-sepuluh-

168 3 0
                                    

Taehyung berlari mencari jungkook, tapi sambil menggenggam tangan jimin.

"Kook!" -kth.

Jungkook hanya berjalan tanpa tujuan. Tanpa mendengar suara yang ada di sana. Tanpa pandangan. Jika pandangan indah yang biasanya taehyung lihat, sekarang tak ada lagi. Tatapan itu begitu kosong disertai aliran air mata yang mulai hadir mengisi penuh mata jungkook.

Taehyung menggenggam tangan jungkook.

"Jungkookie" -kth.

Jungkook hanya diam. Dan saat ini, pipi jungkook telah basah oleh air matanya sendiri.

Taehyung melepaskan genggamannya dengan jimin. Lalu, menarik pipi jungkook, menghapus air matanya.

"Jangan menangis" -kth.

"Anni" -jjk.

"Sudah, mianhae" -kth.

Taehyung memeluk jungkook. Tapi, baru saja tubuh taehyung mendarat di tubuh jungkook, jungkook langsung mendorong tubuh taehyung.

"Sudahlah tae. Aku ingin pulang! Kau pulang lah dengan jiminie-sunbae" -jjk.

Walaupun sudah jatuh ke lantai, taehyung tetap mencegah jungkook pergi dengan menggenggam tangannya.

"Ku mohon, pulanglah denganku. Maafkan aku. Jimin adalah sahabatku sejak kecil" -kth.

Jungkook menghela napas panjang.

"Baiklah, bangunlah" -jjk.

Taehyung berdiri di depan jungkook, lalu jungkook memeluknya.

"Apa kau terluka? Maafkan aku, aku terlalu kasar" -jjk.

Lalu jungkook berbisik ke telinga taehyung.

"Aku menyayangimu, maafkan aku" -jjk.

"Nee, tak apa" -kth.

Jungkook melepaskan pelukannya.

"Mari pulang" -jjk.

"Nee" -kth.

Jimin hanya bisa melihat kejadian itu dengan patah hati. Kesal, cemburu, tapi dia bisa apa. Bahkan, taehyung tak pernah mengetahui perasaannya dan tak pernah menyadari perlakuan berbeda yang jimin lakukan kepada taehyung selama ini.

Mereka pulang.

"Sudah sampai sini saja" -pjm.

Ya memang mereka telah sampai di depan rumah jimin.

"Apa kau tak ingin kerumah ku?" -kth.

Sesungguhnya yang ada di hati jimin, dia ingin sekali pergi ke rumah taehyung. Tapi, hatinya baru saja hancur. Bagai tak lagi ada semangat untuk pergi ke rumah taehyung.

"Tidak tae, aku sangat lelah" -pjm.

"Baiklah" -kth.

"Nee" -pjm

"Istirahatlah yang cukup" -kth.

"Gomawo ne" -pjm.

"Nee, sama sama" -kth.

--

Jungkook mengantar taehyung pulang.

"Apa kau tak ingin masuk?" -kth.

"Tidak usah" -jjk.

Taehyung menarik tangan jungkook.

"Mari masuukk!!" -kth.

--

Mereka duduk di sofa,

Jungkook mengelus leher belakangnya.

"Mianhae nee" -jjk.

"Mengapa kau begitu kasar tadi?? Seharusnya kau tak kasar kepadaku seperti tadi" -kth.

"Nee mian" -kth.

"Jimin tak pernah perlakukan ku seperti itu" -kth.

Jungkook begitu terkejut mendengar kalimat itu.

"Jimin-sunbae" -jjk.

"Huh? Mian" -kth.

"Nee tak apa. Aku akan pulang" -jjk.

"Tapi.. " -kth.

"Sudahlah tae, aku mau pulang! Tolong jangan cegah aku lagi" -jjk.

"Tapi besok kau sekolah kan?" -kth.

"Nee aku akan menjemputmu" -jjk.

"Tak usah. Aku akan menggunakan mobil ku sendiri" -kth.

"Huh? Baiklah" -jjk.

[Jungkook pulang]

--

*skip, besoknya.

Jungkook bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dan segera bertemu dengan taehyung.

--

Jungkook sampai di sekolahnya.

Dia mencari-cari mobil taehyung.

"Hmm, mungkin saja dia belum datang" -jjk.

Tiba-tiba mobil jimin datang.

Yang ada di benak jungkook adalah...

"Kemana taehyung? Jimin saja sudah datang. Apakah dia telat bangun hari ini?"

Jimin memarkirkan mobil nya, dua slot lebih kanan dari tempat mobil jungkook di parkirkan.

Jimin turun dari mobilnya.

Yang tak jungkook sangka adalah, taehyung juga pergi bersamanya.

Jungkook hanya menutup mulutnya. Dia begitu tak menyangka.

"Taehyung, daebak! Kau sungguh hebat!" -jjk.

Jungkook memberi dua kali tepukan tangan, lalu berlari masuk ke sekolah.

"Jungkook!" -kth.

Taehyung mengejar jungkook ke dalam sekolah.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.....

Part selanjutnya, rencananya mau diadain kesedihanㅠ_ㅠ tapi gimana nanti aja deh..

Makasih dah baca, purple u💜💜

Loving You. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang