Unidentified Mind 6

8.4K 728 32
                                    

"Kembalikan anakku..." Baekhee merebut Xiao Heng dari Gendongan Chanyeol.

"Hei, apa kau lupa jika dia juga anakku" Laki-laki itu hanya tersenyum melihat Baekhee yg sedikit ketakutan padanya.

"Bagaimana bisa kau semakin Cantik sayang" Chanyeol membasahi bibir bawahnya dan menatap Baekhee dengan tatapan yg sulit di artikan. "Bogoshippda" Lirih Chanyeol.

Baekhee tidak memungkiri jika dirinya juga merindukan laki-laki psycho itu.

"Baba...mama..." Xiao Heng menatap dua orang dewasa di depan nya secara bergantian.

"iya sayang Baba di sini?" Chanyeol hendak mengusap kepala bocah itu, tapi Baekhee pergi begitu saja membawa anaknya, membuat tangan laki-laki itu menggantung di udara.

Baekhee terus berjalan tanpa menghiraukan Xiao Heng yang menangis memanggil-manggil Chanyeol. "Aku menyesal sudah membiarkan anakku melihat fotomu, dan aku dengan bodohnya meninggalkanmu begitu saja waktu itu, harusnya aku juga mencincang tubuhmu agar aku yakin jika kau sudah mati"

Laki-laki itu hanya menatap kepergian Baekhee tanpa berani mengejarnya. "Aku akan membawa kalian kembali ke rumahku, apapun caranya" Chanyeol sambil sesekali melambaikan tangan pada Xiao Heng.

.

.

.

Taeyeon masih tidak mengerti situasi saat ini, dia panik saat Baekhee tiba-tiba datang menggendong Taiheng sambil menangis, gadis itu tidak mengatakan apa-apa selain mengajaknya pulang.

"Kau kenapa sayang, kau seperti ketakutan, ada apa sebenarnya?" Sambut Taeyon begitu Baekhee keluar dari kamar Taiheng.

Wajahnya tampak murung, mata gadis itu tampak sembab akibat terlalu lama menangis.

"Eomma...Ayah Taiheng kembali" Gadis itu kembali menangis memeluk Taeyeon. Wanita paruh baya itu hanya menautkan alisnya.

"Harusnya kau senang jika ayahnya kembali, kalian bisa menikah bukan?" Taeyeon dengan nada lembut untuk menenangkan Baekhee.

Taeyeon tidak pernah tahu tentang Baekhee dan kisahnya dengan ayah Taiheng yaitu Chanyeol, dan alasan saat gadis itu kembali ke China, adalah karena jika dia tetap di Korea dia akan selalu teringat dengan Lulu, lalu tentang Ayah dari anak yg di kandungnya waktu itu, Baekhee hanya mengatakan jika hubungan mereka berakhir karena Laki-laki itu tidak mau bertanggung jawab atas kehamilanya, dan itu juga yg menjadi salah satu alasan Baekhee kembali ke China, Baekhee hanya mengatakan kebohongan pada Taeyeon Ibunya.

"Eomma... Aku harus bagaimana?"

Taeyeon benar-benar tidak mengerti dengan putrinya.

"Sudah, sebaiknya kita membahas ini nanti saja, lebih baik kau beristirahat, eomma tahu kau lelah nak" Baekhee hanya mengangguk menuruti ibunya.

.

.

.

Baekhee masih melamun di tepi tempat tidurnya sambil memandangi wajah polos Taiheng yg masih tertidur pulas, sesekali bibirnya bergerak seperti tengah menghisap botol susu yg biasa Gadis itu berikan pada Taiheng.

"Apa mama harus membawa mu pergi lagi Tae-ah?" Baekhee mengusap lembut rambut bocah itu "...mama merindukan Baba-mu, tapi mama tidak ingin bersama Baba-mu" Baekhee menarik selimut untuk menutupi tubuh mungil Taiheng "...Baba-mu--" Tiba-tiba Baekhee menghentikan kalimatnya setelah mendengar ketukan pada pintu kamar.

"Sayang..." Taeyeon masuk ke kamar Baekhee dan Taiheng.

"Ne? Kenapa eomma?" Baekhee bangkit menghampiri ibunya.

"Ada seseorang yang mencarimu sayang"

Baekhee menautkan alisnya, pasalnya selama di China, tidak pernah ada satu orangpun yg datang ke rumahnya bahkan teman kuliahnya pun tidak, gadis itu sangat tertutup. "Chan??...tidak, tidak mungkin dia"

"Siapa dia eomma??" Baekhee seperti enggan menemui orang yang di maksud Taeyeon.

"Dia hanya mengatakan jika dia mencarimu sayang" Jawab Taeyeon "keluarlah, Eomma yang akan menjaga Taehyung"

Dengan ragu, gadis itu melangkah keluar kamarnya, pikiranya kacau, jika seseorang itu seperti yg dia pikirkan, mungkin dia akan langsung menikam laki-laki itu lagi.

Baekhee melangkah ragu, gadis itu menggenggam sebilah pisau di tanganya, bersiap dengan kemungkinan terburuk.

Tapi saat dia melihat siapa yg datang, seketika Baekhee menyembunyikan bilah pisau itu di balik tubuhnya.

"Duibuqi, ni shi shei?" Sapa Baekhee pada sosok yang berdiri membelakanginya, membuat wanita itu berbalik menghadap Baekhee lalu melengkungkan senyumnya.

Seorang wanita berperawakan pendek dengan rambut sebahu tengah berdiri di hadapan Baekhee.

"Maaf, kita berbicara bahasa korea saja, aku tidak terlalu bisa bahasa mandarin, datang ke China membuatku stress masalah bahasa" Wanita itu dengan santai berbicara pada Baekhee, sedangkan Baekhee masih mematung menatap setiap gestur dari wanita asing itu, dia waspada...dan jangan lupakan sebilah pisau yang masih dia genggam di balik tubuh mungil nya.

"Anda orang korea?" terlihat sekali wajah Baekhee menegang saat mengetahui jika orang asing itu berasal dari tempat yg sangat ingin dia lupakan.

.

.

.

Tbc,

Next chapter nya abis gue liburan ya, besok mau test review Akreditasi soalnya, doain jawabnya mulus, se mulus paha Baekhee...

"Duibuqi, ni shi shei?" artinya "maaf, anda siapa? "

'Duibuqi', sebenernya baca nya ga gitu

klo gue denger kakak gue ngomong pke mandarin itu kedengeranya 'Tuipuci' entah tulisanya apa gue ga tau, tapi pas gue liat tulisan internasional nya kok beda banget ya...

Hahhaa...maaf klo salah-salah...

Unidentified Minds✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang