"heh gisel kan gue uda bilang sama lo putusin rio karna rio cuma pantes buat gue bukan buat lo"
" heh tasya jangan seenak lo aja yah nyuruh gue putusin rio "
" oh lo nantangin gue " tasya menampar gisel namun tangan nya di tahan oleh alex.
"eh, jangan kasar dong lo, lo mau gue kasarin? Atau lo belum pernah melayang, mau gue contohin?"
" lo siapa sih ikut campur aja urusan orang " jwb tasya.
" gue sahabat gisel"
" oh kalo gitu gue tantang lo buat battle basket sama gue "
" oke gue mau "
" minggu depan gue tunggu nyali lo " ujar tasya.
Gisel langsung menarik tangan alex ke kelas.
" alex lu jangan ngaco deh lo kan ga bisa main basket emang lo ga malu kalo kalah battle sama dia?"
" gue lebih malu lagi kalo gue tolak tantangan dia, udalah mending lo bantu gue mikir cari pelatih buat gue selama seminggu " jwb alex.
"kalo gitu lo minta tolong arga aja, arga kan jago banget main basket " saran gisel.
" ogah "
" lex lo tuh kenapa sih batu banget "
" iya deh gue bakalan pura-pura baik sama dia "
Baru selesai di omongin arga nya masuk ke kelas.
" hai arga " sapa gisel.
" hai sel "
Lalu Arga duduk ke bangkunya.
" lex lo masih marah sama gue? " tanya arga.
" gue mau maafin lo kalo lo mau ajarin gue main basket, lo mau kan?, oke harus mau gue gak mau denger penolakan dari lo, makasih arga"
" mulai kapan? " tanya arga.
" mulai besok "
" kesempatan gue buat dapetin hatinya alex nih " ucap arga dalam hati.
"males banget buat baikin cowok resek ini"