa bodohnya siang itu aku tersungkur jatuh.

Saat rasanya ingin mengagumi mu.
Aku teringat pada batasan diantara kita.
Tersadar bahwa, siapa aku sampai berani menyukaimu yang bahkan nyaris sempurna.

Waktu itu kamu hanya menunjukkan sisi baikmu.
Kamu hanya menunjukkan bagaimana dirimu sebenarnya.
Tidak ada yang istimewa.

Hanya aku yang menganggap itu spesial.
Hanya aku yang menganggap bahwa itu kenangan lucu yang bisa membuat ku jatuh.

Senja dan Kisah AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang