[ 1 ]

469 122 158
                                    

Bryan menutup matanya sembari menikmati semilir angin senja yang hangat seorang diri, sayangnya aktivitas lelaki itu terhenti karena ponsel nya bergetar. Ia segera mengecek notifikasi dan groupchat line bernama '4 cogan' pun terlihat.

LINE

4 Cogan

Devrandre : Oi kumpul yok

DavidL : Dimana?

Devrandre : Cafe biasa, ngopi dulu lah bro otak gua panas

DavidL : Si jomblo ngopi mulu HAHA.

Devrandre : Daripada lo nembak kaga diterima-terima. Sakit woi.

DavidL : Alay njing.

Nathrandy : Kebanyakan micin si lo pada

Bryan. : Kebanyakan micin si lo pada(2)

Devandre : -_- ayo dah sekarang gue otw. Lo semua wajib ikut. Awas aja ga dateng.

Nathrandy : Tiati kesandung jengkol.

Devandre : Si anjing bacot mulu.

Bryan tersenyum tipis melihat isi chat sahabatnya yang tidak akan pernah menjadi manusia normal. Ia segera mematikan ponsel nya, memotret sesekali, lalu menuju cafe langganan keempat lelaki itu. Setelah sampai, ia melihat Andre yang sudah duduk di bagian pojok cafe dengan wajah cerahnya.

"Oi Ndre." Sapa Bryan sambil melayangkan tos khas mereka.

"Habis darimana lo?" Tanya Andre yang memperhatikan Bryan duduk didepannya.

"Biasa lah." Mendengar jawaban Bryan, Andre sudah tahu pasti apa yang dilakukan lelaki itu.

"Nge-date mulu sama kamera, cewe kapan?" Ejek Andre yang disela dengan kedatangan Randy dan David diikuti dengan tos yang sama seperti sebelumnya.

"Nikahin aja tuh Bryan sama si kamera, terus honeymoon bareng." Ujar Randy sambil tesenyum nakal pada Bryan.

"Makanya jangan kebanyakan nyemilin micin, jadinya ngedate mulu kan sama kamera." Lanjut David.

Seketika Bryan menatap kearah mereka bertiga dengan tatapan tajam dan seram. Ingin sekali ia memusnahkan ke tiga teman freak-nya itu hingga ke lapisan tanah terdalam.

"Ampun Bang"

"Ampun Bang, dua"

"Ampun Bang, tiga"

"Awas aja gue punya cewe ya, mati aja lo pada." Ucap Bryan sambil meremas tisu yang ada disekitarnya dan melemparkan ke arah mereka bertiga.

"Minum dulu bang, yang tenang." Goda Andre yang menyodorkan americano ke arahnya setelah pesanan mereka datang.

"Coba dah lo lirik cewe di sekolah kek, siapa tau ada yang bening, cantik, atau baik gitu." Timpal Randy yang mulai serius dengan ucapannya, "lo itu terlalu dingin sama anak-anak cewe, dikit-dikit ditolak, dikit-dikit dicuekin, ya pantes lah. Sesekali kamera nya bermanfaat buat fotoin cewe yang lo suka." Lanjut David.

"Serius nih kita." Ucap Randy. Bryan yang sejak tadi tidak banyak bicara hanya diam memikirkan bagaimana bisa dekat dengan gadis, secara ia tidak pernah memikirkan itu,

"Ntar dikira homo" Canda Andre.

"Keasikan sendiri sih lo." Lanjutnya.

"Elo yang homo, kambing." Ujar Bryan lalu meminum americano nya.

***

Bel berbunyi, semua siswa berseragam putih abu-abu segera memasuki kelasnya masing-masing termasuk Bryan dan ketiga temannya itu. Tanpa basa-basi, guru matematika yang terkenal killer di sekolahnya masuk dan memulai pembelajaran. Pembelajaran pun dimulai, tetapi seseorang membuat seisi kelas berhenti melanjutkan kegiatannya, kecuali Bryan.

OasisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang