[6.0] luna di miele

5.7K 594 117
                                    




L'uomo ama poco e spesso, la donna molto e raremente. // pria lebih sedikit mencintai tapi sering jatuh hati.. sedangkan wanita jarang jatuh hati tapi lebih banyak mencintai.




Take off

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Take off. Jennie baru saja kembali dari toilet, menghempaskan diri di sebelah pria yang sedang bermain ponsel—Taeyong. Memang itu kebiasaannya setiap naik pesawat, suka buang air kecil.

"... we invite you to hold the chair back, close and lock the small tables and that are... "

Announcemment yang menggema membuat telinganya berdengung. Taeyong memilih memberi perhatian pada langit kelam yang sebentar lagi mereka arungi. 

Jarak yang akan dilalui sekitar dua belas jam, itu berarti selama itulah ia akan duduk bersebelahan dengan si-rahim-keriput. Astaga, membosankan pasti.

"Kau pernah ke Italia?"

Mendengar celetukan itu, Taeyong menggeleng pendek. "Kau pasti sering."

"Hm. Saat kecil dulu, bersama Ibu."

"Oh, ku kira sering. Ayahmu 'kan punya penginapan di sana."

"Tidak. Hm ... kalau ke luar negeri, pernah?"

"Melewati perbatasan Korea Selatan–Utara sedikit, saat Wajib Militer," helanya. "Itu ... sudah termasuk ke luar negeri, kan?"

Jennie mengangguk. Antusias. "Whoa, keren sekali."

Keren apanya? Memalukan iya. Taeyong mengalihkan pandangan. Stress. Wajah datar wanita Kim hampir membuat kepalanya pecah. "Berhenti menatapku begitu." Aneh. Memuji tak memuji, ekspresinya sama saja.

Belasan menit mereka habiskan kembali pada kesibukan masing–masing. Masih terjaga. Jennie sedikit gusar, rasa buang-air-kecil kembali mengundang. Tapi, ia malas berjalan. 

Seandainya pria-bayaran di sebelahnya ini juga membuka jasa mengantar-jemput keluar masuk toilet, ck.

"Paman, aku mau duduk dekat jendela."

Taeyong memelankan volume earphone. Lagi–lagi gangguan. "Pindah saja."

"Tapi aku suka bolak–balik ke toilet."

"Kalau begitu tak usah." Simpel, kan?

"Tapi aku ingin duduk di situ."

GOD. Cobaan macam apa lagi ini?! Sabar, Lee. "Ya, sudah ... pindah," cetusnya sedikit kasar kali ini. Tidak sabar, tepatnya. Hal mudah saja dipersulit.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 | lty x kjn ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang