(side story ini mundur alurnya, jauh sebelum segala insiden yang terjadi)
「」
"Kenapa kau gemar sekali membuatku melakukan hal merepotkan seperti ini sih! Aish!" Arial menggerutu membopong Sehun yang sudah setengah sadar, beruntung sekuriti yang berada di lobi bangunan mewah ini membantunya, kebetulannya sang sekuriti mengenal Sehun dan memberikan kartu akses sebagai kunci master salah satu unit kondominium yang kata sekuriti itu merupakan milik Sehun.
"Jadi, bangunan seluas ini milik di atasnamakan Oh Sehun, Ahjussi?" Arial bertanya lagi begitu berdiri di ambang pintu, mengantar sang sekuriti untuk keluar setelah membantu membawa barang-barang mereka berdua yang begitu banyak sepulang dari Gangwon pasca studi wisata sekolah. "Iya benar, kepemilikan awal atas nama ibunya Tuan Oh, tapi setelah ulang tahun Sehun beliau mengubahnya karena Sehun sering tinggal di kondominium ini."
Arial mengangguk, sang sekuriti kemudian undur diri kemudian Arial membungkuk sedikit sebagai hormat lalu menutup pelan pintunya. Arial menyapu seluruh objek yang ada di dalam kondominium dengan tatap takjub, lalu kembali pada Sehun yang tertidur di atas kasurnya, kemudian helaan napas panjang keluar dari hidung Arial kemudian ia melangkah mendekat pada Sehun.
"Ya Tuhan, ini efek dari patah hati atau apa?"
Arial bertanya pada dirinya sendiri, padahal Sehun hanya minum bir kaleng tapi mabuknya bisa sampai seperti orang minum soju. Pelan, Arial melepas sepatu yang masih membungkus kaki besarnya, lalu dengan susah payah menarik selimut yang Sehun tiduri. Hampir kehabisan napas dan kesabaran, Arial berhasil menarik selimut itu, lalu menyelimuti Sehun. Kemudian, ketika tepat selesai Arial langsung menjatuhkan dirinya di sisi kosong kasur sebelah Sehun.
Baru bernapas lega, Arial harus dibuat sesak napas lagi begitu Sehun memiringkan badannya dan mengunci tubuhnya dengan lengannya yang kekar. Meski masih SMA, jangan salah kira kalau tubuh Sehun tidak berisi, rajin olahraga dan lari pagi membuat badan Sehun jadi atletis bak atlet atau lebih mirip model saja. Arial memang tidak menyelimuti Sehun sampai bagian atas tubuhnya, jadi ketika menghadap Arial Sehun yang hanya memakai kaos santai dan luaran kemeja flanel kotak-kotak membuat tubuh atletisnya tercetak jelas di depan mata Arial yang membulat sempurna, sampai menelan salivanya sendiri.
Kaki dan seluruh saraf otot untuk sekadar bergerak memperbaiki posisi tubuh Sehun tak bisa Arial lakukan karena tiba-tiba saja tubuhnya jadi kebas. "Ya? Sehun-ah?"cicit Arial pelan, percuma saja, lelaki ini tidak mungkin mendengarnya.
Arial mencoba untuk memejamkan mata, namun percuma juga karena matanya yang sangat berat tadi jadi tidak mengantuk untuk sekarang. Menyebalkan. Arial mendongakkan kepalanya begitu mendengar Sehun mendesis tidak jelas, hingga kerut di dahinya muncul gumaman Sehun juga tidak berhenti.
"Sehun?"
Sehun tidak menjawab, namun malah semakin mendekatkan tubuhnya pada Arial yang spontan mundur tapi gagal karena tangan Sehun menahannya untuk melakukan itu. Matanya masih terpejam, tapi bagaimana tenaganya untuk menahan Arial untuk tidak bergerak masih ada saja. Jangan-jangan Sehun mengira Arial bantal?
Kini, kaki Sehun menendang selimut yang Arial pakaikan untuknya, dan menindih kaki Arial yang sekarang benar-benar tubuhnya terkunci oleh Oh Sehun dari atas sampai bawah. Menyebalkan.
Sepertinya benar, Oh Sehun mengira Arial itu gulingnya.
"Untung dia bukan yang pertama," Sehun menggumam, sementara Arial berusaha untuk mendongakkan kepala, memastikan Sehun tidak dalam keadaan sadar saat ini. Mata lelaki itu masih terpejam, walau samar-samar seperti terbuka, tapi tidak kunjung terbuka juga. "Yeonju ...gadis itu memang dia orang yang kusuka, tapi untunglah dia bukan yang pertama. Jika dia yang pertama, kalau ditolak seperti ini rasanya pasti akan sakit sekali."
Arial tertawa dalam hati, baru ini melihat Sehun bicara banyak. Namun, kemudian tanya lain muncul dalam benak Arial yang kini akhirnya menerima saja jadi sanderanya Oh Sehun. Toh, besok juga pasti Sehun lupa soal ini.
"Lalu, siapa orang pertama yang beruntung itu?" Arial menyentuh dada bidang Sehun yang tersembunyi di balik kaosnya. "siapa yang ada di sini sebelum Yeonju?"
"Yang tidak bisa alpa hadirnya dalam hidupku. Dia orang yang pertama, jika Arial tahu dia pasti akan terus bertanya,"
Arial baru akan bertanya namun gagal begitu merasakan sesuatu menyentuh dahinya, "pastikan kau merahasiakan ini, aku memberimu kecupan untuk tutup mulut."
Sehun kemudian membalikkan badannya, membelakangi Arial sementara gadis Ahn itu masih terpekur dengan kejadian barusan, satu sisi ada sesuatu yang menjalar di dalam dadanya. Dan, dia tidak tahu mendefinisikan itu dengan apa.
-Sekian-
dabel update yang singkat, chapter 16 nanti malam
![](https://img.wattpad.com/cover/130429313-288-k524916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
【Soon】EHC Sequel: (still) Come and Gone
FanficMenjadi sahabat, tidak harus selalu akrab. Persahabatan kami adalah persahabatan yang seperti itu. Kebersamaan tetap ada meski kami tidak akrab? Ya, itulah aku dengan dia. Sampai suatu hal lain, mengubah segalanya di antara kami. Dan, tidak ada ya...