Eres tú #14

4K 492 74
                                    

Setelah beberapa lama Woojin dan Jihoon melepaskan pelukannya masing — masing. Jihoon menatap intens wajah Woojin begitu juga sebaliknya. Bahkan Woojin menangkup pipi Jihoon dengan kedua tangannya, rasanya sangat hangat.

"Ayo"

Woojin menarik tangan Jihoon untuk pergi ke suatu tempat, Jihoon mengikuti langkahnya dengan tangan yang digenggam oleh Woojin. saat ini ia berjanji mendedikasikan dirinya untuk Woojin. Jihoon menyadari bahwa Woojin membutuhkan seseorang untuk berdiri disampingnya.

Ternyata Woojin membawa Jihoon ke sebuah stasiun kereta, Bahkan Woojin mengajak Jihoon untuk membeli tiket. Jihoon sama sekali tidak tahu Woojin akan membawanya kemana.

"Berikan dua tiket untuk ke masan"

"Masan?"

Woojin menoleh ke Jihoon yang berada disampingnya, ia tersenyum dan mengangguk untuk pertanyaan Jihoon.

"Tuan, mengapa kita pergi ke Masan?"

"Karena aku bosan dengan Busan"

Woojin dan Jihoon berjalan memasuki gerbang kereta yang menuju ke Masan, Woojin bahkan selalu tersenyum ketika ia berada di kereta berbeda dengan Jihoon yang masih bingung dengan tuannya itu.

Woojin menoleh ke Jihoon yang sedang melihat ke arah televisi kereta. Woojin merasa dirinya sangat nyaman bila bersama Jihoon.

"Apa kau tidak suka jika aku mengajakmu ke Masan?"

"Eh—

Kini Jihoon menoleh ke arah Woojin yang sedang menatapnya. Namun tatapannya begitu dekat dan membuat jantung Jihoon berdegup kencang.

"Bukan—bukan begitu, aku hanya cukup kaget kau akan ke Masan tuan"

"Aku merindukan ibumu"

"Eh—

Woojin hanya tersenyum, ia menaruh kepalanya di pundak Jihoon dengan memejamkan matanya serta melipatkan kedua tangannya.

"Terima kasih Jihoon karena kau sudah berada disisiku"

Jihoon tersenyum mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Woojin, rasanya perkataan itu benar — benar membuatnya bahagia. Bahkan ia tidak ingin waktu seperti ini berjalan dengan cepat.
-
-
-

Sesampainya di masan, mereka kembali disambut Ibunya Jihoon, sebenarnya Jihoon sudah memberikan pesan kepada Ibunya bahwa ia akan pulang bersama Woojin dan memberitahu jika Woojin sedang ada masalah didalam keluarganya.

"Tuan kau bisa membersihka diri terlebih dahulu, dan bisa memakai baju Jihoon. Aku dan Jihoon akan menyediakan makan malam untukmu"

"Tidak perlu Bi, itu sangat merepotkan. Aku akan membeli makan diluar saja setelah membersihkan diri"

"Tidak! Tidak boleh tuan, aku akan menyediakannya. Ayo Jihoon bantu Ibu"

Woojin menatap Jihoon yang sedang mengikuti ibunya, ia memberi kode dengan wajahnya seperti tidak ingin merepotkan namun Jihoon hanya membalas dengan mengangkat bahunya. Mau tak mau Woojin menuruti perintah Ibu nya Jihoon.

"Jadi masalah apa yang sedang dialami oleh tuan Woojin?"

Jihoon memberitahu semua permasalahan yang ia lihat di rumah Woojin, bahkan ia memberitahu tentang ucapan Tuan Kang kepada Woojin dan itu membuat Ibu nya ternganga.

"Aku tidak percaya itu, Jihoon bagaimanapun keadaannya kau harus berada disamping tuan Woojin. Ibu yakin pasti dia sedang membutuhkan seorang teman curhat"

"Iya bu, tuan Woojin juga memintaku untuk tidak pergi darinya"

"Ibu benar — benar sedih mendengar cerita darimu, semoga masalah tuan Woojin segera selesai"

Eres tú • 2PARK • WOOJIN x JIHOON • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang