25

16.5K 2.9K 245
                                    

"Ah ... Jadi di sana kau menggunakan kekuatan kedua dan kekuatan ketiga untuk kedua kalinya?" Pangeran Zephran bertanya kepada Ryena dan dibalas dengan anggukan kecil.

"Benar, Pangeran," balas Ryena.

"Dan kau menceritakannya dengan lengkap?" tanya Pangeran Zephran sembari mengerjapkan mata.

"Iya. Memangnya kenapa?"

Pangeran Zephran mengusap keningnya malu-malu, "Kau mencium keningku?"

"Itu hanya sebuah kecupan." Ryena membalas sambil memperlihatkan tatapan sedatar-datarnya, lalu melanjutkan, "Lagipula saya masih menggunakan kain penutup wajah. Jadi, anggap saja kening pangeran masih suci."

Pangeran Zephran ingin membantah pernyataan itu, akan tetapi dia tidak ingin berdebat dengan gadis itu.

"Rambut Nona Shin memanjang setelah dipotong?"

"Tadinya begitu, tiba-tiba saja menjadi panjang." Ryena mengusap rambutnya yang tengah diikat agak kusut itu dengan cepat. "Walau dipotong berkali-kali, akan tetap panjang kembali. Saya ikat saja karena tidak terbiasa dengan rambut panjang."

"Nona Shin dengan rambut panjang pasti akan terlihat can--"

Ryena segera memotong, "Ada cerita lagi sebelum saya sampai di sini. Keberatan mendengar sebentar?"

"Ah, iya. Maaf memotong ceritamu. Silakan lanjutkan." Pangeran Zephran menatap Ryena dengan tatapan dalam. "Atau kau masih butuh selembar selimut lagi?"

"Tidak perlu," balas Ryena sambil mengetatkan jubah pangeran yang membungkus tubuhnya. "Tapi pangeran tidak kedinginan, kan?"

"Pakaianku lumayan tebal. Terima kasih sudah khawatir," balasnya sambil menahan senyum.

Ryena menatap pangeran sejenak, lalu menghela napasnya sambil tersenyum, walau agak terpaksa.

"Pangeran," panggilnya.

"Iya?"

"Apa saya boleh membuat permintaan?"

Pangeran Zephran sebenarnya hampir tersenyum, tetapi melihat raut wajah Ryena yang terlihat agak janggal, pangeran tidak melakukan itu.

"Apa permintaanmu?" tanya pangeran.

Ryena terkekeh, "Jawab dulu, boleh atau tidak?"

"Tergantung apa permintaanmu," jawab Pangeran Zephran, "Karena, entah mengapa aku merasa bahwa permintaan ini ... tidak akan membuatku senang."

"Ini pertama kalinya pangeran berlagak seperti seorang pangeran di depan saya," gurau Ryena sambil menunduk, mulai memikirkan bagaimana caranya agar pangeran memperbolehkan permintaannya tanpa mendengar lebih dulu.

"Jadi, apa permintaanmu, Nona Shin?" tanyanya.

"Nanti, sebelum tengah malam, saya akan pergi lagi. Saya ingin pangeran yang mengantar saya."

"Mengapa harus pergi lagi?" tanya Pangeran setelah menjeda hampir beberapa saat. "Kau baru sampai di sini siang tadi."

"Saya datang untuk bertemu dengan pangeran," jawab Ryena.

Pangeran Zephran melihatnya tidak yakin.

"Sungguh. Saya ingin memastikan kalau pangeran memang selamat dan tidak ada masa depan yang berubah."

"Apakah aku boleh ikut?" tanya pangeran.

Ryena memberikan gelengan pelan sebagai jawaban yang membuat pangeran kecewa.

"Tapi, kita akan bertemu lagi, kan?" tanya Pangeran Zephran dengan suara paraunya.

Ryena diam, kali ini tidak lagi mempertanyakan alasan pangeran mempertanyakan hal itu, seperti yang dilakukannya beberapa malam silam.

ZEMBLANITY - The Kingdom of Light [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang