Sebelas

357 92 7
                                    

Pukul 5 sore sekeluarnya dari kantor, Lee Joon langsung menuju kafe. Menunggu sebentar, tidak lama Shin Hye datang.
"Aneh sekali tiba-tiba kau meminta bertemu denganku, Shin Hye-ssi. Pasti ada masalah penting." terka pria menawan itu begitu Shin Hye duduk di depannya.
"Nde, Oppa sudah lama menunggu?"
"Aniyo, pesananku ini bahkan baru datang." Lee Joon mengacungkan kopinya. "Aku mencurigai 2 hal yang ingin kau ketahui dariku, Shin Hye-ssi. Benar?" tatap Lee Joon tidak sabar.
"Mwoga?"
"Lee Kang Hwi dan Jung Yong Hwa."
Shin Hye tersenyum lebar. "Majayo. Oppa pintar membaca pikiranku."
"Siapa yang ingin kau ketahui lebih dulu?" tanyanya seraya mulai menyeruput minumannya.
"Ijinkan aku memesan minumannya dulu, Oppa." pinta Shin Hye kembali berdiri.
"Oke." senyum pria cantik itu.

Shin Hye kembali sambil membawa minuman pesanannya. "Aku sangat penasaran dengan Tn Lee tapi Jaksa Jung membuatku lebih penasaran lagi. Jika mendengar ceritanya, jaksa kepala bidang pidana~atasan Oppa, kurang mempercayainya. Apa dugaanku juga benar, Oppa?" tuturnya sambil kembali duduk di tempatnya tadi.
"Bukan kurang percaya tapi memang tidak percaya. Jaksa kepala Han tidak mempercayai anak mama itu." ucap Lee Joon.
"Anak mama?" kernyit Shin Hye.
"Nde, Jung Yong Hwa~si anak mama. Aigo... aku jadi seperti yang dengki padanya. Tapi itu fakta. Begitulah kami di kantor ini memandang dia."
"Aku tidak paham dengan "anak mama"..." Shin Hye menggerakan kedua jari telunjuk dan tengahnya bersamaan di udara membuat tanda petik.
"Dia putra semata wayang jaksa agung Jung Seok Jin."
"Jeongmal...? Jaksa Jung Yong Hwa putra Jaksa Agung Jung Seok Jin?" Shin Hye melotot.
"Nde, makanya dia bisa kerja seenak udel, karena ayahnya pimpinan tertinggi lembaga tinggi negara ini. Ayahnya seorang big bos."
"Daebak! Paham aku sekarang, Oppa. Kenapa dia bisa kerja seenak udel." angguk Shin Hye.

Jadi seperti itu latar belakang keluarganya. Dia putra pejabat tinggi negara. Pantas saja Lee Joon menyebutnya 'anak mama', dan pantas juga atasannya tidak mempercayainya. Sebab keberadaannya di kantor kejaksaan wilayah tersebut atas koneksi ayahnya yang adalah pejabat tinggi negara. Tidak perlu punya prestasi, orang goblok pun jika disokong sosok yang berkuasa bisa menempati posisi mana saja di instansi milik pemerintah, itu cerita basi. Begitu pula nampaknya dengan sosok Jung Yong Hwa. Dia hanya mengandalkan koneksi sang ayah, maka pantas atasannya tidak mempercayainya.

"Wheo? Kau tampak kecewa, Shin Hye-ya?" tatap Lee Joon.
"Aniyo." senyum Shin Hye menggeleng. "Aku hanya merasa heran saja kenapa atasan Oppa tidak mau mengatakan siapa Tn Lee Kang Hwi kepada dia. Rupanya begitu ceritanya. Sekarang Oppa ceritakan siapa Lee Kang Hwi! Kenapa kejaksaan melindungi dia? Dia saksi kunci pada kasus apa?" lanjut Shin Hye.
"Yang kutahu, dia menyimpan rahasia mantan jaksa kepala wilayah yang dijebak oknum chaebol, karena jaksa kepala wilayah menangkap chaebol pelanggar hukum. Kejaksaan melindungi Tn Lee dari kemarahan oknum chaebol yang mungkin ingin melenyapkannya sebab dia saksi kunci." terang Lee Joon.
"Tapi kenapa Tn Lee justru seperti merasa terancam dibawah perlindungan kejaksaan hingga selalu minta ditahan di kantor kami, Oppa?"
"Tentang itu, kurasa karena oknum chaebol mengetahui Tn Lee dilindungi kejaksaan sehingga Tn Lee tetap merasa tidak aman lantaran juga diawasi oknum chaebol. Makanya dia meminta ditahan kepolisian supaya luput dari pengawasan chaebol."

Baru Shin Hye diam, bisa jadi. Alasan yang cukup masuk akal. Artinya dirinya harus melepaskan saksi kunci itu lalu menyerahkannya kepada kejaksaan. Jika saksi kunci takut oleh oknum chaebol yang juga mengawasinya, sama sekali bukan tugas institusinya untuk membuat saksi kunci itu merasa tenang melainkan tugas kejaksaan sendiri membuat saksi kuncinya tersebut merasa tenang.

Memang repot menjadi orang yang tidak punya dedikasi, akibatnya tidak dipercaya atasan sendiri, ujungnya repot karena harus mencaritahu sendiri masalah semudah itu. Shin Hye padahal tidak meminta banyak kepada Yong Hwa, hanya informasi kenapa kejaksaan harus mengamanan Lee Kang Hwi yang adalah saksi kunci. Saat jawaban itu sudah didapatkannya, dirinya sama sekali tidak butuh informasi lain yang lebih rinci. Sebab Lee Kang Hwi bukan penjahat yang harus ia sidik. Ia hanya khawatir salah membuat keputusan. Itu saja.

Tapi Yong Hwa jadi serius menanggapi permintaannya itu. Dan dia berencana membongkar lagi kasus yang melibatkan pimpinan kantor kejaksaan wilayah dan saksi kunci itu. Aigo... Memang dirinya akan mampu? Shin Hye jadi turut meremehkannya setelah mendengar cerita Lee Joon tadi. Bahwa Yong Hwa tidak kompeten. Dan memang menyebalkan memanfaatkan koneksi untuk berada diposisi strategis kejaksaan wilayah. Sementara orang lain setelah bermandi peluh dan menangis darah berjuang untuk menggapai tempat itu. Shin Hye sungguh tidak suka dengan orang seperti itu. Bukan type yang akan meruntuhkan bahkan menyentuh hatinya. Tidak ada tempat bagi pribadi yang tidak memiliki dedikasi. Keberadaannya di kantor kejaksaan wilayah pasti telah menyingkirkan jaksa-jaksa muda potensial yang lebih kredibel darinya. Menyesakan saja. Sebagai seseorang yang mengawali karirnya step by step dari bawah, tentu dongkol dengan cerita-cerita seperti Yong Hwa. Yang menempati posisi bagus dengan instant, tanpa berjuang.

Selanjutnya mereka mengobrol santai sambil menikmati senja. Moment sangat langka itu belum tentu akan terulang lagi. Shin Hye dikenal sebagai detektif wanita yang smart sekaligus feminin untuk tugas-tugas kerjanya yang maskulin. Dia tetap tampil cantik dan modis meski harus memegang senjata dan borgol. Meski begitu gerakannya tetap cekatan dan tepat sasaran. Dapat hang out seperti itu dengannya adalah kebanggaan bagi pria siapa saja, termasuk Lee Joon~jaksa muda kejaksaan wilayah. Dan satu hal yang membuat pria-pria muda harap-harap cemas yakni, Shin Hye yang masih betah sendiri. Sulit diprediksi pria seperti apa yang akan mampu menaklukannya? Hal itu akan membuat para pria rela melakukan apa pun asal dapat meraih hatinya.
📎

Setelah bertemu Shin Hye dan berbicara dengannya, saatnya Yong Hwa menagih janji Choi Ajhussi. Ia menjadi tidak sabar. Jika Jaksa Kepala Han memberinya waktu 1 minggu, dirinya ingin menyampaikan informasi tentang saksi kunci~Lee Kang Hwi lebih cepat lagi terhadap Shin Hye.
"Bukankah kau tidak ingin ayahmu tahu, Yong Hwa-ya?" tanya Jaksa Choi.
"Nde, ini rahasia kita, ajhussi."
"Jika begitu kita harus hati-hati, dan jelas Ajhussi tidak bisa melakukan hal yang akan membuat ayahmu curiga."
"Ajhussi benar."
"Maka kau tunggulah! Ajhussi akan mencari waktu yang tepat."
"Baiklah, Ajhussi. Aku akan menunggu."

Sementara Jaksa Choi menjadi kesal kepada jaksa kepala bidang pidana Han di kejaksaan wilayah. Saat itu juga ia menghubunginya. Jaksa kepala bidang pidana itu panik saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Ada apa asisten jaksa agung meneleponnya secara pribadi? Apa ada sesuatu yang salah?
"Yobseyo, Han Seung Chul-ismidha." dia menyebutkan namanya sendiri.
"Eoh, Jaksa Han, aku Choi Woo Jin. Annyong-haseyo?"
"Baik, Jaksa Choi. Semoga Anda pun dalam keadaan sehat."
"Nde, aku pun baik. Jika kau ada waktu, bisa kita bertemu malam nanti sepulang kerja, Jaksa Han?"
"Apa ada yang sangat penting, Tuan?"
"Begitulah. Ada yang ingin aku diskusikan denganmu. Apa bisa?"
"Nde, tentu bisa, Tuan. Kita akan bertemu dimana?" jaksa kepala Han sedikit gemetar.
"Nanti aku tentukan tempatnya saat hendak berangkat. Sampai nanti, Jaksa kepala Han."
"Sampai nanti, Tuan."

Dulu saat jaksa Choi meneleponnya secara pribadi seperti itu, ketika dirinya akan dipromosikan untuk jabatannya sekarang. Dan sekarang entah. Hanya 2 kemungkinan asisten kepercayaan jaksa agung itu bila memanggil para pejabat di kejaksaan wilayah ataupun pusat. Memberi kepercayaan posisi atau menurunkannya. Jaksa Han tidak bisa menerka sekarang mana yang akan ia terima? Padahal dirinya tidak bermimpi apa pun semalam. Ia menjadi tidak tenang. Apa ini ada hubungannya dengan putra jaksa agung~Jung Yong Hwa? Apa anak itu mengadu tentang tugas yang diberikannya? Jaksa kepala Han benar-benar gelisah.

TBC

Justice of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang