Unidentified Mind 10

7K 624 30
                                    

"Hei, apa yang kau pikirkan?" Jongin menepuk pundak Chanyeol tiba-tiba.

"Berhenti mengejutkanku Brengsek!" Chanyeol dengan nada penuh penekanan.

Jongin hanya mengangkat kedua bahunya lalu duduk di samping Laki-laki yang masih menatap tajam ke depan, entah objek apa yg dia lihat, karena wajahnya tampak serius.

"Gadis-mu Cantik" Kalimat singkat Jongin berhasil mengalihkan atensi Chanyeol yang kini menatapnya tajam, rahangnya mengeras, entah kenapa Emosi Chanyeol mudah tersulut saat melihat Wajah Menyebalkan Kim Jong in "...baiklah tuan, aku hanya bercanda dan jangan melihatku seperti itu, oke??"

Chanyeol mengalihkan pandanganya pada Wanita yg duduk di balik sebuah meja sambil memegang lembaran status kesehatan Chanyeol.

"Aku tidak mau berkonsultasi denganmu hari ini" Chanyeol bangkit dari tempat duduknya "...Sebaiknya aku pergi"

"Yakk Park Chanyeol!!" Kyung Rae berteriak memanggil laki-laki tinggi itu yang pergi begitu saja, padahal sesi konsultasi nya hari ini belum di mulai.

"Kim Jongin!!, apa yang kau katakan padanya eoh!?" Kyung Rae Mendekat pada Suaminya "...Psikopat tetaplah psikopat, itu tidak akan berubah sampai kapanpun, aku tidak mau kau terus memancing emosinya, kau bahkan tahu akibat perbuatanmu sendiri jika hal itu terus kau lakukan, kau dan aku akan berakhir menjadi koleksi Laki-laki itu" KyungRae mengingatkan Jongin jika dia sedang berhadapan dengan seorang Psikopat.

"Kau ingat kan, bahkan kita rela mengikutinya sampai kesini...jadi berhentilah memancing emosinya"

"Aku tidak pernah memancing emosinya, hanya saja... Dia selalu seperti itu jika melihatku" Jongin mencebikkan bibirnya, bertingkah seperti anak kecil yang sama sekali tidak cocok dengan wajahnya.

"Aish... Menjijikan" KyungRae menutup wajah Jongin dengan sebuah bantal sofa dan berlalu meninggalkan pria itu.

.

.

.

"Baek, ayo kita makan malam sayang... " Taeyeon mengetuk pintu kamar Baekhee.

"Sebenarnya kau kenapa?, sejak kembali dari--"

"Aku baik-baik saja Eomma"

Mendengar Baekhee seperti itu Taeyeon hanya diam sambil memandangi wajah Baekhee yang tampak gelisah.

"Baiklah, eomma mengerti, lebih baik kita makan malam eo, Taehyung sudah menunggumu"

Keduanya beranjak menuju meja makan, untuk makan malam, mereka hanya tinggal bertiga saat ini, Ayah tiri Baekhee yaitu Tuan Xi sudah meninggal sejak 2 tahun lalu, dan Taeyeon meneruskan Usaha Suaminya yaitu mengelola beberapa Bakery di kota itu.

"Eomma, bagaiman jika kita kembali saja ke Korea" ucap Baekhee di tengah makan malam mereka, membuat Taeyeon menghentikan kegiatanya dan menatap wajah Baekhee.

"Sayang, sebenarnya kau kenapa??" Baekhee hanya menunduk, dia ragu apakah dia harus menceritakan semuanya pada Eomma nya, tapi di sisi lain dia khawatir eommanya menganggap dirinya seorang pembunuh dan dia juga tidak mau jika Taeyeon tahu siapa sebenarnya Chanyeol yang sudah membunuh Lulu dan gadis-gadis lain karena laki-laki itu seorang psikopat.

"Ani eomma, aku hanya tidak--" dia hampir lupa dengan eksistensi Taehyung kecil, yang mungkin saja mengerti dengan apa yang akan mereka bicarakan

"Baobei sudah selesai makan??" Baekhee bertanya pada Taehyung kecil, bocah itu hanya mengangguk "...ayo gosok gigi, lalu tidur" Baekhee melihat Taeyeon, dan wanita paruhbaya itu hanya menggangguk, dia mengerti apa maksud gadis itu.

