[41.0] p e z z i

2.5K 288 373
                                    




always remember, you're just an option not a priority.




Seminggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu ... tak terasa berlalu begitu cepat. Kompres yang tadinya Yuta sediakan sepertinya ampuh untuk meredakan denyut yang tersisa pada rahang. Taeyong kembali terduduk pada kasur tingkat Sensei-nya itu, mengamati gerak–gerik sahabatnya yang sudah menanggalkan jubah putih dari tubuh.

"Lebih baik?"

"Hm," gumamnya. Melirik refleksi diri dari cermin lemari—seorang pria yang menyisakan lebam pada paras rupawan, tertangkap di sana. Terlihat menyedihkan, sih.

"Daisy-mu bagaimana?"

Mengernyitlah sang lawan bicara. Daisy ... Daisy ... siapa? "Bicara apa kau?"

Yuta menahan geli di ujung bibir. "Astaga. Sudah lupa diri, ternyata? Donald Duck ... bukankah punya pasangan ... bernama Daisy—err ... Putri Mahkota Sowon-ie?" Yuta melirik jenaka.

"Kau gila, hah? Panutanku tetap si pelit nan kaya Gober Duck dan selalu Gober! Aku tak semalang itu. Juga, aku tak punya Daisy sebelum benar–benar beristri. Sowon-sangat-jauh-dari-image-Daisy, Sensei ..." ... karena Daisy-nya si Paman malang ini tetaplah Jennie, ahem.

"Tapi, si miskin Donald Duck lebih pantas menjadi panutanmu."

Taeyong melirik berang.

"Baiklah, baiklah. Aku bercanda, teman—ck, responmu seperti anjing rabies." Setelah memberi kelakar, Yuta pun berdehem. "Sowon ... bagaimana?"

"Aku sudah pernah bilang padamu 'kan? Seluruh kontaknya sudah ku blokir! Tapi, aku lupa dia tahu password akunku lalu membatalkan sendiri pemblokiran itu."

Yuta terus mengamati sembari menyesap kafeinnya. Seolah tak yakin, mungkin.

Merasa risih, Taeyong mengelak memberi pembelaan. Memelas. "Aku bersumpah, Sensei ..."

"Benar?"

"Kau minta dibunuh rup—arghh...." Denyut lagi-lagi menyambar rahang, membuat kekehan sinis dari Dokter muda Nakamoto lolos begitu saja. Sial, ujian ini sungguh menyiksa.

"Haha, begitulah jika iblis berbuat kebaikan. Sulit untuk dipercaya."

Ya, setidaknya keadaan itu lebih baik dari hari-hari kemarin yang ia lewati. Hampir empat hari ia harus di opname di Rumah Sakit karena mendapati beberapa cidera serius di sekujur tubuh.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 | lty x kjn ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang