Tiga

609 139 9
                                    

Meski mereka sering melihat hal seperti ini tetap saja mereka wanita biasa. Keadaan tadi dan cerita yang menyertainya tak urung membuat mereka shock.
"Pria biadab." gumam Yu Ri. "Menurutmu apa yang membuat mereka bertengkar?" liriknya kepada Shin Hye.
"Geuseo. Tapi pasti sebelum pria itu menghajarnya sampai mati lalu mendorongnya dari lantai atas, mereka berhubungan intim terlebih dahulu."
"Atau pria brengsek itu memaksanya supaya korban melayani hasrat seksualnya... Dan setelah itu dia menghajarnya." imbuh Yu Ri lagi geram tiada tara.
"Mungkin memang penolakan itu yang membuatnya semakin marah dan gelap mata." Shin Hye mengamini.
"Bisa jadi. Ah... peristiwa seperti ini sungguh membuatku takut jadi wanita." ringis Yu Ri.
Shin Hye tidak bicara.
📎

Di kantor kejaksaan wilayah, Yong Hwa sedang diomeli atasannya.
"Mworagu? Kau kalah oleh pria tanpa integritas itu? Yak. Apa kau ini seorang jaksa? Benar kau telah lulus ujian advokasi?" teriaknya kesal amat sangat.
"Nde, Suseog-nim." angguk Yong Hwa.
"Lalu kenapa kau bisa kalah oleh orang itu?"
"Dia sembunyi di kator polisi, Suseog-nim. Dan polisi disana melindunginya."
"Jeongmal?" jaksa kepala berkacak pinggang. "Polisi siapa yang melindunginya dan kenapa kau begitu takut oleh polisi itu?" belalaknya semakin kesal.
"Polisi wanita, aku bukan takut olehnya, tapi..." Yong Hwa tidak tuntas.
"Bukan takut tapi kau tidak punya nyali berhadapan dengannya." ejek jaksa kepala.
"Dia galak sekali." ringis Yong Hwa.
"Maksudmu polisi wanita itu cantik, makanya kau tidak berani berkutik?" ledek Lee Joon tersenyum.
"Nde." angguk Yong Hwa spontan, tapi langsung meralatnya lagi. "Dia memang cantik tapi juga menakutkan, dan orang itu menolak ikut denganku, karenanya polisi wanita itu melindunginya. Begitu kejadiannya, Suseog-nim."

Jaksa kepala menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Dengarkan aku! Tidak peduli siapa kau, ketika kau adalah anak buahku, maka kau wajib taat dan tunduk pada perintahku, Jung Geomsa-nim. Dan aku tidak suka dengan kata-kata gagal. Jika hari ini kau belum berhasil, aku tidak mengijinkan kau untuk duduk manis di kursimu sampai usahamu membawa pria itu berhasil. Kau paham?" gertaknya membuat Yong Hwa langsung mengangkat pantat dari kursinya.
"Nde, aguesmidha."
Aku tidak memberinya tugas berat di hari pertamanya bertugas di kantor ini padahal. Tapi masih tidak becus. Apa benar ayahmu Jung Jin Seok? Batin jaksa kepala meneleng Yong Hwa yang masih membungkuk padanya sambil berlalu meninggalkannya.   

Yong Hwa menghembuskan napas keras sepeninggal jaksa kepala.
"Siapa memang polisi cantik itu, Yong Hwa-ya? Park Shin Hye atau Kwon Yu Ri?" tanya Lee Joon, rekan satu ruangannya.
"Hyung kenal dengan mereka?" Yong Hwa malah balas bertanya.
"Keuroum. Kepolisian Gangnam memiliki banyak detektif wanita cantik." jelas Lee Joon.
"Apa itu semacam tim khusus?" kernyit Yong Hwa.
"Aniyo. Secara kebetulan saja mereka memiliki anggota wanita dan mereka cantik-cantik."
"Apa mereka kapabel sebagai detektif bila cantik-cantik?"
"Kalau kau sampai gagal mendapatkan orang yang kau kejar dan kau sendiri tidak bisa melawan polisi wanita itu, menurutmu bagaimana?" Lee Joon membalikan soal.
Yong Hwa menyunggingkan senyum masam.
"Ah, urusanku jadi rumit dengan detektif wanita itu..." keluhnya menjatuhkan pantat di kursi lalu tubuhnya menyusul kemudian ditelungkupkan ke atas meja.
"Kau butuh bantuanku untuk menghadapi detektif-detektif cantik itu, Yong Hwa-ya?" Lee Joon memain-mainkan alisnya.
"No, thank you."
"Sayang sekali. Padahal mungkin aku akan sangat membantumu. Nde, selamat berjuang, Yong Hwa-ya." Lee Joon tampak kecewa karena penolakan itu.

Jika pihak kepolisian malas menanggapi keinginan pria 'pembuat gaduh' supaya ditahan, sebaliknya kantor kejaksaan memburunya. Yong Hwa hanya ditugasi membawanya ke kantor kejaksaan, entah untuk diapakan. Tapi pria itu memang tidak diperbolehkan berkeliaran bebas. Melainkan harus tetap berada di sebuah apartemen yang disediakan kejaksaan.
Adalah bohong jika dia mengatakan keinginannya ditahan di kantor polisi hanya supaya dapat makan gratis tanpa bekerja. Sebab di apartemen pun kehidupannya dijamin. Dia tidak akan kelaparan. Jadi masalah dia yang sebenarnya itu apa?

Justice of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang