Short

348 17 4
                                    

Hari itu, para member Nogizaka46 yang tak memiliki kegiatan personal memiliki waktu libur. Hal ini dimanfaatkan dengqn baik oleh seorang Sakurai Reika, yang sejak pagi sudah berada di rumah si ikemen nya Nogizaka46. Siapa lagi kalau bukan seorang Wakatsuki Yumi.

Sakurai merebahkan tubuhnya di atas karpet, menjadikan paha Wakatsuki menjadi bantal. Wakatsuki melirik sekilas ke arah Sakurai, sebelum kembali mengalihkan pandangannya ke arah macbook miliknya.

Di waktu senggang, Wakatsuki memang sering membuat beberapa desain acak guna mengisi waktunya. Tak terkecuali saat itu. Meskipun ia memiliki tamu tak diundang, ia tak perduli. Karena fokusnya sekarang adalah menyelesaikan desain tersebut.

Sakurai yang merasa bosan, memilih memainkan rambut Wakatsuki yang menjuntai tepat di diatas wajahnya. Tangannya menggulung, memilin, bahkan menarik-narik rambut panjang Wakatsuki. Setelahnya, ia tertawa kecil.

"Reika, hentikan." Ucap Wakatsuki, masih dengan mata yang tertuju ke arah macbook.

"nee, Waka," ucap Reika, masih memainkan rambut milik Wakatsuki. "kenapa kau tidak memotong rambutmu menjadi seperti dulu?"

Wakatsuki melirik Sakurai sekilas, sebelum kembali menatap macbook nya. "bukankah kau yang menyuruhku memanjangkan rambut?"

Sakurai mengedikan bahu, "melihat member lain berambut pendek, aku jadi merindukan Wakatsuki Yuu."

"berhenti memanggilku seperti itu, Reika." Ucap Wakatsuki. "lagipula, aku menyukai rambutku yang sekarang."

Sakurai berdecih, "ayolaahh."

"tidak." Tegas Wakatsuki. "sekarang diam, atau kau ku seret keluar."

Sakurai diam, lalu memejamkan mata. Memilih tidur daripada harus menahan kesal akibat ucapan Wakatsuki.

Wakatsuki sendiri hanya diam, dan melanjutkan pekerjaannya.

*

"nee, Reika,"

Suara Wakatsuki yang tepat berada di samping telinganya, membuat Sakurai menggeliat. Hal pertama yang ia rasakan adalah, karpet bulu yang sebelumnya menjadi alas tidurnya, berubah menjadi kasur empuk milik Wakatsuki.

Ia mendudukan tubuh, lalu meregangkan otot tubuhnya. Setelahnya, ia menghembuskan nafas.

"sudah berapa lama aku tidur?" tanya Sakurai, tangannya bergerak mengusap wajahnya.

"entahlah, 3 jam mungkin?" ucap Wakatsuki. Perempuan yang kini duduk di sofa itu meneguk minumannyang dibawanya.

"Hontou?! Sudah jam brapa sekarang?" Sakurai kembali bertanya. Kali ini tubuhnya bergerak mengambil ponselnya yang ada diatas nakas. Setelahnya, si kapten Nogizaka46 itu sibuk dengan ponselnya.

Wakatsuki berdecak, lalu berjalan menghampiri Sakurai. Dengan paksa, Wakatsuki merebut ponsel Sakurai dan memasukannya ke dalam saku.

"apa yang ka---- WAKATSUKI YUU KUUU!!!!!"

Emosi yang sebelumnya hinggap di tubuh Sakurai, seketika menghilang saat melihat penampilan Wakatsuki.

Yap, Wakatsuki memotong rambutnya menjadi pendek. Saat Sakurai tertidur tadi, Wakatsuki memilih pergi ke salon dekat apartment nya dan memotong rambutnya.

"Tidak usah berteriak, Reika."


Sakurai cengengesan, "bukankah kau bilang kau menyukai rambut panjangmu?"

Wakatsuki mengedikan bahu, lalu menepuk puncak kepala Sakurai. "sayangnya aku lebih menyukaimu daripada rambutku."

"kau melakukan ini untukku?! Hontou?!" Sakurai kembali bertanya, kalj ini sambil menarik-narik tangan Wakatsuki.

Wajah Wakatsuki kembali datar, "berhenti atau kau kutendang keluar dari sini."

Sakurai cemberut, namun detik berikutnya ia kembali tersenyum lebar. "Wakachuki Daisuki~~~~~"

"Reika..."

Sakurai cengengesan, membuat Wakatsuki menghela nafas.A

"Mandilah. Aku akan menyiapkan makan malam."

"Aye aye, Yuu!" ucap Sakurai, lalu segera pergi ke kamar mandi sebelum mendapat omelan dari Wakatsuki.

Wakatsuki menggelengkan kepalanya, lalu melangkah menuju dapur. Senyum kecil terpatri di bibirnya.

Baginya, senyum dan tawa Reika adalah semangatnya. Maka, sebisa mungkin ia menciptakan dua hal itu. Meskipun harus mengorbankan sesuatu yang ia miliki, ia rela.

Karena, bagi Wakatsuki, Sakurai lah orang yang memegang kunci kehidupannya.


Nogizaka46 - Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang