A BEAUTY BEHIND THE MASK ~ [MINHWAN] -END-

A BEAUTY BEHIND THE MASK ~ PART 46

"selamat pagi Paman Hwang"

Jihoon membungkuk kecil, lalu tersenyum manis.

Ia sengaja bangun lebih pagi untuk membuatkan Daniel sarapan sederhana, dan sepertinya kepala pelayan yang kemarin bisa membantunya.

Jihoon hanya mampir sebentar untuk menyapa Ayah kekasihnya, sebuah bentuk rasa sopannya terhadap pemilik rumah ini.

Lagipula, Ayah Daniel mengingatkannya pada Ayahnya sendiri yang ada di desa.

"Semoga hari Paman menyenangkan .. Kalau Paman pergi terapi lagi, aku bersedia menemani .. Paman cukup meminta Niel hyung untuk menghubungiku,maka aku akan datang dengan segera"

"Engg"

Jihoon terkekeh lucu saat respon Ayah Daniel terasa positif untuknya.

"Paman, aku pergi dulu .. Aku ingin membuatkan Niel hyung sarapan pagi .. Dahh Paman"

Jihoon melambai sebelum akhirnya keluar dari kamar Ayah Daniel.

Ia melangkah menuruni anak tangga yang designnya begitu mewah dan elegan, tidak pernah menyangka kalau keluarga kekasihnya sekaya ini.

"Pagi Paman Song", sapa Jihoon.

"Oh .. Pagi Tuan Jihoon"

Kepala pelayan itu membungkuk hormat, lalu tersenyum ramah.

"Panggil saja aku Jihoon .. Aku tidak terbiasa dipanggil Tuan"

"Baiklah, Jihoon"

Jihoon terkekeh, lalu berseru, "Paman Song .. Apa aku boleh menggunakan dapur ?"

Kepala pelayan sedikit terkejut.
"Tapi,untuk apa Anda menggunakan dapur ? Apakah Anda butuh sesuatu ?"

"Tidak ada .. Aku hanya ingin membuat sarapan pagi untuk Niel hyung"

"Tuan Muda biasanya tidak pernah sarapan pagi"

"Benarkah ?", seru Jihoon kaget.

Kepala pelayan mengangguk, "tapi mungkin pagi ini adalah pengecualian"

Jihoon tersenyum senang, karena itu artinya ia diijinkan menggunakan dapur.

"Paman Song tenang saja, aku tidak akan mengotori dapur ... aku janji"

Kepala pelayan tidak dapat menutupi senyum di wajahnya, "tidak perlu sungkan, nanti pelayan bisa membereskannya"

"Terima kasih Paman"

...
...
...

Jihoon memang membuat sarapan pagi yang sederhana, hanya dua buah roti isi dengan telur ditengahnya.

Ia baru saja selesai dan berniat kembali ke kamar dengan sepiring roti, saat sebuah suara mengagetkannya.

"Kau siapa ??? Apa yang kau lakukan di rumahku ???"

Suara yang cukup nyaring itu terdengar tidak ramah, dan Jihoon ketakutan.

Ia menoleh dan mendapati Ibu kekasihnya berdiri dengan tatapan curiga.

"Se-selamat Pa-pagi"

Lalu penyelamat datang.

Paman Song dengan cepat datang ke dapur dan berseru sopan, "maaf Nyonya Besar .. Beliau adalah teman Tuan Muda"

Ibu Daniel tersenyum miring.
"Apa kau menginap ?"

Jihoon mengangguk takut.

Dan sekali lagi, Ibu Daniel tersenyum miring.
"Apa kau tidur dengan putraku ?"