A BEAUTY BEHIND THE MASK ~ [MINHWAN] -END-

A BEAUTY BEHIND THE MASK ~ PART 48

Pasar barang antik itu baru saja dibuka tiga hari yang lalu, dan menurut informasi hanya akan buka selama dua minggu didaerah dekat rumah mereka.

Jaehwan tampak sibuk melihat-lihat lampu hias tua yang masih kelihatan cantik.

Ia berpikir, mungkin lampu hias itu akan cocok dengan suasana di kamar mereka.

"Hyung, lampu hiasnya bagus kan ?"

Minhyun mengangguk setuju.

"Aku akan membelinya kalau begitu"

Lalu matanya melihat beberapa benda antik lainnya yang tampak menarik minat.

Minhyun berdiri dan menunggu dengan sabar sambil melirik kesekeliling.

Pasarnya cukup ramai, pikir Minhyun.

Tiba-tiba ada satu benda yang menarik perhatiannya, seperti memanggil untuknya mendekat.

Minhyun diam menatap benda tersebut, matanya sedikit merah dan terasa panas.

Sebuah mainan robot tua berwarna biru dengan sepatu semerah buah ceri.

Ia mengambil dan memandangnya lama.

Lalu pikirannya kembali ke masa lalu ..

Flashback

"Nenek Kim, aku ingin robot-robotan ini"

Nenek Kim mendekat dan mengambil sebuah kotak besar dengan robot biru didalamnya.

"Apa Tuan Muda Minhyun mau mainan ini ?"

Minhyun kecil mengangguk.

Ia menyerahkan sebuah celengan berbentu babi berwarna pink, lalu berseru, "aku ingin membeli hadiah untuk ulang tahun Euigeon"

"Tuan Muda", Nenek Kim tersentuh melihat ketulusan hati Minhyun kecil.

Ia mengambil celengan babi itu lalu memecahkannya di meja kasir.

"Cucuku ingin membeli hadiah untuk adiknya", jelas Nenek Kim saat pelayan toko terlihat kebingungan melihat celengan pecah dan uang logam berserakan dihadapannya.

"Aigoo, Adikmu pasti bangga memiliki Kakak yang sangat baik sepertimu"

Minhyun kecil tersenyum senang.

Ia terus memeluk kotak besar itu dengan kedua tangan kecilnya, penuh harapan Adik tirinya-Euigeon akan bahagia dengan kado sederhana darinya.

"Euigeonie, hyungie sayang padamu .. Selamat ulang tahun"

Sebuah kecupan kecil pada kotak robot itu membuatnya tersenyum riang.

Flashback end.

Setetes air bening tiba-tiba jatuh, lalu tetes berikutnya menyusul.

Robot biru yang mulai usang itu seketika basah karena airmata Minhyun, dan ia mengusapnya lembut.

"Tuan, apa Anda ingin membelinya ?"