part 20

328 12 0
                                    


~happy reading ~





Kondisi jalanan sangat lah macet Jakarta memang biangnya macet, dia takut yoora kenapa kenapa. Kursi mobilnya sudah berlumuran darah karena darah yoora yang mengalir deras dari perutnya akibat tembakan dan tusukan si pria brengsek itu .

Tin......tin....tin....

"Akhg... sial .... ". Oceh Gilang sambil memukul stir mobilnya.

Kondisi di luar lagi hujan deras seakan alam tak menerima yoora di perlakukan seperti ini.
Gilang pun nekat keluar dari mobil sambil menggendong yoora ala brydal style nya ia berlari tidak mau terjadi apa apa dengan kondisi yoora , air hujan telah membasahi tubuh Gilang dan yoora darah menetes seperti deras nya hujan . Gilang tidak sama sekali lelah .

20 menit sudah . Gilang berlari dan ia sampai di rumah sakit , dokter langsung menangani yoora karena melihat kondisi nya yang gak main main.

Gilang langsung duduk di ruang Duduk masih dengan pakaian basahnya akibat diguyur hujan , dan tampak ia yang masih mengatur nafasnya, pikiran yang berkecamuk antara khawatir dan rasa amarah .

" Akhgggggg anjir gak guna loh...-" PRAKKKK.....

Gilang membanting handphone nya karena terkena air handphone nya rusak . Persetan orang orang yang berlalu lalang semua menatap Gilang , Tampak Gilang yang memegang kening nya , menunggu kabar dari dokter.

" GILANG!!"... panggil seorang wanita jelas suara yang ia kenali.

" Elo ... ngapain disini ..". Jawab Gilang kaget melihat sosok perempuan itu.

" Seharusnya gue yang nanya Lo ngapain disini, liat baju loh penuh darah . Ada apa sebenarnya?". Tanya Monna  dengan raut wajah penasaran, sahabat Gilang dan juga yoora .

Gilang tidak mampu mengatakan semuanya ia sesekali mengumpat kan wajah nya dari pandangan monna yang tajam keinginan monna ingin tau itu sangat besar .

" GILANG .. JAWAB!!

" GILANG... GUE TAKUT TERJADI APA APA . GUE JUGA GAK TAU KEADAAN YOORA DIA DI GAK IKUT UN , gue tel-". Ucapan monna terpotong" yoora hampir dibunuh sama Marcus..". Jawab Gilang yang tak mampu menahan tangisnya.

" Hah.... hiks- jangan boong Lo .! Lo BOHONG KAN LANG ... LO BOHONG KAN !!" Jawab monna tak percaya atas ucapan Gilang ia memegang bahu Gilang seakan tak percaya ,Gilang hanya menatap kosong .

" GUE.. GAK MENYANGKA INI TERJADI hiks, hiks". Ujar monna di selingi tangisan nya .

--

" ATAU KAH DISINI ADA KERABATNYA ". Ucap dokter yang baru saja keluar dari ruangan dengan muka panik.

" Tidak dok , orang tua nya di Australia, kakanya lagi dalam penanganan di ruang xxx , kami temannya dok". Jelas Gilang.

" Pasien kekurangan darah, kondisi wajah nya banyak sekali Sesetan kami akan melakukan operasi namun sebelumnya pemasok darah golongan A disini habis. Jika tidak dalam waktu 24 jam nyawanya tidak tertolong.". Jelas dokter nya.

" Saya yang akan mendonorkan dok," ujar monna langsung bangun dari tempat duduknya. Gilang pun tersenyum melihat monna.

" Kalau begitu ikut saya.". Ajak sang dokter yang diikuti monna dibelakang nya.

Gilang pun memikirkan sesuatu' monna Dirumah sakit? Ada apa dia kesini' batinnya Bertanya-tanya.

Sebelumnya Gilang meminjam handphone monna untuk menelpon supirnya untuk membawa bajunya ke rumah sakit, dan mengambil mobilnya yang masih dipinggir jalan ibukota.

BAD LIAR |Afraid Of Losing You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang