Yong Hwa melarikan sedan mewahnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan kawasan Gangnam. Menuju kantornya dengan senyum yang dalam. Park Shin Hye. Ia menggumamkan nama itu berulang kali. Saat masih bertugas di kantor kejaksaan pusat, berurusan dengan kaum selebriti itu bukan hal baru. Mulai dari kasus pelecehan seksual, kekerasan rumah tangga hingga kasus bunuh diri K Idol star. Berurusan dengan wanita cantik hasil permak mesin operasi plastik, setiap akhir pekan. Gampang saja jika dirinya hanya sekedar minta ditemani minum atau liburan oleh wanita-wanita bertubuh bak berbie itu. Tapi wajah-wajah cantik nyaris sempurna itu tidak satu pun ada yang mampu menggetarkan hatinya. Dan hatinya berdebar hebat kala berhadapan dengan seorang detektif fahionable kepolisian Gangnam. Tangannya yang kerap memegang senjata bahkan tidak selancip tangan para member girlgroup, tapi Yong Hwa jatuh cinta padanya. Jatuh cinta pada pandangan pertama.
Setelah tersendat di beberapa titik kemacetan, Yong Hwa tiba di kantornya. Langkahnya langsung menuju ruangan Jaksa Kepala Han. Ia harus tahu siapa pria yang harus ia bawa dari kantor polisi itu.
"Selamat pagi, Suseog-nim." bungkuknya begitu memasuki ruangan jaksa kepala.
"Pagi. Kau baru datang? Ini jam berapa?" lelaki paruh baya itu menengok pergelangan tangannya.
"Nde, aku datang terlambat. Namun sebelumnya aku ke kantor kepolisian Gangnam terlebih dahulu, Suseog-nim. Untuk membawa lelaki itu."
"Dan bagaimana hasilnya? Apa berhasil?"
"Polisi disana tidak bersedia menyerahkannya kepada kita apabila tidak diketahui alasan orang itu selalu ingin ditahan di kantor polisi, Suseog-nim."
"Mworagu?" kening jaksa kepala Han mengerut.
"Orang itu kemarin datang ke kantor polisi dan membuat keributan disana hanya supaya ditahan di kantor polisi, dia pun menolak kala aku akan membawanya dari sana. Sebenarnya siapa Tn Lee Kang Hwi itu, Suseog-nim?" tatap Yong Hwa.Jaksa kepala Han balas menatap mata Yong Hwa tanpa suara, kemudian terdengar ia menghela napas seraya merapatkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Kau sungguh ingin tahu?" tanyanya seakan tidak bersedia mengatakannya.
"Nde, sebab aku tidak akan pernah bisa membawanya keluar dari kantor polisi bila tidak aku jelaskan siapa dia, Suseog-nim." angguk Yong Hwa.
"Kau benar tidak ingin mengerahkan usahamu sendiri untuk membawa dia dan menunjukan padaku jika kau memang layak berada disini?" tantang Jaksa Han.
"Maksud, Anda?" Yong Hwa menatap gamang.
"Aku anggap ini sebagai sebuah test yang kulakukan padamu untuk menduduki kursimu di divisiku. Jika kau mampu membawa Tn Lee tanpa informasi apa pun dariku, kursi itu tetap milikmu. Bila tidak, aku akan mengembalikanmu kepada Jaksa Kepala Wilayah untuk menempatkanmu."
"Nde...?" Yong Hwa tak terkira kaget.
"Benar. Kau harus menunjukan usahamu jika memang kau layak berada di kantor ini seperti juga jaksa yang lain yang berada disini. Bila kau tidak bisa, tidak mau atau tidak sanggup... Sekarang juga aku akan kembalikan kau kepada Jaksa Kepala Wilayah."
"Aniyo, biar aku mencobanya jika begitu, Suseog-nim." tukas Yong Hwa akhirnya.
"Geurae. Aku beri waktu kau 1 minggu untuk menyelesaikannya. Jika kau berhasil, baru aku akan memberimu kasus lain. Oke?"Yong Hwa tidak menjawab. Tapi tidak bisa mundur. Pilihan yang diberikan jaksa kepala bidang pidana itu lebih menyebalkan. Adalah mengembalikannya ke jaksa kepala wilayah, artinya sama dengan melemparkannya lagi ke tempat antah berantah lainnya. Yong Hwa membungkuk kepada lelaki yang terkenal paling keras dan tanpa kompromi itu, kemudian melangkah meninggalkannya dengan kepala yang seketika terasa berat.
📎Shin Hye menatap tajam trainer yang sedang diinterogasi dari ruang kontrol. Melalui pengacaranya dia mengelak telah melempar dan memukuli korban di malam kejadian hingga tewas. Dia menyebutkan sedang bertengkar dengan korban ketika datang 2 orang pria tinggi besar, satu menyeretnya dan satu lagi menyeret korban. Kedua orang itu memisahkan mereka. Sang trainer diseret ke balkon dan diancam akan dijatuhkan ke bawah dari balkon bila melawan. Sedangkan korban dihampiri oleh seseorang berpakaian rapi dan mengenakan coat mahal selain oleh seseorang yang bertubuh tinggi besar seperti bodyguard. Pria berpakaian rapi itu terlihat menempeleng korban, bahkan menjabak rambutnya. Korban menjerit-jerit. Sang trainer ingin menolong dengan berusaha membebaskan diri dari bodyguard, tapi ia pun mendapat bogem mentah berkali-kali hingga hidungnya mengucurkan darah segar.
Saat ia roboh dan tidak berdaya karena pukulan bodyguard, ia melihat korban dipukuli oleh pria berpakaian rapi dengan semacam tongkat pemukul Softball bagian kepala belakangnya. Hingga korban tidak berdaya dan terjatuh dari lantai atas. Setelah itu bodyguard yang menjaganya menyeretnya ke basement seraya mengancam supaya dirinya mengunci mulut. Trainer yang shock tidak bisa bicara.
Shin Hye memejamkan mata di ruang kontrol mendengar pengakuan itu. Dan Yu Ri kembali menatap mata Shin Hye lekat.
"Dugaanmu lagi-lagi tidak meleset, Shin-ah. Apa menurutmu lelaki berpakaian rapi yang mengenakan coat mahal itu si chaebol?" tanya Yu Ri.
"Sepertinya. Kita harus menangkap bodyguard itu, Yu Ri-ah. Harus mendapat keterangan darinya." ucap Shin Hye sambil melangkah menuju pintu untuk meninggalkan ruang kontrol, Yu Ri mengikutinya.
"Sayang lantai atas klub itu tidak terjangkau CCTV. Kalau ada wajah pria berpakaian rapi itu bisa ketahuan." celotehnya.Shin Hye menghampiri anggota yang menangkap si trainer, ia minta mereka melacak keberadaan bodyguard yang diceritakan trainer. Dari informasi yang mereka miliki, bodyguard itu masih beralamat di distrik Gangnam.
"Kalian bisa menangkapnya secepatnya?" tatap Shin Hye.
"Keuroum. Kami akan bergerak sekarang juga, Hyeongsa-nim."
"Bagus. Lakukan dengan tepat. Tidak boleh meleset."
"Nde." angguk mereka.
Kemudian ke-4nya meninggalkan kantor.
📎Yong Hwa terduduk bingung di kursinya. Harus dimulai dari mana penggalian informasi pria di kantor polisi itu? Atau melakukan negosiasi saja dengan Shin Hye...? Tak kan berhasil. Shin Hye sudah sangat tegas mengatakan, mereka di kantor polisi sangat sibuk. Mereka sungguh tidak mau diganggu lagi oleh rengekan orang itu yang melulu minta ditahan, terlebih rengekannya yang tidak becus mencari informasi tentang mengapa si lelaki ingin ditahan di kantor polisi?
Jaksa kepala Han memberi waktu 1 minggu kepadanya, artinya bukan mudah menggali informasi tentang dia oleh dirinya sendiri. Dan itu sekaligus mengindikasikan keberadaan lelaki itu cukup vital. Jadi siapa Lee Kang Hwi sebenarnya? Terkait dengan orang penting siapa dia? Kenapa kejaksaan terkesan melindunginya tapi dia sendiri merasa terancam dalam lindungan kejaksaan. Padahal dalam melaksanakan tugasnya kejaksaan dan kepolisian 2 institusi yang selalu berdampingan. Dan nyaris tidak dapat dipisahkan. Pasti ada kasus besar dibelakang ini. Yang ditutupi oleh kejaksaan sendiri.
Yong Hwa merasa tertantang untuk memecahkan teka teki itu. Keingin-tahuannya mengenai alasan lelaki itu selalu minta ditahan di kantor polisi sekarang mungkin sama besar dengan rasa penasaran Shin Hye. Atau rasa ingin tahunya jauh lebih besar lagi. Ketika jaksa kepala justru menutup mulutnya, ia menjadi sangat penasaran.
Yong Hwa mengakat kepalanya. Lee Joon tampak serius mempelajari setumpuk berkas. Sejak tadi dia bolak balik ke ruang jaksa kepala untuk berdiskusi, lalu menekuni lagi berkas itu. Yong Hwa jelas tidak bisa bertanya padanya tentang Lee Kang Hwi. Lalu siapa yang bisa ia tanya?Di dalam benaknya melintas Lee Kwang Hee, temannya satu line saat mengikuti test advokat. Saat dirinya masih di kantor pusat, ia tahu Kwang Hee berada di divisi pidana, tempatnya sekarang alias anak buah Jaksa Kepala Han. Mungkin Kwang Hee bisa membocorkan sedikit informasi yang sangat ingin diketahuinya. Nde. Kwang Hee saja nanti ajak minum kopi di kafe. Hitung-hitung menyapanya karena mereka berada di gedung yang sama sekarang. Kwang Hee dan Su Ho.
Yong Hwa akhirnya menghampiri Lee Joon.
"Apa ada yang bisa kubantu, Hyung?" tanyanya hati-hati.
"Sudah selesai melamunnya?" sindir pria berwajah menggemaskan itu.
"Nde, dan aku mulai bosan sekarang."
"Geurae. Kau pelajari ini!" Lee Joon mengasongkan satu bendel berkas.
"Kasus apa ini?"
"Seorang nenek yang menusuk rentenir di pasar. Nenek mengaku bersalah tapi bukti mengarah pada pelaku lain."
"Geuraeyo?"TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Justice of Love
ActionADA PART-PART YANG DIPRIVATE Bertemu pria gede rasa 1000 kali lebih menjengkelkan daripada berhadapan dengan seorang penipu dan pembohong kelas kakap. Shin Hye memilih berdebat dengan penjahat saja yang jelas dosanya segunung, daripada berhadapan de...