Our Sweet Moment

305 17 7
                                    

Reika mengelap kasar wajahnya dengan handuk yang dibawanya. Raut wajahnya lelah, namun sorot matanya tajam.

Ia baru saja selesai berlatih dengan anggota untuk lagu baru, plus member gen4 yang hari ini melakukan latihan pertama mereka bersama para senpai.

Reika mendudukan tubuhnya di lantai, sementara punggungnya ia sandarkan di tembok. Masih dengan tangan kiri yang mengusapi leher, tangan kanannya merogoh tas dan mengeluarkan ponselnya dari sana.

Reika membuka apliksi Line di ponselnya, lalu membuka roomchat kekasihnya. Ia menggerutu, karena pesannya tak juga dibalas oleh kekasihnya, seorang Wakatsuki Yumi.

"Ano, senpai?"

Reika mengangkat kepalanya, dan mendapati seorang perempuan berpipi chubby berdiri di hadapannya.

Dia Shibata Yuna, salah satu member Generasi 4 yang baru bergabung.

"Ah, hai?"

"Itu," Yuna mengulurkan sebuah paper bag yang sedaritadi di pegangnya. "Seorang staff memintaku untuk memberikan ini kepada senpai."

"Ah, arigatou, Yuna-chan," Ucap Reika sambil tersenyum. "Dan jangan panggil aku senpai. Panggil saja Sakurai-san, atau Reika-neechan juga boleh."

"Ah, itu..."

"Hahaha, aku hanya bercanda," ucap Reika sambil tertawa. "Biasakan saja dirimu, okay? Aku tak masalah dengan panggilan apapun."

"ah, Hai. kalau begitu, aku permisi dulu, Senpai."

Yuna buru-buru pergi dari hadapan Captain nya itu. membuat Reika yang masih memperhatikan perempuan itu menjadi terkikik geli.

Reika mengalihkan tatapannya ke arah Paper bag yang dibawanya. dengan segera, ia membukanya dan mendapati satu kotak bento, sebotol minuman energi, juga sebuah surat dengan amplop berwarna biru.

Reika mengambil amplop tersebut. mengeluarkan isinya, lalu membacanya dalam diam.

Aku ada pekerjaan sampai sore.
Ponselku tertinggal di Apartment, sehingga tidak bisa menghubungimu.
Jangan lupa makan, karena jadwalmu hari ini padat.
Sampai berjumpa besok.

Aku menyayangimu.
-WY

Reika tersenyum membaca surat dari kekasihnya itu. Tidak ada kata manis, memang. Tapi cukup membuat perasaan Reika menghangat.

Reika melipat kertas tersebut, memasukannya kedalam amplop lalu menyimpannya di dalam tas. Setelah itu, ia meraih paper bag tadi dan membawanya pergi.

Tujuannya sekarang adalah atap, tempat biasa ia dan member gen 1 lain berkumpul. Ia, hanya gen 1. Karena sejak awal mereka terbentuk, tempat itu selalu mereka gunakan untuk berkumpul. Dan member generasi lain cukup sadar diri untuk tidak mengganggu.

Begitu sampai atap, dapat ia lihat teman-teman seangkatannya tengah berada disana. Duduk dan bersenda gurau sambil merasakan angin yang berhembus.

Reika melangkah cepat, lalu mengambil tempat di samping Maiyan.

"Kau tidak ada jadwal, Maiyan?" Tanya Reika, begitu bokongnya menyentuh kursi.

"Tidak. Aku free hari ini, karena nanti malam Nanase mengajakku untuk pergi ke acara temannya," ucap Maiyan. "Dari Waka?"

Nogizaka46 - Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang