Rain

445 22 0
                                    

Sore itu, kota Tokyo dilanda hujan yang cukup deras. Hal itu membuat Shiraishi dan Sakurai kesal. Pasalnya, sore itu seharusnya mereka berdua, juga Nishino dan Wakatsuki akan pergi ke festival kembang api.

Mereka ber-4 yang kini sudah berada di salah satu cafe di dekat stasiun, hanya bisa memandangi hujan dalam diam.

Nishino yang memang menyukai hujan, tentu saja merasa baik-baik saja. Wakatsuki yang sudah dari awal tak menyetujui ajakan Sakurai dan Shiraishi tertawa dalam hati. Sedangkan dua orang yang memang bermaksud mengadakan kencan dengan pasangan mereka masing-masing hanya bisa menelungkupkan kepala diatas meja.

Ditengah keheningan yang terjadi, ponsel Nishino berbunyi. Sontak, 4 orang yang ada disana menoleh, menatap ponsel milik perempuan penyuka Jojo itu.

"bukankah kau bilang jadwalmu kosong?" tanya Shiraishi, begitu melihat nama manajer Nishino tertera di layar.

Nishino menggeleng, "hari ini aku memiliki waktu libur."

"tapi-"

Baru saja Shiraishi ingin menyela, ponsel Wakatsuki yang juga berada diatas meja berbunyi. Disana, tertera nama manajer pribadinya.

"aku angkat dulu," ucap Wakatsuki lalu mengambil ponselnya dan berjalan menjauh.

"aku juga," Nishino ikut meraih ponselnya, dan berjalan ke arah yang berlawanan.

Sakurai dan Shiraishi kembali mendengus, lalu mulai mengumpati cuaca yang tak bersahabat.

Tak berapa lama, Wakatsuki dan Nishino kembali. Namun, bukan untuk kembali memandangi hujan. Melainkan merapihkan barang-barang mereka.

"kalian mau kemana?" tanya Shiraishi dan Sakurai berbarengan.

Nishino dan Wakatsuki saling melirik, sebelum akhirnya Wakatsuki menjawab. "Takeshi-san meminta kami untuk memilih desain yang cocok untuk tour nanti."

"kenapa harus kalian?" tanya Shiraishi dengan nada tidak suka. Wajar, jika ia tidak suka. Pasalnya, Wakatsuki dan Nishino pernah menjalin hubungan, dan itu berlangsung cukup lama.

"aku ikut!" Sakurai langsung merapihkan barang-barangnya, membuat Wakatsuki berdecak.

"terserah kau saja lah," ucap Wakatsuki lalu berjalan keluar dan masuk ke dalam taksi yang sebelumnya ia pesan. Sakurai mengikuti dengan tergesa.

Nishino menatap Shiraishi yang masih menampakan raut tak suka, "mau ikut?"

Shiraishi nampak berfikir, sebelum akhirnya mengangguk.

Nishino tersenyum, lalu berjalan keluar berdampingan.

"nee, Maiyan," ucap Nishino. "aku dengar di dekat apartmen mu ada restoran yang baru buka. Mau mampir kesana sehabis ini?"

Mendengar ucapan Nishino, senyum cerah kembali terukir di bibir Shiraishi. Nishino memang punya cara tersendiri untuk mengembalikan mood Shiraishi.

"boleh! Setelahnya, menginap di tempatku?"

Nishino menoleh sambil tersenyum, "tentu."

Senyum Shiraishi semakin merekah. "baiklah, itu taksinya. Ayo pergi."

Mereka berdua pun masuk kedalam taksi itu.

Sementara hari Shiraishi kembali baik, mari kita lihat Sakurai.

Di dalam taksi, Wakatsuki memilih mendengarkan musik menggunakan earphone dan memainkan ponsel, daripada mengobrol bersama Sakurai.

Sakurai yang memang sudah kesal, semakin bertambah kesal. Alhasil, ia ikut mendiamkan Wakatsuki.

Wakatsuki sendiri bukannya tidak menyadari perasaan Sakurai. Ia sangat menyadari. Tapi, ia bingung harus berbuat apa.

Keadaan hening itu berlangsung cukup lama. Bahkan, hingga mereka tiba di tempat pertemuan, keduanya masih berdiam.

Mereka masuk ke ruang tunggu sambil menunggu Nishino. Wakatsuki yang sudah jengah memutuskan untuk mengajak Sakurai berbicara.

"Nee, Reika." Ucap Wakatsuki. "kau mau menginap di tempatku?"

Mendengar itu, secara refleks Sakurai menoleh. "apa?"

"kau mau menginap di tempatku nanti malam?"

"tentu saja!" ucapnya langsung. Tangannya langsung menarik Wakatsuki kedalam pelukannya.

Wakatsuki tertawa dalam hati. Semudah itu memang membuat suasana hati Sakurai menjadi lebih baik.

"baiklah, baiklah. Ini tempat umum!"

Sakurai melepas pelukannya, lalu menoleh. Ia mencibir, saat mendapati sosok manajer mereka, juga Shiraishi dan Nishino disana.

"cih," decih Sakurai.

"baiklah, walaupun kita mendapat tambahan 2 orang, tapi tidak apa-apa. Kalau begitu........"

Dan yah. Meskipun tak sesuai rencana, setidaknya Shiraishi dan Sakurai berhasil bersama dengan pasangan mereka di hari libur yang tidak libur itu.

Buat yang udah request, sabar ya. Sedang dalam pembuatan

Nogizaka46 - Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang