Mengalah

191 17 3
                                    

Nishino menghela nafas kasar, seraya menyandarkan tubuhnya ke kursi. Ia baru saja memergoki kekasihnya, berada di tempat yang tak seharusnya.

Tadi, saat ia akan mengajak kekasihnya itu pulang bersama, kekasihnya bilang kalau ia masih ada tugas kelompok bersama teman-temannya.

Nyatanya?

Nishino tertawa lirih, menyadari betapa bodohnya ia yang selalu berhasil dibodohi oleh sang kekasih.

Ia menghela nafas pasrah, lalu menunduk. Menatap gelang yang tersemat di pergelangan tangan kirinya. Senyum lirih tercetak diwajahnya, kala mengingat janji yang selalu diucapkan oleh sang kekasih.

"Maafkan aku, sungguh! Kali ini aku berjanji tidak akan melakukannya lagi! Nao, maafkan aku!'

Tawa lirih itu kembali terdengar, seiring dengan deru langkah kaki yang terdengar mendekat.

"Nao-kun!"

Nishino menoleh, menatap kekasihnya yang berjalan mendekatinya dengan langkah ragu.

"Apa lagi?" Tanya Nishino datar.

Kekasihnya, yang kini sudah duduk disampingnya, meraih tangannya lalu mengenggamnya erat. "Ak--"

"Sudahlah, Maiyan." Putus Nishino. "Aku lelah selalu kau bohongi."

"Nao.."

"Kau selalu berjanji, tapi selalu kau ingkari. Aku lelah, Maiyan."

Shiraishi Mai--kekasihnya--memajukan bibirnya dengan mata berkaca, membuat Nishino kembali menghela nafas. Seperti biasa, aku harus selalu mengalah. Batinnya.

"Sudah, jangan menangis." Ucap Nishino pada akhirnya. "Berjanjilah jika ini yang terakhir kalinya."

Shiraishi mengangguk cepat, "tapi, bolehkah aku memakan ice cream selama seminggu sekali?"

Nishino menghela, lalu mengangguk. "Tapi tidak dengan berbohong, atau aku akan benar-benar marah."

"Uhn!"

Nishino tersenyum melihat semangat kekasihnya itu. Biarlah ia mengalah, asalkan kekasihnya itu senang.

Uhhhh idaman sekali Nishino-kun 😗😗😗
Anyway saya kangen Nanase gaes:(

Nogizaka46 - Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang