-Epilog #4-

185 32 5
                                    

Epilog #4

Dalam perjalan pulang menuju kondominium, Sehun hanya menatap Arial yang terkulai lemas di atas pangkal pahanya, tangannya lantas mengusap peluh gadis itu dan mengusap rambutnya yang basah begitu pelan. Hal seperti ini pernah terjadi. Pada saat mereka kelas 3 saat menengah pertama. Dan, lamunannya tiba-tiba terputar dengan suka rela menjadi pada hari itu.

®EVERYTHING HAS CHANGED®

Sehun menangkap tas yang Arial lempar begitu tiba di gerbang belakang SMP mereka. Sementara, Arial baru akan turun. "Kau serius bisa menangkapku,kan?"

"Ya! Aku tidak yakin soal itu,beratmu pasti melebihi berat tasmu yang seperti tidak ada isinya." Arial mengerutkan bibirnya, "Ya! Bicara sembarang sekali lagi kau -" Sehun menghela napasnya, "Cepat turun dari sana.Nanti kita ketahuan."

"Ini semua gara-gara kau yang mengajakku nonton Sidios tadi malam. Hantunya masih ada di dalam kepalaku dan terbayang terus,kau tahu?"

"Bukan Sidios, Insidious. Kau juga tidur sore bangunnya tetap siang,dan itu berlangsung tiap hari."

"Itulah pokoknya. Aku akan melompat," Sehun segera menangkap Arial begitu gadis itu melompat,dan untung saja tubuh Sehun yang tinggi dapat menopang badannya sendiri dan badan Arial yang masih dalam pelukkannya.Tidak didramatisir, Arial segera melepaskan dirinya dan mengambil tasnya lalu menggantungnya di bahu sebelah kanan.

Keterlambatan mereka masih diuji begitu memergoki Guru Nam masih berada di lorong untuk menghukum para murid yang terlambat dan memakai atribut sekolah dengan baik. Arial dan Sehun yang hampir maju dengan ceroboh segera bersemunyi di balik pilar.

"Kita ada ulangan bahasa Inggris jam pertama.Bagaimana kita bisa lewat tangga dan sampai ke kelas, jika guru menghukum muridnya di dekat sana." Arial nampak begitu cemas, ia meremas tangannya sendiri membuat Sehun hanya tersenyum kecil bercampur sinis pada temannya satu ini.

"Tumben sekali kau peduli dengan ulangan."

"Itu tidak penting. Sekarang,kau punya cara untuk kita sampai di kelas?"

Sehun menoleh pada Arial, lalu menatap temannya itu jenaka. "Tidak."

Arial menarik pendek napasnya, ia mengangkat tangannya seolah ingin memukul Sehun,namun tidak jadi.

"Sehun, Arial -kenapa kalian tidak bergabung dengan teman-temanmu saja yang terlambat?"

"Tidak itu..." Arial terdiam,dan Sehun menoleh mereka menyadari bahwa itu suara guru bahasa Korea mereka yang merupakan wali kelas Sehun dan Arial. Arial menoleh juga dan menyengir kaku, mereka berdua tidak dapat selamat hari ini.

®EVERYTHING HAS CHANGED®

"Ini semua gara-gara dirimu yang terlalu lama berpikir."

Sehun tidak menanggapi Arial dan masih sibuk mengepel lantai auditorium. "kalau saja otakmu cerdas tidak hanya dalam pelajaran tapi juga untuk strategi untuk sedikit cerdik,pasti kita bisa melewati hukuman. Ya bukan?Aku benar,Oh Sehun."lanjut Arial yang mengeluh, seraya mengepel bagian lain dari auditorium yang luas. Hanya ada mereka berdua di sana. Dan mereka sudah melewati dua jam pertama pelajaran dan artinya ulangan bahasa Inggris mereka telah terlewat.

"Sehun, aku tahu kau memang tipe yang -"

"Aku mendengarmu. Mustahil sekali untuk tidak mendengar suaramu yang mirip orang yang sedang berteriak daripada merefleksikan diri atas kesalahan yang kau buat hari ini."

"Kan,kan mulai lagi menyalahkanku."

"ya mungkin saja aku salah, tapi paling tidak jika tadi aku meninggalkanmu dan berangkat dengan bus yang pertama datang pasti aku tidak akan terlambat. Aku juga terlambat karena menunggumu. Masa iya, aku meninggalkanmu sendiri di halte dengan para gadis centil itu? Kau seharusnya -" Ketika Arial menoleh ia hanya mendecak karena mendapati Sehun sudah tidak bersamanya. "ck..ck..harusnya baiknya aku memang meninggalkanmu saja tadi."

【Soon】EHC Sequel: (still) Come and GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang