.
.
.
Malam itu, Ryena tidak bisa tertidur.
Bukan karena sofa di bawahnya tidak empuk. Tidak, sofa ini jauh lebih empuk dibandingkan kasur baru yang pernah dicobanya. Selimut dan bantal yang diberikan oleh pangeran juga sudah lebih dari cukup buatnya. Bukan pula karena kain penutup wajah yang dipakainya membuatnya sulit bernapas, karena kain penutup itu sangat tipis.
Ada banyak hal yang membuatnya heran. Pertama, Fercie akan ada untuk menyambut kedatangan Ryena di istana. Kedua, pangeran bilang Fercie telah ditumbalkan untuk persembahan tahun lalu. Ketiga, Fercie ternyata adalah adik angkat Pangeran Zephran. Keempat, Fercie tidak menyukai Ryena, dan kelima, tidak ada satupun orang di kerajaan yang ingat bahwa Fercie pernah menjadi persembahan.
Masalahnya, Ryena juga tidak merasa bahwa Fercie melakukan lagak-lagak yang mencurigakan selama dia bertemu dengan Ryena. Yang mana halnya, dia tidak menganggap kedatangan Ryena di istana adalah sebuah ancaman--terkecuali fakta bahwa dia merasa Ryena bisa merebut kakak tersayangnya dari sisinya, karena sepertinya Fercie tidak menganggap Pangeran Zephran sebagai kakaknya.
Jadi, pertanyaannya sekarang, apa yang sebenarnya terjadi di sini?
"Nona Shin," panggil Pangeran Zephran dengan suara pelan.
"Apa?"
"Kau mau tidur di sini?" tanyanya yang justru dibalas Ryena dengan cepat.
"Tidak, terima kasih. Saya lebih nyaman di sini."
"Aku ingin membicarakan banyak hal denganmu," ucap pangeran.
"Kita bisa bicara seperti ini." Ryena mulai memperbaiki posisi tidurnya agar dapat menemukan posisi nyaman. Siapa tahu jika pangeran menceritakan hal yang membosankan nanti, dia bisa tertidur.
"Apakah Fercie akan memaafkanku?" tanyanya.
"Itu pertanyaan yang konyol. Fercie sangat mencintai pangeran," balas Ryena, mengatakan perasaan Fercie terang-terangan seperti itu.
"Iya, aku tahu. Sebelum menjadi persembahan, dia pernah mengatakannya."
Tadinya Ryena pikir, selain menyandang gelar Pangeran Naif, Ryena juga ingin menambahkan gelar terlalu percaya diri untuknya. Namun setelah mendengarkan penjelasan Pangeran tentang Fercie yang mengaku langsung kepada pangeran, Ryena membatalkan segala niat buruknya itu.
"Jadi, apa rencanamu selanjutnya, Nona Shin?" Pangeran Zephran mengalihkan topik.
Sebenarnya Ryena sedang berpikir keras tentang Fercie dan berusaha menerka apa yang sebenarnya terjadi di sini, tetapi sedikitpun, dia tidak mendapatkan petunjuk. Mungkin hal yang harus dilakukannya sekarang adalah memikirkan apa yang harus dilakukannya sekarang.
"Mungkin saya akan ke desa untuk memberi peringatan kepada diri saya sendiri," sahut Ryena.
"Tetapi, apakah itu bukan keputusan yang gegabah?" tanya Pangeran Zephran yang membuat kepala Ryena yang sedang berbaring, langsung naik untuk memperhatikan apa yang dilakukan pangeran di atas tempat tidurnya.
Dan yang benar saja, Pangeran Zephran sudah dalam posisi duduk.
"Gegabah bagaimana maksud pangeran?" tanya Ryena.
"Apa jadinya kalau warga desa menemukanmu dengan dirimu? Melihat dua orang yang sama dalam satu waktu padahal kau tidak mempunyai saudara?"
Masuk akal. Masalahnya, Ryena sudah buntu, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya meskipun sudah dikirim langsung ke masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEMBLANITY - The Kingdom of Light [END]
Fantasy[Fantasy & (Minor)Romance] Ryena hanya seorang gadis desa yang namanya tiba-tiba dikenal seantero negeri karena kekuatannya untuk menyembuhkan penyakit apapun. Suatu hari, Ryena dan keluarganya diundang di Kerajaan Cahaya untuk menyembuhkan penyaki...