[35.0] a r a n c i o n e

2.8K 340 454
                                    




real girls are hard to get, real boys are brave to wait.




Tembok itu menjadi penyangga tubuh seorang Lee Taeyong, dengan tutup spidol yang tergigit pada bibir juga jemari yang sibuk memutari spidol tak karuan—seolah mengerjakan ratusan soal ujian negara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tembok itu menjadi penyangga tubuh seorang Lee Taeyong, dengan tutup spidol yang tergigit pada bibir juga jemari yang sibuk memutari spidol tak karuan—seolah mengerjakan ratusan soal ujian negara. 

Padahal hanya merangkai kata yang tepat untuk dituliskan pada secarik kertas seputih tulang.

Hingga digit menunjuk pukul dua belas siang, Jennie belumlah keluar. Sepertinya peribahasa orang tua tentang 'rejeki akan dipatuk ayam jika bangun siang' tidak berlaku untuk wanita satu ini, atau mungkin bersemedi mencari ilham? Ck.

Gelisah juga, rupanya. Garukan pada tengkuk ia berikan—khawatir, tepatnya. Tapi, ya.. begitulah, terlalu gengsi untuk menanyakan keadaan. 

Ingatlah, wanita Kim ini masih  dalam masa 'karantina' jadi belum bisa dibaiki dulu. Kecuali...

Selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai. Tulisan tak berbobot itu baru saja diberi selotip pada pinggirannya, bertengger di pintu kamar Jennie dengan amat manis. Agak menarik napas ia—mengambil ancang–ancang, mungkin—untuk mengambil langkah seribu setelah...

Tok! Tok!

Ketukan itu berakhir dengan tapak yang tergesa menuruni tangga, hampir saja terpeleset—astaga. Ya, apa lagi yang Paman bodoh kita ini lakukan? Anggap saja itu bentuk keperduliannya pada wanita yang betah dalam sangkar. 

Gengsi harus tetap dijunjung pada tiang tertinggi—begitu prinsipnya. Apa, memang?

Di atas kasur, Jennie menoleh tajam. Suara tak mengenakkan barusan seakan makin memporak–porandakan pertahanan, ditandai dengan mata yang membengkak juga pipi yang basah. 

Bahkan hanya untuk menunjukkan diri ke permukaan saja ia sudah malu sekali, segala prasangka buruknya tentang sosok sang 'suami' berhasil menjadi boomerang seorang Jennie Kim.

𝐃𝐞𝐚𝐫, 𝐅𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 | lty x kjn ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang