Sepulangnya Yunho, Jaejoong kembali duduk di kursinya. Banyak hal yang melintas dipikirannya tentang pasiennya yang satu ini. Jaejoong sudah sering mendapat pasien gangguan mental termasuk D.I.D pun Jaejoong pernah menanganinya. Namun yang terjadi pada Yunho sedikit unik, sebelumnya dia mendapat pasien dengan dua kepribadian berbeda. Kerennya Yunho punya lima, astaga Jaejoong benar benar tertarik dengan namja itu.
“Jung Yunho, kau benar benar menarik,” gumam Jaejoong lalu melihat riwayat kesehatan Yunho dan menghubungkannya dengan diagnosanya. Mungkin ini hanya diagnosa sementara karena dia hanya berhasil berbicara pada satu alter ego Yunho, belum yang lain.
Karena agar bisa mendapat diagnosa yang tepat, dia harus bisa menyesuaikan diri dengan semua alter ego Yunho termasuk yang paling berbahaya sekalipun. Dia juga harus melemahkan alter ego itu agar tidak menjadi semakin kuat dan bisa membunuh kepribadian aslinya.
Menghela napas, satu jam dia memikirkan Yunho hingga lupa waktu “sudah jam makan siang, ah aku lapar pasien berikutnya..(membuka schedule) Mr Yoo jam 3 sore. Tak masalah aku mencari makan siang diluar,” monolog Jaejoong.
Jaejoong selalu sendiri, dia dibesarkan oleh keluarga dengan ekonomi menengah kebawah. Dia harus bekerja keras agar dapat sekolah dan mengejar beasiswa di perguruan tinggi. Changmin, sepupunya juga mengalami hal yang sama namun pilihan karier mereka berbeda.
Dan alasan mengapa Jaejoong memilih menjadi psikolog? Karena dia kesepian, makanya dia suka mendengar orang bercerita dan ia anggap itu menghiburnya dan membutuhkan bantuannya. Jadi dia merasa dibutuhkan.
Berpamitan pada rekan rekannya untuk keluar, Jaejoong menuju jalan. Dia menyukai berjalan untuk menikmati hari. Hendak masuk ke restoran, namun bahu Jaejoong ditabrak oleh seseorang yang berlarian. Dibelakangnya ada kerumunan orang yang mengejar, tanpa sadar Jaejoong menarik orang itu masuk ke restoran dan menyembunyikannya.
“Aish sialan, kita kehilangan bocah sialan itu,”
“Kalian cari kesana, aku kesana!”
“Baik bos,” Jaejoong menghela napas lega setelah mendengar gerakan menjauh orang orang tadi. Menatap anak yang dia ajak bersembunyi.
“Bisakah kau melepasku?” ucap orang yang Jaejoong tarik.
Sedangkan Jaejoong? “Jung Yunho?” tanya Jaejoong kaget, di depannya ini adalah Yunho dengan seragam SMA nya, astaga baru saja ia berpisah dengan Yunho satu jam yang lalu sekarang dia bertransformasi jadi orang lain lagi.
“Siapa kau, aku tidak mengenalmu. Minggir aku mau pergi,” ucap namja itu, Yunho.
“Eits, enak saja mau pergi. Aku sudah menolong mu jadi--”
“Apa? Kau mau imbalan?!”
“Ish kau ini mrepet aja macam knalpot bocor, diam saja dan ikut aku,” ujar Jaejoong menarik Yunho atau yang Jaejoong ingat bernama Hyunno masuk lebih dalam pada restoran itu.
Memesan tempat yang sedikit lebih privat untuk pembicaraan mereka, Jaejoong ingin menanyai namja didepannya mumpung sedang ‘diluar’.
“Pesanlah, aku akan mentraktirmu,” ujar Jaejoong.
“Tidak perlu, aku mau pergi,” jawab Hyunno hendak beranjak dari duduknya namun Jaejoong menahan tangannya dan membuat Hyunno terduduk dengan wajah masam.
“Baiklah, aku pesankan yang sama denganku tapi temani aku disini.”
“Cari saja orang lain tapi jangan aku.”
“Jung Hyunno, bisakah kau hargai orang yang lebih tua? Kalau aku tidak ada perlu denganmu aku tidak akan menahanmu disini. Jadi, cukup jawab apa yang kutanyakan ok. Simple.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Five Sides of You
FanfictionJung Yunho adalah salah satu dalam jajaran Presiden Direktur muda. Kaya, tampan dan berkharisma namun dibalik pahatan nyaris sempurna itu, Yunho memiliki sesuatu yang membuatnya harus menutup diri dari dunia luar. Kepribadian ganda, itu yang ia alam...