A BEAUTY BEHIND THE MASK ~ [MINHWAN] -END-

A BEAUTY BEHIND THE MASK ~ PART 35

Daniel melangkah masuk ke sebuah ruangan.

Wangi.

Tenang.

Nyaman ?

"Duduklah-", pinta Sejeong, "-ingin teh hangat ?", tawarnya kemudian.

"Boleh"

Sejeong tersenyum kecil sebelum akhirnya melangkah mendekati meja kecil dengan beberapa jenis kantong teh dari berbagai bunga dan dedaunan.

"Ingin camomile atau-", Sejeong berpikir sejenak, yang kemudian dijawab Daniel cepat. "Apa saja".

"Baiklah, bagaimana kalau rose ? Teh kesukaanku"

"Kedengarannya menarik", sahut Daniel singkat.

Dan Sejeong tersenyum lagi.

Daniel memperhatikan sekeliling, lalu matanya berhenti pada tubuh utuh Sejeong yang sedang berdiri menyamping dengan sendok kecil dan cangkir yang berdenting saat keduanya beradu.

Wanita ini cantik, namun sepertinya sedikit kurang beruntung- karena dijodohkan dengan pria sepertiku.

"Minumlah, pikiranmu akan lebih tenang setelah mencium aromanya"

Sejeong meletakkan secangkir teh hangat dihadapan Daniel.

"Bagaimana kau tau kalau pikiranku sedang sedikit kacau sekarang ?", tanya Daniel, lalu menyeruput teh buatan Sejeong.

"Hmm- teh nya enak juga", puji Daniel.

Barisan gigi rapi dan putih itu membuat Dokter muda dihadapannya ini semakin manis.

"Aku pernah belajar untuk memahami pikiran manusia, jadi sedikit banyak aku tau kalau kau sedang ada masalah"

Daniel mengangguk kecil.

"Kau hebat juga- tidak heran Eomma menyukaimu"

Celetukan Daniel membuat Sejeong sedikit kecewa. "Apa- kau juga suka padaku- Daniel~ssi ?"

Daniel merasa tidak nyaman.

"Sejeong~ssi-", Daniel memandang lurus pada Dokter muda itu, mengunci tatapannya, "tolong- jangan ceritakan apapun pada Eomma ku soal ini", pintanya.

"Maksudnya ?"

Daniel menghela napas, "jangan ceritakan apapun soal Minhyun hyung dan Jaehwan padanya .. Jangan katakan kalau aku mengenal mereka berdua"

Sejeong memandang bingung.

"Aku mohon"

Sejeong mengangguk, lalu tersenyum kecil. "Kau bisa percaya padaku"

"Terima kasih Sejeong~ssi"

Dokter muda itu tak mengerti dengan permintaan aneh Kang Daniel- calon tunangannya.

Namun ia tahu, ada sesuatu yang disembunyikan, dan Daniel- tidak ingin menceritakan itu padanya.

...
...
...

Jari-jari lentik Jaehwan menyentuh wajah yang terbalut perban putih itu.

Ia membelainya begitu lembut dan penuh perasaan.

Hati penuh suka cita dan harapan besar untuk kesembuhan kekasihnya.

Usaha dan kerja kerasnya kini satu persatu mulai memberikan hasil yang baik- buah dari kesabarannya selama bertahun-tahun.

Ia menggenggam dan mengelus ringan kulit tangan Minhyun, menggelitiknya lembut.

Lalu sesaat kemudian kepalanya rebah, masih dengan jari jemari yang bertautan.