*jangan lupa di play ya😂
Kicauan burung yang menggelegar di pagi hari membangunkan Jihoon yang sedang terlelap dari tidurnya. Jihoon membuka matanya tepat dihadapan Woojin yang masih terjaga tidurnya. Wajah Woojin begitu tampan dan damai. Terlintas senyuman yang mengalir dari bibir Jihoon lewat begitu saja, entah apa yang dirasakan kini hatinya lebih sempurna ketika melihat Woojin seperti ini.
"Sudah ku bilang, jangan melihatku seperti itu. Apa kau menyukaiku?"
Woojin yang perlahan membuka matanya dan menatap Jihoon yang terlonjak kaget atas perkataannya. Jihoon mengalihkan pandangannya dan segera beranjak dari tidurnya.
"Aku—akan menyiapkan sarapan untukmu Tuan"
Wajah Jihoon memanas, ia meninggalkan Woojin yang masih berbaring di kasurnya dan tersenyum. Melihat tingkah Jihoon seperti itu, Woojin semakin yakin bahwa Jihoon benar — benar menggemaskan.
Woojin menghampiri Jihoon dan Ibunya yang tengah mempersiapkan makanan untuk dirinya. Ia pun juga ikut membantu meletakka piring dan sendok diatas meja makan. Jihoon langsung melirik Woojin yang sedang membantunya. Iya mengelus lehernya teringat akan kejadian pagi tadi.
"Tuan Woojin, kau tidak perlu membantu kami. Kau lebih baik duduk saja"
"Tidak apa — apa Bi, aku ingin membantu juga"
Ibunya melirik Jihoon yang memberikan kode agar Woojin berhenti membantu pekerjaannya. Jihoon menyadari tatapan ibunya, Namun Jihoon menggeleng. Ia sudah hafal betul dengan Tuan nya, yang memiliki sifat keras kepala.
Woojin duduk tepat didepan Jihoon, mereka menyantap makanan yang di buatkan oleh Ibu Jihoon. Jihoon diam — diam melirik Woojin, entah mengapa rasanya ia ingin memandang Woojin lebih lama.
'Sial mengapa aku tidak bisa fokus'
Woojin menyadari itu. Menyadari bahwa Jihoon selalu meliriknya, namun ia tetap seperti orang biasa. Bahkan seperti tidak terjadi apa — apa.
"Bibi, makanan mu sangat enak! Aku menyukainya"
"Ah—terima kasih Tuan, itu tidak seberapa di banding masakan Bibi Yoon. Masakan dia lah yang paling enak"
"Benar, tetapi ini tidak kalah juga enaknya dengan masakan Bibi Yoon. Benarkan Jihoon?"
"Eh—
Jihoon langsung menoleh ke Woojin. Ia melihat Woojin sedang tersenyum kepadanya. Jihoon benar — benar merutuki Woojin, mengapa ia harus tersenyum seperti itu didepannya? Benar — benar tidak baik buat hatinya.
Usai menyantap sarapannya, Jihoon bergegas ke dapur untuk mencuci piring — piring yang telah dipakai, Woojin mengikutinya dari belakang. Ia berniat membantu Jihoon.
"Tuan, tidak usah membantuku. Lebih baik tuan beristirahat saja"
"Aku bosan di kamar mu, setidaknya aku melakukan pekerjaan dirumah mu. Sudah jangan mengaturku"
Jihoon tak bisa berkata apapun, ia pasti akan nurut dengan perintah Woojin. Kini mereka seakan seperti seorang pengantin baru.
🥓🍟
Jihoon dan Woojin berpamit untuk meninggalkan Ibunya. Seharusnya Jihoon sudah akan kembali ke rumah Woojin, namun Woojin memintanya untuk menemaninya. Mereka kini sudah berada didalam taxi.
"Jadi kita mau kemana?"
"Kau ingin mengunjungi tempat seperti apa tuan?"
"Terserah kau saja, aku akan mengikutimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eres tú • 2PARK • WOOJIN x JIHOON • END
Fanfiction"Jika kau ingin berbisik, katakanlah cinta kepadaku jangan yang lain" - - - Cast: Park Woojin-Park Jihoon Bxb area!