Tak lama, Baekhee kembali ke ruang makan dan duduk bersama Taeyeon.

"Eomma...aku--"

"Eomma mengerti Baek, Namanya Park Chanyeol...dia ayah Taehyung bukan??, dia pria yang tampan" Taeyeon tersenyum dan menggenggam tangan Baekhee "...apa karena dia kau jadi seperti ini?" Baekhee mengangkat kepalanya yang dari tadi tertunduk.

"eomma salah paham, bukan seperti itu...dia itu monster eomma, dia psikopat, kita harus menjauh agar kita semua aman"

Tidak, Baekhee tidak mungkin mengatakan hal itu pada eommanya yang tidak tahu apa-apa, biarkan dia sendiri yang menghadapi Chanyeol.

"Kembalilah padanya, seburuk apapun dia, eomma yakin jika dia benar-benar mencintaimu sayang" kata-kata Taeyeon membuat gadis itu semakin merasa bersalah dengan perbuatanya dulu yang hampir menjadi seorang pembunuh "...dan jika dia seorang monster sekalipun, dia pasti mau berubah demi orang yang di cintainya" Taeyeon memeluk Baekhee yang mulai meneteskan air matanya.

"semoga saja eomma, semoga saja perkataanmu berlaku untuk psikopat seperti Chanyeol"

.

.

.

Setelah kabur dari sesi konsultasinya hari ini Chanyeol memilih pergi ke sebuah Caffe, yang lebih layak di sebut Bar, dengan Lampu temaram dan jangan lupakan gadis-gadis dengan pakaian minin berlalu lalang di hadapan laki-laki tinggi itu, Park Chanyeol.

Walaupun banyak sekali gadis cantik yang mencoba menggodanya dia samasekali tidak berniat meniduri salah satu dari mereka, tidak seperti laki-laki pada umumnya chanyeol tidak pernah sekalipun meniduri wanita apalagi wnita yang hanya bertemu di tempat seperti itu, seumur hidupnya dia hanya meniduri satu orang gadis yaitu Baekhee, entah kenapa saat pertama kali bertemu gadis itu ada sesuatu yang berbeda dari dirinya, yang selama hidupnya hanya di puaskan dengan membuat seorang perempuan menjadi sebuah manekin di rumahnya, Baekhee berbeda. dan gadis itu juga yang membuat laki-laki itu mempunyai keinginan yang kuat untuk berubah.

Walaupun setiap Psikiater yang dia datangi mengatakan jika Psikopat akan menjadi psikopat selamanya, dan sifat itu hanya mampu di tekan tidak di hilangkan, tapi Chanyeol mempunyai keinginan yang kuat dari dalam dirinya, kemudian menjalani kehidupan normal seperti orang lain.

Dari sekian banyak Psikiater yang merawat Chanyeol, hanya KyungRae lah yang mampu bertahan selama 4 tahun merawat laki-laki psikopat itu, tentu saja dengan sedikit ancaman dari Chanyeol jika dia kabur seperti dokter lain maka dia dan Jongin akan di jadikan sepasang Manekin kemudian di pajang di rumahnya, awalnya Jongin ragu mengenalkan Kyung Rae pada chanyeol, dan dia memutuskan membawa Chanyeol ke psikiater lain walaupun istrinya sendiri adalah seorang psikiater yang kompeten.

Setelah hampir 2jam berada di tempat itu, mata besar Chanyeol menangkap sosok gadis yang menarik perhatianya, gadis itu sangat cantik dengan rambut ikal yang di cat merah panjang terurai, tiba tiba berdiri di sampingnya, dan memesan sebuah minuman pada Bartender.

Setelah hampir 2jam berada di tempat itu, mata besar Chanyeol menangkap sosok gadis yang menarik perhatianya, gadis itu sangat cantik dengan rambut ikal yang di cat merah panjang terurai, tiba tiba berdiri di sampingnya, dan memesan sebuah minuman...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc

chapter ini landai banget ya...lagi males mikir soalnya

btw mau di jadiin apa nih si eneng enaknya ya??

pelakor, jangan ya??

tunggu aja next chapter...

soo_yong

Unidentified Minds✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang