Enam Belas

322 85 5
                                    

Shin Hye tak urung menjelaskan hasil penyidikannya tentang kasus kematian waitress Cheongdam-Dong klub dengan tersangka Jo In Sung.
"Jadi motiv chaebol itu membunuh waitress wanita tersebut karena cemburu?" simpul Yong Hwa.
"Nde, chaebol Jo cemburu terhadap Nn Kim Eun Ji."
"Kenapa harus cemburu, bukankah sebelum kematiannya korban melakukan hubungan intim dengan tersangka?" Yong Hwa mengernyitkan keningnya.
"Karena setelah itu datang kekasih Nn Kim ke bar. Kekasih Nn Kim mengetahui chaebol Jo menggoda Nn Kim, makanya malam itu mereka bertengkar. Chaebol Jo yang mengetahui mereka bertengkar memanggil kekasih Nn Kim ke lantai 2. Nn Kim mengetahui hal itu, maka ia pun mengikuti naik ke lantai 2."
"Apa maksud chaebol Jo memanggil kekasih korban untuk menghajarnya?"
"Mungkin. Dan Nn Kim ingin melindungi kekasihnya. Namun yang terjadi Nn Kim justru yang jadi korban kebiadaban chaebol itu." pungkas Shin Hye.
"Aigoo... sungguh mengerikan. Cemburu yang membawa maut." ucap Yong Hwa. "Dan yang tak kupahami, seorang chaebol seperti Tn Jo, kenapa harus cemburu kepada seorang waitress? Dia punya uang banyak, kenapa tidak cari saja wanita tuna susila yang resmi?" tanya Yong Hwa.
"Yang jelas motiv Tn Jo ini pun bukan karena cinta. Tn Jo disinyalir memiliki kekasih."
Yong Hwa memejamkan matanya.

"Menurutmu dia punya kelainan?" tatap Yong Hwa lagi.
"Detektif Kwon yang melakukan penyelidikan tentang itu, Tn Jo seorang maniak seks. Dan sasarannya gadis-gadis lugu pekerja rendahan. Cleaning service, waitress, house keeping... seperti itu.."
"Aigo... Apa supaya murah tarifnya atau apa?"
"Gadis-gadis tidak berdaya itu yang dijadikan budak seksnya. Dia seperti merasa puas bila gadis-gadis itu menangis sedih setelah ia renggut keperawanannya. Itu kelainan mental."
"Apa korbannya banyak?"
"Yu Ri mengumpulkan beberapa orang. Mereka ketakutan untuk mengaku apalagi melaporkan."
"Tak kusangka kasus pembunuhan waitress itu serumit ini. Park Hyeongsa-nim, aku akan banyak berdiskusi denganmu bila begini. Dengan kalian tepatnya, timmu. Apa kalian tidak keberatan bila sewaktu-waktu aku meminta kalian untuk bertemu?" Yong Hwa menatap serius.
"Keuroumyo. Selama untuk kepentingan penyidikan." tukas Shin Hye.
"Kapanpun?"
"Nde."
"Gomasmidha."

Kali ini Shin Hye melihat keseriusan di mata pria tidak kompeten itu. Membuatnya tidak bisa jual mahal lagi. Tidak lagi berpikir Yong Hwa hanya mencari alasan untuk sekedar bertemu dengannya.
Setelah dirasa cukup informasi yang dibutuhkan Yong Hwa untuk sementara, mereka pun pulang. Masing-masing konsentrasi dengan tugas mereka yang lainnya yang hanya mereka saja yang tahu.
📎

Termakan omongannya sendiri, Yong Hwa marathon membuat tuntutan atas tersangka Jo In Sung dalam waktu 2 hari. Padahal setelah berbicara dengan Shin Hye kasus itu tidak sebatas pembunuhan seorang waitress oleh chaebol, melainkan lebih luas dari itu. Karena merembet ke dosa In Sung yang lain.

Meski begitu Yong Hwa dapat menyelesaikannya sesuai dengan yang dikatakannya kepada Lee Joon. Hanya 2 hari. Sidang pun digelar. Jo In Sung menyewa tim pengacara handal dan terkenal kehebatannya. In Sung pasti tidak sayang menggelontorkan uangnya demi bebas dari jerat jaksa penuntut umum. Bagi Yong Hwa ini pengalaman pertamanya menangani kasus dan langsung berhadapan dengan barisan jaksa terbaik negeri itu. Karena tim pengacara adalah berpengalaman, diramalkan persidangan akan berjalan alot. Yong Hwa harus siap dengan pembiasan-pembiasan opini yang dilakukan tim pengacara. Ia harus kuat dalam materi tuntutan dengan bukti valid. Ini sungguh tidak mudah.

Namun hebatnya, dalam kondisi krusial itu Yong Hwa tetap tidak kehilangan fokus untuk menggali informasi dari Lee Kang Hwi. Sekarang benderang baginya, 14 tahun yang lalu ayahnya-lah yang memimpin kejaksaan wilayah. Fakta itu semakin menyulut gairahnya untuk terus menyelidiki kasus dengan saksi mata Lee Kang Hwi.
"Ceritakan apa yang membuat Tn Lee menjadi saksi kunci kasus kejaksaan vs oknum chaebol 14 tahun yang lalu!" pinta Yong Hwa malam itu. Padahal siangnya baru saja digelar sidang pertama Jo In Sung.
"Saksi kunci? Maksud, Tn Jaksa?" pria itu malah mengernyit.
Apa dia tidak tahu yang membuat dirinya selama ini harus jadi tawanan kejaksaan? Kenapa malah tampak bingung.
"Tn Lee apa tidak paham selama ini kenapa kejaksaan mengawasi Anda?" Yong Hwa menatap mata pria itu lekat.
"Aniyo. Kejaksaan hanya mengatakan berhutang budi padaku pada kasus chaebol ketika di hotel, untuk itu kejaksaan menempatkan aku di sebuah apartemen." jelasnya.

Yong Hwa mengusap rambutnya. Pantas bila begitu. Pantas Lee Kang Hwi merasa tertekan berada dalam pengawasan kejaksaan. Disisi lain dia pun diawasi oleh oknum chaebol itu.
"Kasus chaebol ketika di hotel?" Yong Hwa merogoh buku catatannya. "Bisa diceritakan tentang itu?" pintanya.
"Kejadiannya sudah lama sekali, tapi aku masih ingat. Kala itu aku bekerja sebagai bellboy...." Lee Kang Hwi lalu menceritakan detail kejadian yang dialaminya.

Tugas bellboy adalah mengantar tamu ke kamar atau sebaliknya, mengantar tamu meninggalkan kamar dengan membawakan bawaannya yaitu koper. Terkadang bellboy juga mengantarkan layanan kamar yang dipesan tamu. Kang Hwi kala itu mengantar 2 orang pria dengan penampilan sangat necis. Berpakaian stelan jas mahal. Tampilannya itu mengindikasikan jika bukan pejabat pasti chaebol.
Kedua tamu itu menuju sebuah penthouse di lantai paling atas. Dan nampaknya di penthouse yang mereka tuju itu, sudah ada tamu lain menunggu. Dia pun tak kalah necis. Tak kalah bertampang chaebol atau pejabat.

Entah apa yang mereka perbincangkan? Karena beberapa saat terjadi pertengkaran diantara mereka. Pertengkaran itu semakin panas, salah satu terlihat memecahkan botol wine dan menusukan botol yang pecah itu ke dada salah satu dari mereka membuat mereka sendiri panik. Darah membasahi lantai. Kang Hwi yang menyaksikan hal itu dengan mata kepalanya sendiri segera diamankan oleh salah satu dari 2 orang tersebut.

Kang Hwi disembunyikan di Taiwan selama kurang lebih 1 tahun dengan diberi pekerjaan disana. Sampai penyidikan kasus penusukan itu mereda, baru Lee Kang Hwi dibawa pulang kembali ke Korea.
Yong Hwa menghela napas dalam mendengar cerita itu. Korban penusukan itu sendiri tidak diketahui siapa, begitu pula pelakunya entah siapa. Yong Hwa segera menulis langkah berikutnya yang harus ia lakukan. Mencari siapa pelaku penusukan dan korban di hotel 14 tahun lalu. Dan siapa orang-orang yang disebutkan Lee Kang Hwi itu? Ini PR besarnya. Tentu tidak akan mudah, terlebih kejadiannya 14 tahun yang lalu.
📎

Tuntutan yang dilayangkan Yong Hwa sebagai jaksa penuntut umum dalam kasus pembunuhan waitress Cheongdam-Dong klub begitu tajam dan akurat. Bukti-bukti yang disodorkannya di dalam persidangan pun valid dan sangat menyudutkan. Shin Hye yang diam-diam turut hadir di sidang kedua kasus chaebol Jo In Sung menatap jaksa muda itu penuh kekaguman. Nampaknya, keraguannya terhadap kapabilitas seorang Jung Yong Hwa mulai merepih kini.

Shin Hye sampai sengaja menghadang Yong Hwa saat keluar dari ruang sidang. Dengan pakaian kebesarannya yang masih melekat di tubuhnya, dan bendelan berkas di tangan, ia menghentikan langkah.
"Annyong, Jung Geomsa-nim!" sapa Shin Hye.
"Ah... Kukira Dewi Aprodite dari mana?" senyumnya.
"Apa aku boleh mentraktirmu minum kopi?" tawar Shin Hye.
"Aigo... Rupanya ada yang tertawan hatinya menyaksikan kehebatanku di sidang tadi." akunya gede rasa.
"Nde, majayo. Mau memenuhi undanganku?"
"Mau menungguku sebentar? Aku harus melepas jubah ini dan meletakan berkas di mejaku."
"Oke. Aku menunggu di lobby."
"Geurae." Yong Hwa setengah berlari menuju ruangannya.

Terburu-buru ia melepaskan jubah dan menyampirkannya begitu saja di kursi, lalu tergesa ia keluar lagi. Shin Hye sedang menunggunya, tidak boleh dibiarkan lama. Jangan membuatnya kapok.
"Eodi?" teriak Lee Joon.
"Kantin." ia balas berteriak sambil lalu.
"Han Suseog-nim menyuruhmu menghadapnya sekarang."
"Suruh dia menungguku!"
"Mworagu..?" Yong Hwa sudah jauh. "Yong Hwa-ya...!!" teriak Lee Joon.
Dasar anak gila.

Kau, apa ingin diberi hukuman oleh kepala?

Tanyanya melalui pesan smartphone-nya. Tidak ada balasan.

TBC

Justice of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang