A BEAUTY BEHIND THE MASK ~ PART 1

4K 333 20
                                    


Bagaimana bila kebahagiaan itu tak pernah ada ?

Apakah manusia tetap bisa tertawa ?

Ataukah hanya akan ada tangis dan airmata disepanjang sisa kehidupan mereka ?

.
.
.
.
.

Jaehwan kecil berdiri didepan sebuah rumah besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehwan kecil berdiri didepan sebuah rumah besar.

Rumah itu sepi dan sunyi.

Jari jemari kecilnya menggenggam erat tangan sang nenek yang mulai renta dan berkerut.

Dengan pakaian hitam-hitam dan pita putih yang terjepit di kantong jas, Jaehwan berjalan masuk dengan langkah kecilnya.

Angin dingin siang itu berdesir, melesak masuk melalui cela-cela pakaiannya hingga menggigit kulit tipisnya yang tersembunyi.

"Nenek, aku takut", kalimat singkat itu keluar begitu saja dari bibir mungil yang gemetar.

Sang nenek menghentikan langkahnya, berjongkok dan mendekap kedua lengan kecil Jaehwan yang ringkih.

Tatapan tegas namun lembut itu membuat Jaehwan kecil terdiam.

"Jangan takut, ada Nenek disini .. Nenek akan menjagamu mulai hari ini sampai seterusnya"

Jaehwan kecil mengangguk paham, wajah mungilnya yang lucu membuat sang Nenek tersenyum.

Mata keduanya masih memerah karena berduka, tapi hidup terus berjalan kedepan.

Anak lelaki bertubuh kecil dan kurus itu tak punya pilihan.

Ia hanya punya seorang Nenek, satu-satunya keluarga yang tersisa setelah kepergian Ayah dan Ibunya dalam kecelakaan tepat seminggu yang lalu.

Ya, Jaehwan kecil memang tak punya pilihan.

Ia hanyalah anak laki-laki berusia 7 tahun yang kebahagiaannya direnggut paksa oleh kematian kedua orangtuanya.

Mata kecil itu sembab dengan airmata yang tak henti mengalir.

"Ayo kita masuk .. Mulai hari ini, Jaehwan akan tinggal bersama Nenek di rumah itu"

Sang Nenek menunjuk kearah rumah besar yang terlihat tua, namun masih terawat dengan sangat baik.

Jaehwan melirik takut, ia benar-benar merasa takut saat ini.

Rumah itu besar dan megah, tapi begitu sunyi dikelilingi pepohonan rimbun disekitarnya.

Tak ada kehidupan lain disekitarnya selain suara burung dan serangga yang bersautan dari dalam hutan kecil dibelakang rumah itu.

"Ayo", ajak sang Nenek.

Tangan terulur itu disambut cepat, Jaehwan kecil menggenggamnya erat sekali lagi.

Ia melangkah mengikuti sang Nenek yang berjalan disampingnya.

Ia memang takut, tapi sang Nenek tidak akan membiarkannya terus merasa seperti itu.

A BEAUTY BEHIND THE MASK ~ [MINHWAN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang