"Loh? Randy?" Ujar Lisha yang terkejut ketika Randy datang untuk memesan.
"Lo kerja disini, Sha?" Tanya Randy lalu gadis itu mengangguk.
"Mau pesen apa?"
Randy tersenyum, "americano 3, latte 1."
"Okay, wait." Ujar Lisha setelah menerima uang dari Randy. Lelaki itu mengangguk lalu duduk bersama Andre dan David, sepertinya Bryan akan ada disana beberapa menit lagi.
Setelah minuman itu siap, terlihat Bryan memasuki cafe itu dan duduk bersama dengan temannya, melihat pesanan sudah siap Lisha segera membawanya ke meja mereka.
"Sha, lo makin cantik aja pake apron." Goda David ketika Lisha menaruh pesanan mereka.
"Woi mbing, lo nggak liat ada cowonya disini?" Ujar Andre sambil menjitak kepala David.
"Tapi gue fans lo juga sih, Sha. Beneran nih." Lanjut lelaki itu.
"Sama aja lo, Mbing." Balas David.
"Inget pawangnya disini woi." Sindir Ryan.
Lisha hanya tertawa kecil sembari menggelengkan kepalanya, mereka sangat lucu ketika bersama. Bryan tidak mengucapkan satu kata pun padanya, sepertinya aura neptunus telah menyelimuti mereka.
Tak terasa sudah tiga jam berlalu, Bryan melihat ke arah Lisha yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Gadis itu cukup telaten walaupun baru saja bekerja disana, seketika Bryan tersenyum melihatnya melayani pelanggan dengan ramah. Ketiga temannya sudah pergi dari 1 jam yang lalu, ia hanya ingin menunggu Lisha selesai dari shift kerjanya.
"Bryan, ngapain?" Panggil Lisha ketika Bryan sedang sibuk menatap ke arah luar jendela.
Lelaki itu menoleh, "nungguin lo. Udah selesai?" Lisha mengangguk.
"Duduk dulu." Suruh Bryan.
"Gue cuma duduk berapa menit tadi ya, sampe lupa." Kekeh Lisha sambil menyandarkan tubuhnya di kursi.
"Capek?" Tanya Bryan.
Lisha menggeleng, "ngga terlalu." Ujarnya lalu tersenyum.
"Udah makan?"
"Belum."
"Kenapa?"
"Ngga sempet."
Bryan menghela napasnya, "ayo kerumah, mama nyariin lo sekalian makan." Ujarnya lalu beranjak lebih dulu meninggalkan Lisha.
Sesampainya di kediaman Arkharega, Salsa datang menyambut mereka berdua.
"Eh Lisha? Capek ya habis kerja?" Tanya Salsa dengan senyum lebarnya.
"Ngga kok, tan." Ujar Lisha sembari menyalami Salsa.
"Ayo makan dulu, Bryan bilang kamu belum makan." Lisha hanya mengangguk.
"Bryan, kamu belum makan kan, nak? Temenin Lisha ya?" Lanjut Salsa yang sepertinya sengaja melakukan hal itu pada anaknya.
Lelaki itu hanya menghela napasnya, "Iya, ma."
Kini mereka sudah berada di ruang makan, Bryan mengamati Lisha yang sedang memakan makanannya. Ia memiliki kesempatan banyak hari ini karena bisa menatap gadis itu lebih lama tanpa ada hambatan dari orang lain.
"Bryan." Panggil Lisha yang membuat lelaki itu terkejut.
"Ngga makan?" Lanjutnya.
Bryan mengangguk, "otw." Ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oasis
Romance"Gue bukan cinderella nya lo. Kayak dongeng in anak kecil aja." - Alisha Elvarette - "Kalo lo bukan cinderella nya gue, berarti lo itu sumber ketenangan gue." - Bryan Ivander Arkharega - © 2018