Unidentified Mind 5

8.5K 731 14
                                    

Flashback

Baekhee, gadis itu pergi meninggalkan apartemen Chanyeol dengan tergesa sambil menghapus kasar airmatanya.

Bahkan semua penumpang di Bus pun menatap aneh pada Gadis itu yg menangis dengan keras sesaat setelah masuk kedalam bus, hingga tubuhnya lemas dan berjongkok di tengah jalan, gadis itu tak kuasa menahan tangisnya, ini adalah keputusan terberat dalam hidupnya, menikam kekasihnya sendiri.

Tubuh Chanyeol tidak bergerak untuk sesaat, tapi dia masih bisa mendengar tangisan Baekhee dan monolog gadis itu.

"Arghh... Ternyata dia tidak cukup pintar, memilih tempat untuk menikamku" Laki-laki itu menggeram menahan rasa sakit di dada kirinya, tanganya bergerak meraih ponsel yg terletak tidak jauh dari tempatnya berbaring, dan menelpon seseorang untuk segera datang ke tempatnya.

Tak lama orang yg Chanyeol hubungi pun datang, dua orang berseragam ambulance emergency dengan membawa brankar dan memindahkan tubuh Chanyeol ke atasnya.

"Brengsek!!, kenapa kalian lama sekali"

Chanyeol mengumpat pada dua orang yang mendorong brankar itu menuju Ambulans yg akan membawanya ke Rumah sakit.

"Park Chanyeol-ssi, pisau itu hanya mengenai apex paru-paru kirimu, dan hampir mengenai jantungmu, nyaris saja" Dokter ER menjelaskan pada Chanyeol tentang posisi pisau yg menancap di dada kirinya "...aku sudah mengeluarkan sebagian darah di paru-paru mu dengan mengalirkan nya melalui selang ini" dokter itu sambil menunjukkan selang yg menembus dada bagian samping.

"Apa kau bersedia jika kami melakukan pembedahan untuk melepaskan pisau yang tertancap di dadamu itu?, dimana wali mu Park Chanyeol-ssi?" seorang yang menggunakan snelli bertanya pada Chanyeol.

"Kim Jongin-ssi, lakukan apapun semaumu" Chanyeol sambil menggeram menahan sakit di dadanya.

"Maksudmu?" tanya pria itu lagi

"Lakukan seperti yang kau tawarkan padaku Brengsek!!!" Chanyeol berteriak dengan sisa tenagamu.

"Baiklah, aku akan menjadi walimu untuk sementara, tapi kau harus menandatangani pernyataan" Dokter yg bernama Kim Jongin mengambil selembar kertas dan meminta Chanyeol untuk menandatangani nya.

"Hyung, Apa kau sudah selesai?" Jongin terlihat berbicara dengan seseorang lewat telpon.

"ne, wae?"

"Ini cito, kau harus membedah pasien dengan hematothorax kiri, dengan sebilah pisau tertancap di dada kirinya, aku sudah memasang selang drainase, dan aku akan mengirimnya sekarang"

"yakk... Kim Jongin!, aku... "

'tut tut tut'

Jongin mematikan sambungan telfon tanpa menghiraukan suara teriakan di seberang, dan dengan tergesa mendorong brankar ke Operating Room.

"Kim Jongin-ssi..." Chanyeol lirih

"Sebaiknya kau diam dulu tuan Park" Cegat Jongin.

"Bolehkah aku meminta tolong padamu?"

"Aku sedang menolongmu saat ini Park Chanyeol-ssi" Jawab Jongin tanpa melihat lawan bicaranya yg sedang tersenyum tipis.

"Berjanjilah padaku, jika aku tidak meregang nyawa di tangan temanmu itu, kau harus memperkenalkan aku dengan seorang psikiater" mendengar kalimat Chanyeol, Jongin melihat wajah Chanyeol heran.

"psikiater?, apapun...tapi kemungkinan dia keluar hidup-hidup sangat tipis" batin Jongin

"Baiklah, aku berjanji padamu Chanyeol-ssi" Jongin sedikit berteriak karena Brankar yang dia dorong sudah memasuki area steril OR, dan dia tertahan di zona hijau.

Flashback end
.

.

.

Tbc,

Semoga bermanfaat.

Apex paru : bagian atas paru-paru

ER (emergency room) : UGD

OR (operating rook) : Ruang operasi

Hematothorax : perdarahan di rongga dada.

Zona hijau : zona tidak steril di ruang operasi

Unidentified Minds✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang