Kain penutup telah dikenakannya. Makanan yang harus dibawanya ke Pangeran Zephran juga sudah ada di tangannya, buah-buah kecil manis yang nantinya harus dimakan oleh sang pangeran sebelum memulai penyembuhan--ya, lagi-lagi Ryena harus melakukannya karena tradisi kerajaan yang juga sudah didengarnya jauh-jauh hari, bahkan sebelum dia mendapatkan kekuatan penyembuhnya.
Bagi Ryena, mendapatkan sembah sujud dari ratusan orang yang ada di Kerajaan Cahaya adalah hal yang mengerikan. Saat ini, dia mendapatkannya. Dia tidak yakin dengan apa yang terjadi, tetapi Ryena yakin benar, dua di antara ratusan orang di sana ada ayah dan ibunya.
Ryena tahu, ini semacam penentuan.
Kalau dia gagal menyembuhkan pangeran dan malah ikut tertular, maka saat ini adalah saat terakhirnya dalam keadaan sehat dan berdiri tegak di depan pintu.
Usai penyembahan, Raja Zeolard yang ada di ujung dan duduk di kursi tertinggi menaikkan tangannya, memberikan tanda bagi Ryena untuk masuk ke dalam pintu itu.
Ryena menyempatkan diri untuk membungkuk hormat lebih dulu, saat dia menangkap gelagat Fercie dari arah lain yang meminta Ryena untuk melakukan penghormatan.
Kini, yang harus Ryena lakukan adalah membuka pintu itu seorang diri, mendorong pintu batu dengan ukiran detail yang tentu saja sangat berat tanpa dibantu siapapun.
"Berat sekali," bisik Ryena, diam-diam merutuk pelan.
Sudah hampir beberapa saat di sana dan pintu itu bahkan tidak bergeser sedikit pun.
Salah satu dari empat kekuatan yang Dewi Penyembuh berikan kepadanya tidak kunjung keluar, sampai-sampai Ryena merasa bahwa dia tidak pernah mendapatkannya, tetapi dia percaya bahwa Dewi Penyembuh tidak mungkin berdusta kepadanya, terlebih lagi sisa empat kekuatan itu bersifat sementara dan bisa habis jika Ryena telah menggunakan semuanya.
Raja Zeolard yang alisnya mengerut membuat Ryena semakin gugup saja.
"Pengawal, bantu dia."
Dua pengawal datang menghampiri Ryena, dengan langkah ragu-ragu, lalu mendorong pintu batu itu secara bersamaan. Pintu batu itu pun bergeser semakin lama semakin lebar. Belum lagi 45 derajat pintu terbuka, mereka berhenti melakukannya. Ryena paham benar bahwa mereka sangat takut tertular penyakit pangeran.
"Kalau kau merasa tidak yakin, pergilah ke lantai papan yang ada di kamar pangeran. Itu akan membawamu ke ruang bawah tanah bersama tabib gagal lainnya."
Ryena menelan ludahnya sendiri tanpa sadar. Itulah sebenarnya yang ditakutkannya sejak mendengar tentang kegagalan banyak tabib yang menuntun mereka untuk datang ke ruang bawah tanah.
Ryena akhirnya mengerti alasan Fercie memintanya mengganti pakaian saat dia melihat banyak pelayan yang datang untuk memeriksanya. Mereka pasti takut bahwa Ryena menyimpan benda tajam untuk membunuh pangeran yang tak berdaya kalau saja Ryena gagal menyembuhkannya.
Lalu mereka pasti berpikir bahwa Ryena adalah tipe gadis yang ingin mati bersama pangeran. Sungguh, Ryena hampir memuntahkan isi perutnya saat menyadari kejanggalan itu.
Namun pada akhirnya, Ryena memincingkan matanya dan tersenyum sangat tipis, mengatakan, "Terima kasih."
Saat ini wajah bagian bawahnya sedang ditutup oleh kain berwarna biru langit dari bahan yang baik. Ryena menerkanya hanya dengan mencium aroma yang ternyata memiliki aroma yang sama dengan surat yang didapatkannya kemarin.
Ibunya sedang mengawasinya dari bawah dan sebagai anak baik yang berbudi dan berbakti, Ryena harus bisa membuktikan bahwa rakyat jelata sepertinya memiliki sikap dan etika yang baik. Semoga saja senyuman palsunya tidak bisa dibaca oleh siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEMBLANITY - The Kingdom of Light [END]
Fantasy[Fantasy & (Minor)Romance] Ryena hanya seorang gadis desa yang namanya tiba-tiba dikenal seantero negeri karena kekuatannya untuk menyembuhkan penyakit apapun. Suatu hari, Ryena dan keluarganya diundang di Kerajaan Cahaya untuk menyembuhkan penyaki...