Jihoon benar — benar menyumpah serapahi Woojin, ia kesal dengan sikap Woojin yang kasar. Bahkan jika dibandingkan dengan Daniel, cacing kremi itu jauh 180 derajat dari kakaknya. Pada akhirnya, mau tak mau Jihoon berjalan kaki menuju sekolah baru nya itu.
Sesampainya di sekolah, Jihoon ternganga akan pemandangan didepannya. Mobil — mobil mewah yang beberapa detik sekali berhenti tepat di depan gerbang.
'Apakah aku bisa bersekolah di tempat elite seperti ini?'
Jihoon memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah itu. Tangannya mengepal erat dengan kedua gendongan tas yang ada di pundaknya.
Ia berjalan menyusuri koridor yang ada didalam sekolah, kepalanya menunduk seakan ia sedang dihukum. Beberapa siswa pun, banyak yang mengamatinya.
BRUKK—
Jihoon melonjak kaget akan sedikit tabrakan yang dilakukan oleh seorang siswa kepadanya, siswa itu tidak sengaja menyenggol pundak Jihoon. Ia berbalik dan menatap Jihoon dengan mengerutkan keningnya.
"LAI GUANLIN JANGAN LARI KAU!!!!!"
Seluruh siswa yang berada di ruang koridor tersebut dengan reflek menoleh ke arah sumber suara, begitu juga Jihoon dan seorang siswa yang menabraknya barusan.
"Hey kau! Sorry!"
Siswa itu berkata kepada Jihoon kemudian meninggalkan dirinya. Jihoon juga masih bingung dengan kejadian ini. Siswa yang berteriak barusan berlari mengejar siswa yang menabrak Jihoon, namun ketika ia melihat Jihoon didepannya langkah kakinya terhenti begitu saja.
"Hai, apakah kau murid baru? Aku belum pernah melihat kau sebelumnya disini"
"I—ya a—ku murid baru"
"Ah—kenalkan aku Lee Daehwi, panggil saja Daehwi. Kau?"
"A—ku—aku Jihoon. Park Jihoon"
"Hai Jihoon, pasti kau ingin mengunjungi ruang guru disini bukan? Mari aku antar"
"Apakah tidak merepotkan? Bukan kah kau tadi ada urusan dengan siswa barusan?"
"Lai Guanlin? Ya aku memang ada urusan dengannya, tapi ya sudah dia tidak begitu penting. Aku bisa menemuinya nanti"
"Terima kasih banyak sudah membantuku"
Jihoon dan Daehwi berjalan menelusuri koridor sekolah, tetap saja beberapa pasang mata masih mengamati dirinya. Bahkan sekarang lebih banyak, karena ia berjalan bersama seorang yang sudah menjadi siswa di sekolah ini.
-
-
"Ah— jadi wali kau adalah Tuan Kang? Baiklah sekarang Kau berada di kelas 2–B. Daehwi bisa kau antarkan Jihoon?""Bisa Guru Kim"
"Terima kasih Guru Kim"
Jihoon dan Daehwi membungkuk di hadapan guru Kim. Keduanya berlalu dan meninggalkan ruangan itu. Daehwi kini mengantarkan Jihoon menuju kelasnya.
"Jika begitu, kau adalah saudara/sepupu Woojin?"
Jihoon bingung harus menjawab pertanyaan Daehwi bagaimana. Dia hanya seorang pekerja di rumah Woojin. Bahkan sebelumnya ia tidak pernah berpikir untuk kembali bersekolah.
"Aku—aku hanya pekerja di rumah Tuan Woojin"
Jihoon menutup matanya, ia tidak sanggup melihat ekspresi wajah dari Daehwi. Bahkan Jihoon menduga bahwa Daehwi akan meninggalkannya sendirian saat ini.
"Wah—Ayahnya Woojin begitu baik, beda sekali dengan dirinya. Jihoon—mengapa kau menutup mata mu?"
Jihoon membuka matanya, ia melihat Daehwi yang masih berdiri didepannya. Jihoon mengira Daehwi sudah meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eres tú • 2PARK • WOOJIN x JIHOON • END
أدب الهواة"Jika kau ingin berbisik, katakanlah cinta kepadaku jangan yang lain" - - - Cast: Park Woojin-Park Jihoon Bxb area!