-tiga puluh-

296 8 0
                                    

"Bunuh dia sekarang atau bunuh aku sekarang" -shj.

Anggota keluarga hajin menutup mulut mereka menggunakan tangan.

"Apa yang kau lakukan nak?" -eomma hajin.

"Diamlah eomma" -shj.

"Eomma bisa carikan lelaki yang lebih baik" -eomma hajin.

"Ani! Ini hidupku. Aku yang menentukan!" -shj.

Taehyung menelan ludahnya agak kasar.

"Baiklah, aku akan membunuh jungkook" -kth.

Taehyung menghampiri hajin, lalu mengambil pisau yang di pegang hajin. Jungkook percaya, taehyung tidak akan melakukan hal yang bodoh lagi padanya.

Taehyung menggulung lengan baju sebelah kanannya, taehyung berhadapan dengan jungkook.

Sreet!

"Taehyung!" -jjk.

Taehyung tersenyum sementara tubuhnya menggontai. Mungkin karena sudah tak kuat menahan rasa sakitnya. Terlebih lagi jahitan yang kemarin lusa belum kering.

Dengan sigap, jungkook lagi-lagi membawa taehyung ke rumah sakit untuk ditangani.

[Dijalan]

"Apa yang kau lakukan? Harusnya hari ini kita menikah!" -jjk.

Jungkook tak sepenuhnya memperhatikan jalan karena khawatir dengan keadaan taehyung.

Pyur~~

Hujan deras di petang itu. Jalan semakin berkabut dan licin. Tapi jungkook tak gentar atau pasrah. Ia tentu tidak mau taehyungie nya kenapa-kenapa.

Jungkook mempercepat laju mobilnya. Karena memang rumah sakitnya lumayan jauh, jungkook takut terjadi hal yang semakin buruk jika ia terlambat.

Ngeng~

Cahaya terang apa itu yang ada di depan mereka? Cahaya besar yang sangat terang. Semakin dekat maka semakin terlihat. Ternyata...

Itu lampu dari sebuah mobil truck tronton.

Sret.

Mobil jungkook menyerempet truck tadi. Truck itu terus saja meneruskan jalannya, tanpa melihat korbannya dulu.

Pintu mobil jungkook yang diduduki taehyung dan jungkook terbuka karena insiden tadi. Tubuh mereka berdua terguling masing-masing ke arah yang berbeda. Jungkook ke kanan dan taehyung sebaliknya.

Posisi jungkook tengkurap tapi menghadap taehyung sementara taehyung menghadap jungkook.

Jungkook berusaha menghampiri taehyung. Tapi taehyung hanya mengulurkan tangannya. Jalan itu memang sepi.

Darah sudah keluar dari mulut dan hidung jungkook. Tapi jungkook memang pantang menyerah. Ia merayap, sejengkal demi sejengkal.

Tinggal lima jengkal lagi jungkook sampai di samping taehyung.

"Setidaknya kau mengetahui aku begini untuk siapa dan aku melakukannya untuk siapa. Maafkan aku. Aku terlambat sadar. Ternyata cinta mu adalah cinta yang selama ini aku inginkan. Jika masih ada kesempatan hidup, baik kau maupun aku, tolong jaga diri masing-masing" -kth.

Deraian air mata, sakit, khawatir. Semua ada pada perasaan dan fisik jungkook.

Tiga jengkal lagi.

Tapi.. taehyung. Kepalanya sudah tertunduk lemas di jalan.

Perlahan, jungkook mencoba duduk di hadapan taehyung.

Jungkook mengelus rambut taehyung sampai ke pipinya.

"Aku mencintaimu selamanya. Aku masih kuat tae" -jjk.

Jungkook mencoba tersenyum.

Jungkook menggenggam tangan taehyung dan mengarahkan ke dadanya.

Dan..

Braak~

Jungkook pun terbaring tanpa raga. Tapi genggaman mereka tak akan pernah bisa lepas.

Sampai cinta tulus yang ada dan terus tumbuh di hati mereka sudah tak lagi ada dan lenyap.

Mungkin cinta mereka memang terlarang untuk di dunia. Tapi, mungkin saja cinta mereka bisa bersemi di alam yang lain.

Mereka tidak bisa bersatu tapi cinta mereka abadi.

Begitupun cinta jimin pada taehyung. Cinta mereka. Cinta mereka bertiga memang terlarang di bumi mungkin. Tapi kita tidak pernah tahu di alam yang berbeda atau dimensi yang berbeda.

-THE END-

Loving You. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang