Eres tú #9

4.5K 481 76
                                    

Woojin dan Jihoon berjalan keluar dari perpustakaan. Jihoon memasang wajah kesalnya karena sikap Woojin yang menurutnya menyebalkan. Ia sudah mencari banyak buku sejarah tentang kerajaan — kerajaan. Namun, Woojin tidak memilih satu pun buku yang di berikan oleh Jihoon dan pergi dengan tangan kosong.

"Ada apa dengan wajahmu?"

"Tidak apa Tuan"

Andai saja Jihoon bisa protes terhadap Tuannya itu, mungkin ia sudah meneriaki didekat telinganya itu. Namun apadaya, ia hanya bisa menurut.

"Jihoon"

Gualin menghampiri Jihoon dan Woojin yang masih berdiri didepan perpustakaan, ia memanggil Jihoon. Reflek mereka menoleh ke arah Guanlin. Woojin mengerutkan keningnya ketika melihat Guanlin menghampiri Jihoon.

"Aku yakin kau belum minum semenjak pergi dari kantin, maka dari itu aku belikan untuk kau"

"Eh—benar sekali, tapi apakah tidak merepotkan, Guanlin?"

"Tidak sama sekali, aku berinisiatif sendiri untuk membelikanmu. Lebih baik kau minum dulu, aku yakin kau pasti lelah menghadapi orang disampingmu"

Woojin langsung menatap tajam Guanlin, ia tahu bahwa sindiran Guanlin terarah kepadanya. Guanlin menyadari tatapan dari Woojin, kemudian ia tersenyum kepadanya.

"Aku hanya bercanda, tidak usah serius seperti itu"

Jihoon menahan tawanya ketika ia mendengar perkataan Guanlin yang menurutnya benar. Ia mengambil minuman yang diberikan oleh Guanlin untuk dirinya.

"Terima kasih Guanlin aku akan menggantinya, kau beritahu saja berapa harga minuman ini"

"Eh—tidak usah. Aku memang ingin memberikannya untuk mu"

Woojin memutarkan bola matanya yang melihat Jihoon dan Guanlin. Seketika, ia mengambil paksa minuman yang di pegang oleh Jihoon, lalu meminumnya dengan habis. Padahal Jihoon baru meminumnya sedikit. Jihoon dan Guanlin memasang wajah datar melihat sikap Woojin.

"Maaf, aku benar — benar sedang haus"

"Eh—"

"Hei Guanlin, jam istirahat akan segera berakhir. Lebih baik kau kembali ke kelasmu. Aku dengannya akan kembali ke kelas"

Guanlin menghembuskan nafasnya. Ia menatap datar Woojin. Guanlin benar — benar harus menghadapi sikap Woojin yang seenaknya.

"Baiklah—Aku akan kembali ke kelas. Lain kali aku akan membelikanmu minuman lagi tetapi disaat kau tidak bersama orang ini"

Jihoon menggangguk dan berbicara maaf dengan pelan kepada Guanlin, ia merasa bersalah atas perlakuan Woojin barusan. Minuman yang seharusnya untuk dirinya justru dihabiskan oleh Woojin. Maka dari itu Jihoon benar — benar tidak enak kepada Guanlin.

Guanlin meninggalkan Woojin dan Jihoon. Mereka kini berjalan berdampingan menuju kelasnya. Keduanya masih terlihat diam.

"Jangan terlalu dekat dengan Guanlin, ia sebenernya baik kepada semua orang"

Woojin membuka pembicaraan diantara mereka. Ia menyebutkan Guanlin dalam perkataannya. Jihoon menoleh sembari mengerutka keningnya. Mengapa tiba — tiba Woojin membicarakan Guanlin.

"Bukan nya itu hal yang bagus Tuan, berarti Guanlin memang orang yang baik"

"Ehem—iya maka dari itu a—ku menjelaskan padamu bahwa Guanlin adalah orang yang baik kepada siapapun"

Eres tú • 2PARK • WOOJIN x JIHOON • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang