Malam itu, saat Pangeran Zephran keluar dari istana untuk mencari Ryena Shin, dia berlari dengan kecepatan yang tidak wajar. Semua itu karena monster serigala yang bersenyam di dalam tubuhnya.
Sayangnya, setelah dirinya masuk ke dalam hutan dan berhenti di kala menemukan kencana, dia tidak menemukan siapapun.
Tidak Ryena, Ayah Ryena, Ibu Ryena ataupun siapapun pembuat onar yang membuat Ryena panik tadi.
Namun Pangeran Zephran akhirnya menyadari bahwa monster dalam dirinya tidak membuat tipuan pada pendengarannya, saat merasakan sesuatu yang becek di bawah sepatunya.
Genangan darah, entah milik siapa.
Dan sampai hari ini—hari ke-tiga sejak itu, Pangeran Zephran tidak lagi mendapatkan petunjuk apapun tentang Ryena Shin. Kencana yang ditinggal oleh keluarga Shin tidak membantu sama sekali. Seluruh peti emas masih lengkap tanpa ada kekurangan sedikitpun, peti-peti kecil juga ditemukan di tidak jauh dari jalan yang mereka lewati.
Mereka menghilang begitu saja.
Tetapi, Pangeran Zephran yakin bahwa Ryena baik-baik saja. Gadis itu pernah tergores cukup dalam oleh kukunya dan semuanya sembuh tanpa pengobatan apapun. Sembuh dengan sendirinya dan dengan cepat. Sepertinya kekuatan Ryena bisa menjaganya, gadis itu pasti masih hidup.
Pangeran Zephran tersentak saat seorang pengawal membuka pintu tiba-tiba. Sang pengawal yang melihat Pangeran Zephran tersentak pun langsung menunduk, lalu memposisikan tangan-tangannya di posisi yang dirasanya sopan.
"Ada apa?" Raja Zeolard yang sedang duduk di singgasana bertanya.
"Lapor, Yang Mulia, kami berhasil menangkap dua orang yang terkena penyakit Z," lapornya.
Pangeran Zephran diam-diam menghela napas. Satu lagi tambahan informasi setelah lenyapnya keluarga Shin, jumlah korban penyakit Z juga bertambah, entah bagaimana caranya. Mereka sudah mendapatkan sekurang-kurangnya belasan laporan dalam sehari, padahal untuk bisa menyampaikan pesan kepada Kerajaan Cahaya, butuh tekanan yang kuat.
Bertepatan dengan itu, Raja Zephran juga tidak mengerti mengapa pesan balasan yang seharusnya diterimanya dari kerjaan lain belum juga tiba di tangannya. Pesan rahasia yang dikirim pasukannya ke empat kerajaan, belum ada satupun yang membalas.
"Sepertinya kita harus mencari Ryena secepatnya," Fercie mengatakannya sambil merapikan penutup wajahnya.
"Belum ada yang memberikan jawaban."
Pangeran Zephran menatap ke arah ayahnya, "Apakah ini kemarahan Sang Dewa?"
Raja Zeolard berusaha untuk menahan diri agar tidak melampiaskan kemarahannya kepada apapun. Dia harus tetap tenang. Semua masalah pasti memiliki jalan keluarnya sendiri, dia percaya dengan hal itu. Namun masalah ini sangat berat, dia tidak yakin bisa menyelesaikan persoalan ini sendirian.
Mulainya dirinya merenung. Apakah semua ini karena dirinya? Bukankah hanya dia yang terkena penyakit Z?
Karena setahu Pangeran Zephran, hanya dirinya yang terkena penyakit itu sejak awal.
"Zephran, ini bukan salahmu." Raja Zeolard mengatakan demikian seolah bisa membaca pikiran putranya. "Ini mungkin salah Ayah."
Pangeran Zephran menautkan kedua alisnya, bingung, "Mengapa bisa?"
"Kau tahu tentang tradisi kerajaan ini setiap kau berulangtahun?" tanya Raja Zeolard kepada Pangeran Zephran, sementara Fercie hanya menyimak.
"Iya, kita akan memilih satu gadis yang akan dijadikan sebagai persembahan untuk Sang Dewa. Ada apa dengan itu?" tanya Pangeran Zephran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEMBLANITY - The Kingdom of Light [END]
Fantasy[Fantasy & (Minor)Romance] Ryena hanya seorang gadis desa yang namanya tiba-tiba dikenal seantero negeri karena kekuatannya untuk menyembuhkan penyakit apapun. Suatu hari, Ryena dan keluarganya diundang di Kerajaan Cahaya untuk menyembuhkan penyaki...