Eres tú #22

4.3K 481 74
                                    

Daniel membuka pintu kamar Woojin, ia sengaja ingin melihat keadaan adik nya itu. Daniel melihat Woojin yang sedang terbaring di kasurnya, lengan kirinya menutup wajah dirinya dengan kaki kanan yang menekuk. Adiknya itu bahkan tidak merespon Daniel sama sekali.

"Ingin sampai kapan kau akan seperti ini Park Woojin?" Daniel berjalan menghampirinya dan duduk tepat disamping Woojin. Ya, sudah tiga hari ini Woojin tidak keluar dari kamarnya sejak terakhir ia bertemu dengan Jihoon di kosannya.

Woojin tidak menanggapi perkataan Daniel, ia tetap pada posisinya.

"Cepat bangkitlah Woojin, aku tidak ingin ayah terus menerus memarahi mu. Kau tidak seharusnya begini, apa kau tidak kasihan dengan Ibu yang selalu bersedih ketika melihatmu hancur seperti ini?"

Satu tetes air mata keluar dari mata Woojin walaupun Daniel tak dapat melihatnya. Mengapa ia begitu jatuh kepada Jihoon hingga membuat hidupnya seperti ini. Rasanya ingin sekali melupakan pemuda cantik itu namun hatinya terus menolak.

"PARK WOOJIN!"

Suara yang membentak datang dari arah pintu kamarnya. Daniel melihat Tuan Kang yang sudah berdiri saat itu, kedua tangannya juga dimasukkan ke dalam saku celana. Ia melihat wajah ayahnya yang sudah berwarna merah seakan ingin menerkam Woojin.

"Park Woojin! Apa yang kau katakan kepada Hyungseob? Ayahnya menelepon ku dan berkata bahwa kau meminta Hyungseob untuk membatalkan pertunanganmu dengannya? Apa maksudmu Woojin?"

Woojin memperlihatkan wajahnya kepada Tuan Kang dan mengangkat tubuhnya menjadi duduk tepat disamping Daniel.

"Aku tidak mencintai Hyungseob, jika pertunangan ini terus berlanjut akan menyakiti dirinya— kau—

"Aku tidak peduli! masalah dengan cinta itu bisa nanti. jika kau bersamanya kau juga akan mencintainya. Woojin, tolong jangan membuatku kecewa kepadamu!"

"Ayah—

"Daniel jangan ikut dalam permasalahan ini"

"Sekarang kau jemput Hyungseob di kampusnya! Katakan maaf untuknya, lalu kau dia pulang dan temui ayahnya! Aku ingin kau mengatakan bahwa kau akan melanjutkan pertunangan ini dan minta maaf lah kembali!"

Daniel melihat Woojin yang masih terdiam ketika Tuan Kang sudah berlalu meninggalkan mereka. Ia melihat adiknya itu seperti manusia tak berdaya. Sungguh Daniel merasa bersalah kepada Woojin atas sikap ayahnya.

"Hyung, bagaimana kau bisa menerima perjodohan sialan ini? Apa seongwoo adalah orang yang kau cintai selama ini sehingga kau tidak menolaknya?"

Woojin melontarkan beberapa pertanyaan kepada Daniel dan menoleh ke arah kakaknya itu. Daniel menggeleng dan tersenyum.

"Dia bukan orangnya"

"Lalu mengapa kau menerima perjodohan ini?"

"Karena dia Ayahku. Kau tahu, tidak semua hal yang kita inginkan harus terwujud. Aku memahami hal itu. Orang yang aku cintai sudah bersama dengan pria lain. Permasalahan kita berbeda Woojin. Iya atau tidaknya aku bertunangan dengan seongwoo tetap saja aku tidak akan bisa memiliki orang yang kucintai"

"Tapi aku mencintai Jihoon, Hyung. Bukan Hyungseob"

"Aku tahu, ingat perkataanku barusan. Tidak semua hal yang kau inginkan didunia ini harus selalu terwujud. Aku tidak menyuruhmu untuk melupakan Jihoon, aku hanya ingin kau pikirkan kehidupanmu. Pikirkan orang — orang disekitarmu. Pikirkan ibumu. Kau harus bangkit brother!"

Eres tú • 2PARK • WOOJIN x JIHOON • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang