Tepat usai sekolah di bubarkan, Woojin bersama Guanlin dan Euiwoong sudah berhadapan dengan Haknyeon dengan teman — temannya di lapangan basket. Woojin menepati janjinya untuk bertanding sesuai ajakan Haknyeon. Musuh besarnya itu.
Seperti adegan di drama korea, untuk beberapa detik mereka saling bertatap tajam. Woojin dengan kaos putihnya ia menatap datar Haknyeon yang sedang tersenyum miring.
Sebenarnya, pertanding ini bukanlah pertandingan pertama yang mereka lakukan. Woojin dan Haknyeon sangat sering untuk melawan satu sama lain, hingga guru — guru yang berada di sekolah ini sudah lelah atas sikap mereka berdua.
"Hey Anak Haram! Apakau sudah siap untuk mencium kaki ku?"
Woojin memincingkan matanya, ia hanya tersenyum mendengar pertanyaan Haknyeon. Woojin sudah biasa mendengar Haknyeon memanggilnya dengan sebutan 'Anak Haram', baginya itu hanyalah taktik Haknyeon untuk membuat dirinya emosi.
Kini wasit yang mengatur jalannya pertandingan sudah mulai meniupkan peluitnya. Pertandingan antara Woojin dan Haknyeon sudah dimulai.
Lain hal nya dengan Jihoon yang masih gelisah dengan perdebatan Woojin dan Haknyeon saat itu. Kini Jihoon berjalan cepat menuju lapangan basket untuk melihat kondisi Tuan nya itu. Jihoon berdiri tepat di pinggir lapangan. Manik matanya bergerak kemana pun Woojin berjalan.
Skor kini masih 12–10 tim Woojin masih unggul dari Haknyeon. Ada senyuman di bibir Jihoon melihat tim Woojin yang begitu kokoh terhadap pertahanannya. Jihoon selalu berdoa agar tidak terjadi pertengkaran.
Namun, Haknyeon menyenggol Euiwoong dengan keras dan membuatnya terjatuh. Woojin sudah memberikan aba — aba untuk menonjok Haknyeon, Jihoon pun sudah siap mengambil ancang — ancang untuk memisahkan mereka jika terjadi sesuatu.
"Kau bisa bermain tidak bajingan!"
Saat Woojin ingin menyerang Haknyeon, Guanlin memisahkan dengan kedua tangannya. Bersyukurlah Jihoon belum berlari ke arah lapangan. Ia mengeluskan dadanya dan ingin sekali rasanya berterima kasih kepada Guanlin.
"Sudah! Kita lanjutkan saja pertandingan ini. Ingat tidak ada yang boleh melakukan kekerasn! Euiwoong juga sudah tidak apa"
Woojin kali ini membebaskan Haknyeon karena Guanlin. Berbeda dengan Haknyeon yang masih memincingkan senyum miringnya itu.
Kini skor sudah menjadi seimbang yaitu 12–12.
Woojin sekilas melihat ke arah pinggir lapangan, Jihoon masih berdiri disitu yang sedang menutup matanya dan kedua tangannya menggenggam seakan sedang berdoa. Entah apa, Woojin menjadi sedikit tersenyum melihat Jihoon seperti itu.
Haknyeon yang melihat Woojin sedang menatap Jihoon, seketika tersenyum lebar se akan mendapatkan ide yang sempurna. Ia melemparkan bola basket yang dipegangnya ke arah Jihoon dengan sangat kencang.
BUGGH
Bola itu melayang dan menghantam kepala Jihoon sangat keras. Awalnya Jihoon tidak merasakan apapun, namun semakin lama ia menjadi pusing dan tubuhnya menjadi tidak seimbang. Bahkan rasanya dunia seperti berputar kencang sampai Jihoon tergeletak tak sadar.
Woojin yang melihat Jihoon terkena hantaman bola ia menatap tajam Haknyeon yang mengangkat pundaknya seperti seorang yang tidak bersalah. Woojin sudah gusar dengan sikap Haknyeon. Ia mendekat ke arah Haknyeon dan memberikan satu tendangan oleh Woojin tepat di bagian perutnya. Haknyeon terjatuh begitu saja, Woojin tidak mempedulikannya. Ia berjalan ke arah Jihoon.
"Aku akan membawanya ke ruang kesehatan"
Woojin membawa Jihoon dengan menggendongnya. Ia menidurkan Jihoon di atas kasur yang berada di ruang kesehatan tersebut. Dirinya masih tidak sadarkan diri. Kening yang menjadi hantaman bola itu, meniggalkan jejak berwarna biru. Woojin berinisiatif mengambil obat minyak dan mengoleskannya dengan pelan di kening Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eres tú • 2PARK • WOOJIN x JIHOON • END
Fanfic"Jika kau ingin berbisik, katakanlah cinta kepadaku jangan yang lain" - - - Cast: Park Woojin-Park Jihoon Bxb area!